Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BRI Sukses Bawa Petani Tanaman Hias Sukamantri Naik Kelas

Insi Nantika Jelita
23/3/2025 12:57
BRI Sukses Bawa Petani Tanaman Hias Sukamantri Naik Kelas
Ilustrasi(Dok. Istimewa)

PELAKU usaha tanaman hias asal Desa Sukamantri, Bogor, Jawa Barat, Uci Apandi, 54 tahun, berhasil mengembangkan usahanya berkat dukungan kredit usaha rakyat (KUR) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Pada 2021, Uci memperoleh pinjaman KUR sebesar Rp150 juta yang ia manfaatkan untuk memperluas bisnisnya, Cikal Mandiri Nursery.

Dana tersebut digunakan tidak hanya sebagai tambahan modal, tetapi juga untuk mendukung operasional bisnis, seperti perawatan tanaman hias, pembelian polybag, hingga pemeliharaan lahan.  

"KUR BRI sangat membantu pengusaha kecil seperti saya untuk naik kelas," ujarnya saat ditemui di Cikal Mandiri Nursery dikutip Minggu (23/3).

Bisnis tanaman hias yang dirintis Uci semakin berkembang pesat, bahkan menembus pasar ekspor. Pembeli dari Asia umumnya adalah pedagang, sementara konsumen akhir lebih banyak berasal dari Eropa. Katanya, banyak pembeli dari luar negeri yang sengaja datang dan bertransaksi langsung. Jenis tanaman yang dijual pun beragam, mulai dari tanaman lanskap, tanaman indoor, hingga tanaman pelindung dan peneduh.

"Pembeli dari Filipina atau Thailand bahkan tak ragu siaran langsung di Instagram atau TikTok mereka untuk mempromosikan tanaman hias kami kepada pelanggan mereka," kata Uci.

Dengan semakin besarnya permintaan, jumlah anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tanaman Hias Sukamantri  mengalami pertumbuhan pesat. Dari hanya 20 anggota di awal, kini 200 anggota. Saat pandemi covid-19, jumlahnya sempat melonjak hingga 150 anggota baru karena meningkatnya permintaan tanaman hias.  

"Memang saat covid-19, bisnis tanaman hias berjaya," imbuh Uci selaku Kepala Gapoktan Tanaman Hias Sukamantri.

Keberhasilannya dalam mengelola bisnisnya terbukti dari transaksi penjualan yang terus meningkat. Paling tinggi transaksi yang diraih mencapai Rp200 juta saat covid-19. Uci mengatakan tanaman yang paling banyak dicari pembeli dari luar negeri adalah kuping gajah atau anthurium. Untuk jenis tertentu seperti anthurium ganesha dibanderol Rp100 juta per pot.

Keberhasilan Uci menjadi contoh nyata bagaimana program KUR dari BRI dapat membantu pengusaha kecil naik kelas. Sebagai informasi tambahan, Desa Sukamantri terpilih sebagai salah satu dari empat desa di Kabupaten Bogor yang mengikuti Program New Desa BRILiaN Batch 3 yang diselenggarakan oleh BRI pada 2024 lalu.

Sementara, Maulana, 25 tahun, mengaku rutin berbelanja di Cikal Mandiri Nursery. Tak hanya untuk konsumsi pribadi, ia juga menjual kembali tanaman tersebut sesuai dengan kebutuhan konsumen Mauraz Flora, nama tempat usahanya. Baginya, kualitas tanaman menjadi alasan utama memilih berbelanja di sana.

"Saya sering beli di sini, karena dari dulu ayah saya juga langganan. Kualitas tanamannya bagus, walaupun harganya sedikit lebih mahal. Tapi konsumen kan lihatnya kualitas," ungkapnya saat berada di Cikal Mandiri Nursery.

Per bulannya, Maulana bisa meraup pendapatan hingga Rp30 juta. Berkat kualitas dan pelayanannya, bisnisnya telah menarik perhatian sejumlah publik figur ternama, seperti Kris Dayanti, Yuni Shara dan Atta Halilintar.

"Kris Dayanti lebih suka vertikal garden untuk mempercantik dinding rumahnya, sedangkan Yuni Shara sering memesan berbagai jenis tanaman untuk taman pribadinya," tuturnya.

Dengan bisnis yang terus berkembang, Maulana berharap bisa memperluas pasarnya dan menjangkau lebih banyak pelanggan, baik di dalam negeri maupun luar negeri. (Ins/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya