Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pengembangan Ekonomi Hijau Didorong demi Wujudkan Asta Cita

Andhika Prasetyo
23/1/2025 22:21
Pengembangan Ekonomi Hijau Didorong demi Wujudkan Asta Cita
Nasabah BNI yang mengikuti Program Bumi, Sari Wahyuni, berfoto bersama Menteri BUMN Erick Thohir.(Antara)

Upaya mendorong ekonomi hijau terus dilakukan PT Bank Negara Indonesia (BNI) demi mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Salah satu langlah konkret yang dilakukan adalah menjalankan BNI UMKM Ramah Lingkungan (Bumi) yang berfokus pada pemberdayaan UMKM. Program ini menyasar pelaku usaha yang menerapkan praktik bisnis hijau atau memproduksi produk ramah lingkungan yang berorientasi ekspor melalui Xpora. 

Sejauh ini, perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp38,9 miliar kepada 164 pelaku usaha di industri kerajinan melalui program tersebut. 

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan Bumi merupakan salah satu bentuk komitmen BNI sebagai pelopor pembiayaan berkelanjutan dalam meningkatkan ekonomi rakyat.

”Melalui program ini, kami mendorong UMKM untuk terus menerapkan prinsip ESG dalam operasional mereka sehingga turut berperan dalam ekonomi hijau sebagai bagian dari program Asta Cita Presiden Prabowo,” kata Okki dalam siaran pers, Kamis (23/1).

Program Bumi yang baru saja dimulai tahun lalu tidak hanya memberikan pembiayaan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan BNI Wirausaha (BWU), tapi juga pendampingan agar UMKM terus menerapkan tata kelola sesuai praktik ramah lingkungan untuk produk dan jasa yang dihasilkan.

”Nasabah Bumi mendapatkan edukasi dari BNI sehingga mereka menjadi UMKM yang naik kelas dan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar,” tutur Okki.

Salah satu nasabah BNI yang mengikuti Program Bumi adalah Sari Wahyuni (42), yang menjalankan usaha fashion ecoprint Sweet Shabrina. Sari merupakan nasabah KUR BNI sejak 2022 dan mulai mengikuti Bumi pada 2024. 

Dalam menjalankan operasional, Sari melibatkan banyak perempuan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya di Jakarta Timur. Selain itu, dia juga melibatkan penyandang disabilitas untuk berkontribusi terhadap produk fashion yang dihasilkan mulai dari pakaian, tas, hingga sampul buku. 

”Produk fasion kami tidak memiliki kesamaan motif satu sama lain sebab menggunakan cetakan daun dan pewarna alami,” ungkapnya.

Sari mengaku, BNI mampu mendukung usahanya lewat beragam pameran yang dilakukan sepanjang tahun lalu. Sweet Shabrina mendapatkan kesempatan dalam tiga pameran BNI sepanjang 2024, antara lain Incraft 2024 pada 28 Februari-3 Maret, BNI Expo 2024 wondrful Journey pada 2-4 Agustus 2024, dan BNI Investor Daily Summit pada Oktober tahun lalu 

”Penjualan dari pameran-pameran BNI itu sangat membantu saya setidaknya bisa mendapatkan omset Rp50 juta dari satu pameran,” tandasnya. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya