Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PT Bank Negara Indonesia (BNI), melalui Program Jejak Kopi Khatulistiwa (JKK), terus memberikan dukungan kepada pelaku usaha kopi di Tanah Air. Hingga Desember 2024, perseroan telah menyalurkan kredit sebesar Rp67,2 miliar kepada 525 petani kopi di berbagai wilayah di Indonesia. Diharapkan, melalui program tersebut, para pelaku usaha di sektor tersebut bisa terus meningkatkan produksi, memperluas pasar hingga ke level global.
“BNI JKK adalah program perhutanan sosial yang bertujuan memberikan akses pembiayaan kepada petani kopi yang telah mendapatkan hak pengelolaan lahan secara formal dari negara,” kata Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo di Jakarta, Selasa (11/2).
Salah satu nasabah yang mengikuti program ini adalah Mahkota Java Coffee dari Garut, Jawa Barat. Enung Sumartini, pemilik jenama kopi Mahkota Java Coffee mengaku banyak mendapatkan manfaat dari program tersebut dalam pengembangan usahanya.
Salah satunya, yaitu program business matching Xpora yang mempertemukan dia dengan calon pembeli dari luar negeri. Dia juga berkesempatan hadir ke berbagai pameran untuk memperkenalkan kopi asal Garut.
Enung juga mendirikan Kelompok Tani Kasuga (Kopi Asli Urang Garut) yang beranggotakan sekitar 130 petani. Biji kopi maupun kopi yang telah diolah oleh Enung dan Kelompok Tani Kasuga telah menembus pasar ekspor kopi sejak 2018. Para pembelinya tersebar di berbagai negara, termasuk Singapura. Dalam setahun, Enung berhasil menjual sekitar 100 ton biji kopi.
"Saya juga sedang mempersiapkan untuk bisa menembus pasar Korea Selatan," ujar Enung.
Adapun program BNI JKK telah hadir di lima provinsi di Indonesia, antara lain Kabupaten Humbang Hasundutan (Sumatera Utara), Rejang Lebong (Sumatera Selatan), Garut (Jawa Barat), Jember (Jawa Timur), dan Temanggung (Jawa Tengah). (Ant/Z-11)
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
Di tengah gejolak harga dan tekanan global, negara produsen yang mampu menghadirkan kualitas, cerita dan keberlanjutan akan tetap relevan di pasar dunia.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Penggunaan santan dalam kopi diperbolehkan selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
MENU kopi hitam dan singkong rebus seringkali menjadi kombinasi yang cocok untuk santap pagi hari atau sebagai cemilan mengobrol dengan kerabat.
Dosen Gizi Masyarakat IPB University merekomendasikan waktu yang tepat untuk minum kopi
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKMĀ ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Kanwil Bea Cukai Jateng DIY beri fasilitas kawasan berikat ke PT Long Well untuk dorong ekspor, investasi Rp690 M, dan serapan 16.700 tenaga kerja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved