Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perkuat CBP, Bulog Optimalkan Penyerapan Beras Petani

Mirza Andreas
04/2/2025 04:37
Perkuat CBP, Bulog Optimalkan Penyerapan Beras Petani
Pekerja memanggul karung berisi beras di gudang Perum Bulog Umbul Tengah, Kota Serang, Banten.(ANTARA/Putra M. Akbar)

PERUM Bulog mengoptimalkan penyerapan beras dalam negeri guna memastikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) dalam kondisi yang aman dan stabil.

Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Epi Sulandri dalam diskusi panel yang digelar Institute for Development of Economics and Finance (Indef) di Jakarta, Senin (3/2), mengatakan di tengah adanya kebijakan setop impor beras, pihaknya mengoptimalkan penyerapan beras dalam negeri.

"Untuk selama masa panen, kita fokus pada kegiatan penyerapan gabah beras," kata Epi.

Dia menyampaikan pihaknya mendapat tugas dari pemerintah untuk melakukan penyerapan tiga juta ton setara beras sepanjang 2024. Hingga akhir Januari 2025, penyerapan baru mencapai belasan ribu ton.

Epi juga menuturkan, saat ini BUMN pangan tersebut menguasai 1,9 juta ton beras di gudang yang dikelola. "Sebagai informasi bahwa penyerapan gabah sampai dengan per hari kemarin itu sekitar 14.500 ton," ujarnya.

Kendati demikian, Epi menyebutkan jumlah serapan Januari 2025 jauh lebih banyak apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya. Pada Januari 2024, Bulog menyerap sekitar 5.000 sampai 6.000 ton.

"Kalau dibandingkan dengan target 3 juta ton, itu memang masih kecil. Tapi kalau dibandingkan dengan Januari pada tahun sebelumnya, ini sudah hampir 2 sampai 3 kali lipat, yang sebelumnya hanya sekitar 5.000 sampai 6.000 ton saja di bulan Januari," katanya.

Epi optimistis Bulog bisa menyerap lebih banyak beras dari petani dalam waktu dekat. Terlebih, kini sudah ada arahan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk membeli gabah dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram (kg).

"Dengan kebijakan bahwa kita membeli gabah petani Rp6.500 per kilogram dari Badan Pangan Nasional, itu akan menjadi dasar bagi kami untuk lebih mempercepat tugas kami untuk mempercepat melaksanakan pembelian gabah dan beras petani," katanya.

Untuk mendukung penugasan tersebut, Bulog sudah menyediakan jaringan pergudangan maupun kantor yang dimiliki. Untuk proses pengolahan, Bulog juga memiliki 10 unit Sentra Penggilingan Padi (SPP) dan 7 unit Sentra Pengolahan Beras (SPB) di berbagai lokasi.

Selain itu, Bulog juga memiliki lima unit pengolahan dengan kapasitas pengeringan (dryer) dan Rice Milling Unit (RMU) di setiap lokasi pengolahan untuk meningkatkan kualitas produk.

Tak hanya itu, Bulog juga menjalin kerja sama dengan 327 penyuplai, termasuk Gapoktan dan Mitra Penggilingan Padi. "Dan untuk varian berasnya mulai dari premium, medium, sampai dengan kualitas-kualitas lainnya," kata Epi. (Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya