Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kawasan Industri Terpadu Batang Sambut Investasi Perdana dari Jepang

Naufal Zuhdi
07/12/2024 11:28
Kawasan Industri Terpadu Batang Sambut Investasi Perdana dari Jepang
KITB dan tiga perusahaan multinasional menandatangani perjanjian kerja sama.(KITB)

PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dan Perjanjian Sewa Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) dengan tiga perusahaan multinasional yakni PT Nesinak Manufacturing Indonesia (Jepang), PT Youmi Medika Industri (Tiongkok), dan PT Luban Material Indonesia (Tiongkok).

Direktur Utama PT KITB Ngurah Wirawan mengatakan masuknya tiga perusahaan global itu adalah momen penting bagi KITB untuk menjadi kota terpadu yang modern. 

"KITB didesain untuk menjadi kawasan yang lebih dari sekadar industri, dengan konsep integrasi kota, pariwisata, dan industri. Kami berkomitmen menyediakan fasilitas terbaik untuk para investor dan menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan bisnis global,” ujar Ngurah dalam keterangannya, Sabtu (7/12).

Ia mengungkapkan KITB adalah satu-satunya kawasan di Indonesia yang memiliki tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yaitu pengolahan industri, logistik dan transportasi, serta pariwisata. Dengan lokasi strategis di tengah Pulau Jawa, ditambah dengan akses langsung ke jalur Trans Jawa dan infrastruktur pelabuhan modern, itu menjadikan KITB sebagai simbol percepatan pembangunan nasional. 

"Kehadiran tenant dari Jepang, China, dan Indonesia semakin mengukuhkan posisi KITB sebagai pusat investasi global yang memberikan peluang besar bagi investor untuk menciptakan bisnis baru, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat," beber Ngurah.

PT Nesinak Manufacturing Indonesia menjadi sorotan dalam acara tersebut. Itu menjadi perusahaan Jepang pertama di KITB. Dengan investasi senilai Rp20 miliar, perusahaan tersebut menempati lahan seluas 1,8 hektare untuk memproduksi komponen karet bagi elektronik dan otomotif, yang akan diekspor ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

“Kami telah beroperasi di Indonesia selama 27 tahun, dan KITB menawarkan peluang besar untuk ekspansi kami. Dengan lokasi strategis dan infrastruktur unggulan, kami optimistis produksi di KITB akan mendukung permintaan pasar global. Kami percaya KITB adalah pilihan ideal untuk pengembangan bisnis kami,” ucap President Director PT Nesinak Manufacturing Indonesia, Yoshihiko Tanaka.

Sementara itu, PT Youmi Medika Industri, yang telah beroperasi selama lebih dari 20 tahun di sektor alat kesehatan, turut memperkuat posisinya di KITB dengan mengambil delapan unit BPSP seluas 8.316 meter persegi. Perusahaan itu fokus pada produksi cotton swabs dan menyediakan fasilitas kantin untuk karyawannya.

"Kami sangat menghargai dukungan KITB dalam mempercepat proses investasi kami. Dengan fasilitas dan infrastruktur yang modern, kami optimistis dapat menjangkau pasar internasional, seperti Dubai dan Asia Selatan, sekaligus memperkuat Indonesia sebagai pusat produksi alat kesehatan,” ujar Direktur PT Youmi Medika Industri, Windie Bolo Morta.

Di sisi lain, Direktur PT Luban Material Indonesia, Zhao Yingying menegaskan bahwa pihaknya akan membawa pendekatan industri hijau ke KITB. Sejauh ini, perusahaan telah memproduksi jendela, pintu, dan teralis berbahan dasar aluminium, dengan memanfaatkan bahan baku lokal dan mempekerjakan lebih dari 50% tenaga kerja Indonesia. 

“Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam melimpah dan pasar yang berkembang pesat. Kami bangga menjadi bagian dari KITB, dan kami berharap dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui produk kami yang ramah lingkungan,” jelas Zhao. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya