Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) kembali mencatatkan pencapaian besar sebagai rumah bagi pabrik solar panel atau photovoltaic (PV) terbesar di Asia Tenggara. PT SEG Solar Manufacturing Indonesia, produsen terkemuka photovoltaic asal Amerika Serikat, akan memulai operasional pabriknya, pada April 2025. Proyek ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan industri energi terbarukan di Indonesia.
Dengan total investasi lebih dari US$500 juta di lahan seluas 40 hektare, pabrik SEG Solar Manufacturing Indonesia akan memiliki kapasitas produksi tahunan mencapai 5GW untuk sel surya dan 5GW untuk modul. Itu akan memberi dampak signifikan terhadap ekosistem energi terbarukan di Indonesia. Dan hampir seluruh produknya akan diekspor ke US.
Proyek ambisius ini diprediksi menciptakan lebih dari 3.000 lapangan kerja, memperkuat daya saing ekonomi lokal, serta memberikan kontribusi pada pengembangan keterampilan tenaga kerja dalam teknologi photovoltaic yang semakin penting di era transformasi energi global.
Sebagai bagian dari Indonesia’s Sustainable Energy Agenda, SEG berkomitmen mendukung pembangunan berkelanjutan melalui proyek strategis nasional (PSN) yang mendorong pengembangan energi bersih dan ramah lingkungan.
“Kami bangga dapat berkontribusi pada kemajuan energi terbarukan di Indonesia. Dengan bekerja sama dengan KITB, kami yakin dapat menciptakan lebih banyak peluang dan mendukung pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia, tetapi juga untuk dunia,” ujar COO SEG Solar Manufacturing Indonesia Jun Zhuge melalui keterangan resmi, Kamis (6/3).
Corporate Secretary PT Kawasan Industri Terpadu Batang M Burhan Murtaki mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk menjadi pusat industri masa depan. Dengan adanya SEG Solar Manufacturing Indonesia, KITB turut mendukung percepatan transformasi bisnis dan investasi yang akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
"Kami yakin, ini akan menjadi model investasi yang memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di tingkat global,” ucap Burhan.
Pembangunan pabrik ini menjadi bukti nyata komitmen KITB dalam mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi karbon dan mempercepat transisi energi. Pabrik PV ini juga membuka peluang besar untuk memperkuat hubungan ekonomi Indonesia dengan pasar global serta mempercepat akselerasi pembangunan PSN yang mendukung pencapaian visi Indonesia sebagai pusat energi terbarukan dunia. Keberadaan pabrik PV ini di KITB bukan hanya berkontribusi pada ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam sektor energi terbarukan, mendorong terciptanya ekonomi kerakyatan yang berbasis pada inovasi, dan menghadirkan manfaat jangka panjang untuk kesejahteraan rakyat. (Ant/E-3)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi telah menetapkan skema baru Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk periode 2025.
BPI Danantara diharapkan mampu mengikat lebih banyak investasi hingga akhirnya berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam upaya mewujudkan visi besar kota mandiri dan modern, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) meluncurkan zona komersial dan residensial terbaru.
PT Kawasan Industri Terpadu Batang menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dan Perjanjian Sewa Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) dengan tiga perusahaan multinasional.
Dengan komitmen tinggi untuk memberikan fasilitas terbaik dan kemudahan berinvestasi, KITB berupaya mengukuhkan posisinya sebagai kawasan industri unggulan di Asia Tenggara.
Pabrik ini dibangun di atas lahan seluas 41,32 hektare dengan total investasi senilai US$500 juta dan diproyeksikan selesai pada kuartal kedua tahun 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved