Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
CENTER of Economics and Law Studies (Celios) menyarankan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menggunakan skema yang berorientasi pada target (targeted approach) agar program itu tepat sasaran.
Peneliti Celios Bara M Setiadi mengatakan, jika pemerintah ingin memberikan bantuan, seharusnya ada prioritas untuk masyarakat yang rentan dan termarjinalkan.
"Bantuan bukan semata-mata asal disalurkan kepada semua orang. Oleh karena itu, skema Makan Bergizi Gratis yang kami usulkan itu menyasar untuk masyarakat yang memang rentan dan membutuhkan," ujarnya di Jakarta, Senin (10/2).
Menurut Celios, realokasi dari efisiensi anggaran tidak dapat begitu saja diberikan untuk menutup kekurangan dana MBG.
Celios merekomendasikan skema MBG dengan targeted approach sehingga MBG menyasar kelompok yang benar-benar membutuhkan, seperti anak yang mengalami malnutrisi, ibu hamil, berasal dari keluarga yang memiliki penghasilan di bawah Rp2 juta per bulan, dan berada di wilayah yang rentan mengalami malnutrisi.
Berdasarkan estimasi Celios, selain tepat sasaran, skema berorientasi target penerima juga membutuhkan anggaran sebesar Rp117,93 triliun per tahun, jauh lebih hemat dibandingkan skema pemerintah yang diperkirakan mencapai Rp400 triliun.
Studi Celios menunjukkan, dengan skema targeted approach, pemerintah memperoleh tambahan efisiensi anggaran Rp6,93 triliun untuk MBG.
"Dengan skema yang kami usulkan ini, ada sekitar Rp259 triliun yang bisa diinvestasikan untuk bantuan lain yang lebih berpihak kepada masyarakat rentan tadi," ujarnya.
Menurut estimasi Celios, beberapa program yang dapat dibiayai dengan dana hasil efisiensi itu mencakup peningkatan Program Keluarga Harapan (PKH) dengan tambahan Rp30,37 triliun untuk 10,16 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Kemudian, Program Indonesia Pintar (PIP) dengan tambahan Rp13,71 triliun untuk 18,89 juta siswa, serta beasiswa kuliah (KIP, Afirmasi, dan Unggulan) dengan tambahan Rp14,49 triliun untuk 1,04 juta mahasiswa.
Selanjutnya, Bantuan Subsidi Upah (BSU) dapat ditingkatkan dengan tambahan Rp4,98 triliun untuk 1,38 juta pekerja. Subsidi tiket KRL sebesar Rp1,80 triliun dapat membuat tiket KRL Jakarta-Bogor gratis.
BPJS Kesehatan (PBI JKN) pun dapat menerima tambahan Rp47,21 triliun untuk 98,35 juta peserta, subsidi pupuk sebesar Rp54,86 triliun untuk 9,98 juta petani, serta melunasi tunggakan tunjangan kinerja dosen ASN sejak 2020-2024 sebesar Rp5,7 triliun. (Ant/E-2)
Nurhadi mengatakan Pemerintah dan DPR RI harus memberikan perhatian terkait anggaran sebesar Rp71 triliun untuk Badan Gizi Nasional.
Agus Pambagio menyoroti sejumlah pemerintah daerah yang masih kebingungan dengan skema penganggarannya.
Namun, mendekati pelaksanaan program makan bergizi gratis serentak tersebut, belum seluruh persiapannya selesai terutama masalah penganggaran.
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, masih menunggu regulasi resmi dari pemerintah pusat untuk menetapkan anggaran program makan bergizi gratis bagi pelajar sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved