Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bulog Butuh Rp57 Triliun Untuk Penuhi Target Serap 3 Juta Ton Beras

Mirza Andreas
23/1/2025 01:43
Bulog Butuh Rp57 Triliun Untuk Penuhi Target Serap 3 Juta Ton Beras
Pekerja memanggul karung berisi beras di gudang Perum Bulog Umbul Tengah, Kota Serang, Banten.(ANTARA/Putra M. Akbar)

PERUM Bulog butuh anggaran hingga Rp57 triliun untuk memenuhi target baru serapan beras yang ditetapkan pemerintah sebesar 3 juta ton.

Direktur Keuangan Bulog Iryanto Hutagaol di Jakarta, Rabu (22/1), angka tersebut berasal dari akumulasi dari sisa stok yang dimiliki sebesar 1,7 juta ton ditambah target terbaru 3 juta ton, kemudian dikalikan dengan harga pembelian pemerintah (HPP) dari penggilingan yang sebesar Rp12.000 per kilogram.

"Kalau kita hitung harga Rp12.000 per kilogram, artinya 4,7 juta ton kali Rp12.000. Kurang lebih Rp57 triliun harus kita sediakan dalam waktu mengolah bisnis ini," kata dia.

Iryanto mengatakan, saat ini pihaknya tengah membicarakan hal itu  dengan pemerintah terkait bantuan pendanaan yang lebih terstruktur.

"Saat ini kita dibantu perbankan. Kalau struktur kita dibantu oleh pemerintah, nanti pemerintah sebagian memberikan APBN-nya langsung kepada kita," katanya pula.

Dikatakannya, meski tugas yang diberikan berat, pihaknya memiliki komitmen untuk menuntaskan target yang diberikan, sehingga selama ini Perum Bulog tetap bertahan.

"Selama ini kita survive, walaupun dengan beban yang begitu berat, harus meminjam dengan bank. Namun itu adalah konsekuensi. Tapi kita bisa melaksanakan tugas ini dengan baik," kata dia.

Sebelumnya, Perum Bulog menyatakan bisa memenuhi target serapan beras hingga 70% dari target awal sebesar 2 juta ton pada periode puncak panen yakni Februari hingga Mei 2025.

"Karena di puncak panen itu harapannya bisa menyerap 70%," kata Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono di Jakarta.

Pihaknya memproyeksikan, produksi beras pada 2025 akan mengalami puncak panen pada Februari hingga Mei, yang apabila diakumulasikan pada puncak panen tersebut beras yang dihasilkan petani Indonesia mencapai lebih dari 15,8 juta ton.

Dari hasil produksi tersebut, pihaknya yakin bisa melakukan serapan hingga 70% atau sebesar 1,4 juta ton dari target awal yang sudah ditetapkan. (Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya