Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bullion Bank Sempurnakan Ekosistem Emas di Indonesia

M Ilham Ramadhan Avisena
18/2/2025 14:50
Bullion Bank Sempurnakan Ekosistem Emas di Indonesia
Ilustrasi(Antara)

Kehadiran Bullion Bank atau bank emas diyakini bakal melengkapi ekosistem emas di Indonesia. Itu karena Indonesia akan memiliki seluruh industri emas dari hulu sampai hilir, mulai dari sumber daya yang mencukupi, industri pengolahan yang mampu memproduksi, hingga sektor yang memperdagangkan dan menyimpan emas sebagai investasi. 

“Untuk menciptakan rantai industri yang lebih utuh hingga ke hilir serta layanan terkait, pemerintah akan meluncurkan Bank Bullion pada 26 Februari,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Indonesia Economic Summit (IES) 2025, Jakarta, Selasa (18/2).

Bank emas, lanjutnya, akan melengkapi rantai siklus yang ada di dalam eksositem produksi emas. Airlangga mengatakan, Indonesia memiliki pertambangan emas hingga konsentrat tembaga. Dari konsentrat tembaga kemudian diolah menjadi katoda tembaga. Katoda tembaga itu kemudian dibawa ke fasilitas pemurnian logam mulia. Dengan fasilitas itu, Indonesia dapat memproduksi 50 hingga 60 ton emas per tahun.

“Di masa lalu, nilai ini justru dinikmati oleh Spanyol dan Jepang. Bank Bullion ini menjadi penting karena dalam setiap krisis, hanya ada dua instrumen yang dianggap sebagai aset safe haven, yaitu dolar AS dan emas,” terang Airlangga. 

“Jadi, kami berpandangan bahwa emas harus digunakan sebagai strategi mitigasi risiko di masa depan. Khususnya dalam konteks syariah, ketika masyarakat Indonesia menabung untuk pergi haji, mereka perlu menyimpan dana dalam jangka waktu yang cukup lama,” tambahnya. 

Adapun sejauh ini pemerintah telah menunjuk PT Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia sebagai pengelola Bullion dan melayani perdagangan serta penyimpanan emas. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya