Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
WAKIL Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menegaskan bahwa pemberdayaan generasi muda melalui pengembangan ekonomi kreatif (Ekraf) adalah bagian tak terpisahkan dari strategi nasional untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Salah satu tipsnya dengan menjauhi sifat FOMO (Fear of Missing Out) dan membangun sifat YONO (You Only Need One).
Hal tersebut disampaikan Ibas dalam Diskusi Kebangsaan “Kreatif Berkarya, Muda Berjaya: Ekonomi Kreatid ‘New Engine of Growth’".
Ketua FPD DPR RI itu mengapresiasi para pelaku ekraf muda yang memiliki peran sentra dalam membangun ekonomi kreatif nasional, yang lebih kuat dan mandiri, serta tidak sedikit dalam membuka lapangan kerja baru.
“Instrumen pemberdayaan generasi muda merupakan bagian tak terpisahkan dari strategi nasional untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Target pemerintahan Presiden Prabowo ekonomi tumbuh 8%. Sehingga ekonomi kreatif salah satu yang memiliki peran strategis sebagai ‘new engine of growth’,” ujar Ibas, melalui keterangannya, Kamis (6/3).
Ibas kemudian membahas bagaimana pertumbuhan Ekraf di Indonesia yang sudah dikembangkan sejak era cetak biru ekonomi kreatif Presiden SBY. Terus berkembang hingga saat ini berkontribusi pada PDB (produk domestik bruto) yang naik drastis dari 500T menjadi 1400T. Menyerap lapangan kerja hingga kini sebesar 27 jtuta orang.
“Ini menandakan peranan Ekraf sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi bangsa dan Gen Milenial serta Gen Z adalah aktor utamanya. Ekraf Indonesia ternyata juga diminati dunia karena memiliki nilai ekspor hingga 12,36 miliar dollar,” papar Ibas.
Lebih lanjut, Ibas turut mendengar aspirasi dan mendorong agar Ekraf Indonesia dapat selaras dengan 4 Pilar Kebangsaan dan mempertahankan Jati diri serta identitas bangsa.
Menurut Ibas, hal ini selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan atau lebih dikenal dengan SDGs. “Ekraf selain bisa menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi 8%, juga dapat meningkatkan devisa, penyerapan tenaga kerja, dan memberikan dampak positif pada keberagaman budaya serta meningkatkan kualitas masyarakat.”
Namun, Ibas menyampaikan beberapa hal yang sering terjadi di Gen Z saat ini. Seperti FOMO (Fear of Missing Out) dan JOMO (Joy of Missing Out). “Ada istilahnya yaitu FOMO, biasanya Gen Z dan setengah milenial itu ikut fomo-fomoan, cukup latah, ada yang baru dicari, dan akhirnya tidak ada titik fokus yang ditekuni, kalau kita tidak mengikuti tren itu nanti kita malah seperti sekedar jadi JOMO.”
“Tapi sesungguhnya menurut saya, kita semua perlu YONO (You Only Need One), fokus, perlu satu yang terbaik, yang berhasil, jadi kalau sudah bisa memecahkan tantangan, kemudian lakukan, lantas tekuni, Mengapa? Karena kalian bisa menjadi ahlinya. Keseriusan tersebut, dijawab dengan solusi untuk tantangan tantangan yang ada,” kata Ibas.
Ibas pun menanggapi bahwa Indonesia sejatinya memang harus berpihak pada potensi anak bangsa “Kami terus memperjuangkan dan mendorong agar usaha kreatif ini punya platform yang menguntungkan, regulasi yang tepat, dan termasuk kemudahan permodalan investasi dengan catatan usaha kita sudah siap dan mapan hitungannya. Jangan asal Nafsu Meminjam, Kemudian sulit mengembalikan yang jadinya masuk dalam lingkaran Pinjol ilegal,” katanya.
Ibas mengajak pelaku ekraf untuk menjadi bagian dari solusi bukan tantangan, apalagi masalah.
“Jika kita terus berkembang, berinovasi, dan berkarya jangan pernah takut untuk mencoba dan menciptakan sesuatu yang baru. Jaga identitas bangsa, inklusif menggunakan kearifan lokal dalam cita rasa dan karya. Terus berkolaborasi menjadi solusi untuk negeri,” pungkasnya.
(H-3)
Gekrafs Kampus ditantang untuk memperluas jaringan ke lebih banyak wilayah dan perguruan tinggi di seluruh Indonesia secara masif dalam setahun ke depan.
Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam upaya pembangunan ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, kolaboratif, dan berdaya saing global.
Gali Potensi Ekonomi Kreatif dari Kuliner dan Perhotelan
Krisis geopolitik, perang dagang, hingga kebijakan tarif impor Amerika Serikat menjadi tantangan di tengah target pertumbuhan ekonomi.
Selain bazar, acara ini menghadirkan pelatihan Bouquet Creative yang digagas Alvin dan diikuti lebih dari 100 ibu-ibu pelaku usaha kreatif.
DENYUT ekonomi kreatif di kawasan wisata Danau Situgede, Bogor, kini terancam stagnan.
JELANG penyelenggaraan Sidang Tahunan MPR dalam rangka peringatakan Hari Kemerdekaan RI, pimpinan MPR bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/7).
WAKIL Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mendorong inovasi serta capaian prestasi mahasiswa vokasi di Tanah Air.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
SETIAP anak bangsa harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan untuk menjawab tantangan di masa datang.
PELESTARIAN dan pemanfaatan situs purbakala harus terus dilakukan. Salah satunya untuk mendukung upaya mewujudkan ketersediaan sarana pendidikan yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Transisi energi peralihan dari energi berbasis karbon menuju sumber energi bersih dan terbarukan seperti surya, angin, air, dan geotermal kini dipandang sebagai kebutuhan moral
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved