Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Perkembangan Aksesi Indonesia Gabung OECD bakal Disampaikan ke Presiden

M Ilham Ramadhan Avisena
06/3/2025 11:22
Perkembangan Aksesi Indonesia Gabung OECD bakal Disampaikan ke Presiden
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berfoto dengan Sekjen OECD Mathias Cormann.(Kemenko Perekonomian)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bakal menyampaikan perkembangan aksesi Indonesia bergabung OECD kepada Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat. Kepala Negara diharapkan mendukung percepatan proses aksesi tersebut, termasuk proses penyelarasan substansi instrumen OECD ke dalam kerangka hukum di Indonesia.

Diketahui, pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8% secara bertahap sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan daya saing, produktivitas, dan investasi. Upaya itu memerlukan dukungan dari berbagai kalangan masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah dan Sekretariat OECD sangat penting dalam rangka mempromosikan manfaat aksesi OECD.

"Kami menantikan diskusi lebih lanjut mengenai manfaat konkret aksesi OECD pada acara OECD South East Asia Regional Programme (SEARP) Forum mendatang,” ujar Airlangga dikutip dari siaran pers, Kamis (6/3). 

Adapun OECD SEARP Forum merupakan platform kolaborasi OECD dengan negara-negara Asia Tenggara. Tahun ini OECD Southeast Asia Forum akan dilaksanakan di Thailand pada 2 Mei 2025 mendatang. Airlangga juga menggarisbawahi rencana kunjungan Sekjen OECD ke Jakarta pada Oktober 2025 mendatang.

Hal itu ia sampaikan pada kunjungan kerja ke OECD di Paris, Prancis saat mengadakan pertemuan bileteral dengan Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann pada Rabu (5/3) di Kantor Pusat OECD. Pertemuan itu menandai komitmen Indonesia atas keinginannya menjadi anggota penuh OECD.

Hal itu diperkuat dengan dimasukkannya program aksesi Indonesia ke OECD dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) 2025-2029 dan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Selang satu tahun pascadibukanya diskusi aksesi oleh OECD, Indonesia saat ini sudah mencapai perkembangan yang signifikan dalam proses asesmen mandiri untuk menyusun dokumen Initial Memorandum (IM) dalam rangka aksesi OECD.

Perkembangan penyusunan dokumen IM ditargetkan dapat disampaikan secara formal pada Pertemuan Dewan OECD Tingkat Menteri pada awal Juni 2025. Dengan beroperasi penuhnya platform digital INA OECD, Sekretariat Tim Nasional berupaya untuk meningkatkan progress penyelesaian 26 Bab Initial Memorandum, setelah di bulan Desember 2024 lalu menyampaikan 4 bab ke Sekretariat OECD untuk reviu tahap pertama.

Dukungan teknis dari Sekretariat OECD dipandang akan bermafaat bagi Kementerian/Lembaga dalam penyelesaian penyusunan dokumen IM, terutama untuk area-area strategis, seperti sektor lingkungan, perdagangan, investasi, serta anti-korupsi dan reformasi regulasi.

"Kami menyambut positif dukungan Sekretariat OECD untuk pelaksanaan diskusi teknis selanjutnya," ujar Airlangga.

Dia juga menyampaikan apresiasi kepada Sekjen Cormann, atas kepemimpinannya dalam memobilisasi berbagai dukungan dari beberapa negara anggota OECD. "Saya sangat berterima kasih atas dukungan Sekjen Cormann yang sudah menggandeng beberapa negara OECD untuk membantu Indonesia," pungkas Airlangga. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik