Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, berbagai instrumen kebijakan akan diterapkan untuk mendorong optimalnya serapan gabah oleh Perum Bulog. Pasalnya, panen raya pada Februari hingga April 2025 menjadi momentum penting guna memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dengan menggenjot serapan gabah/beras produksi petani.
"Dengan target 3 juta ton setara beras ini, kita bekali dengan instrumen kebijakan harga, sehingga menjadi pedoman bagi Bulog. Harga GKP Rp6.500 per kg tentunya bertujuan untuk melindungi petani sebagai elemen strategis dalam mendorong percepatan swasembada pangan. Selain itu, untuk kualitas beras derajat sosohnya kita turunkan menjadi 95%," ujar Arief dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (1/2).
Per 30 Januari 2025, Bulog telah melakukan realisasi pengadaan setara beras yang bersumber dari produksi dalam negeri sebanyak 8.920 ton. Dengan itu, total stok beras yang saat ini dikelola Bulog mencapai 1,964 juta ton.
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan panen pada Januari dan Februari masing-masing 1,31 juta ton beras dan 2,08 juta ton beras, serta pada Maret diperkirakan akan melonjak menjadi 5,20 juta ton beras. Berdasarkan tren, diperkirakan produksi beras masih akan surplus seiring musim panen raya di April dan Mei mendatang.
Dengan demikian, berdasarkan total proyeksi produksi pada 3 bulan pertama 2025 sebesar 8,59 juta ton. Angka tersebut dapat memenuhi total kebutuhan konsumsi selama tiga bulan yang diestimasikan berada di 7,77 juta ton dan masih terdapat surplus 820 ribu ton untuk triwulan pertama 2025.
"Tugas kita semua memastikan bahwa penyerapan gabah beras di lapangan dapat mencapai target yang ditetapkan. Jadi ini momentum yang baik untuk memaksimalkan serapan," ujar Arief.
Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah telah membekali Bulog dengan pendanaan yang kuat untuk memaksimalkan serapan gabah.
"Keuangan Bulog tidak ada masalah, ada Rp23 triliun, ditambah lagi Rp16,6 triliun. Bisa untuk beli beras 3 juta ton. Jadi tidak ada alasan bagi Bulog untuk tidak membeli dengan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah," ucapnya.
"Bulog tidak bisa sendiri. Ini pekerjaan besar. Perlu dukungan semua pihak terkait. Dan kita kawal bersama," tambahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa setidaknya terdapat empat regulasi yang menopang percepatan swasembada pangan, yaitu Instruksi Presiden terkait irigasi, Peraturan Presiden (Perpres) terkait Neraca Komoditas, Perpres mengenai penyaluran pupuk bersubsidi, dan regulasi terkait penyuluh pertanian.
"Jadi empat regulasi ini yang jadi penunjang landasan utama pokok agar kita bisa swasembada pangan. Jadi tidak ada alasan lagi kita tak bisa melaksanakan swasembada pangan secepat-cepatnya," pungkasnya. (Fal/E-2)
PETANI di Subang, Jawa Barat, mengeluh anjloknya harga gabah hasil panen mereka. Sementara harga beras di pasaran justru melambung tinggi.
Penjualan gabah paling banyak ke penggilingan termasuk tengkulak, pata petani memiliki keuntungan dibandingkan ke bulog dan pengecer
Selain padi berkualitas, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung mencatat, bahwa produktivitas hasil panen para petani juga cukup tinggi.
Perum Bulog akan melaksanakan pembelian Gabah Kering Panen (GKP) dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram tanpa persyaratan kualitas.
PENURUNAN produksi padi pada 2024 yang cukup signifikan menjadi peringatan penting atas upaya pencapaian swasembada pangan pokok.
PERKUMPULAN Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meminta pemerintah menghentikan penyaluran beras SPHP ke pasar tradisional dan toko-toko ritel.
Jumlah stok beras masih akan bertambah, karena pada pekan depan akan tiba beras sebanyak 35 ribu ton
Kalaupun ada kekurangan biasanya Bulog Subdivre Cianjur menutupinya dengan pasokan dari daerah lain
Bulog sebagai institusi pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras, mengambil beberapa langkah.
Selama Januari, Bulog Cirebon sudah menggelontorkan 3.700 ton beras SPHP melalui berbagai jaringan
Penyaluran beras CPP dipastikan sesuai mekanisme, sehingga bantuannya tepat sasaran.
KELANGKAAN beras medium dan premium terjadi selama sepekan terakhir di sejumlah minimarket di Jawa Barat (Jabar). Konsumen terus mendapati kosongnya rak-rak beras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved