Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

100 Hari Bekerja, Prabowo Telah Resmikan 37 Infrastruktur Listrik

Insi Nantika Jelita
21/1/2025 02:22
100 Hari Bekerja, Prabowo Telah Resmikan 37 Infrastruktur Listrik
Foto aerial suasana Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat. Waduk dengan kapasitas tampung 979,5 juta meter kubik itu selaian untuk sarana irigasi juga dimanfaatkan oleh PLN menjadi sumber air PLTA berkapasitas 2 x 55 MW.(ANTARA/Hafidz Mubarak)

TEPAT hari ke-100 menjabat, Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan 37 proyek infrastruktur ketenagalistrikan baru. Proyek itu terdiri dari 26 pembangkit, serta 11 transmisi dan gardu induk. Keseluruhan proyek tersebut berkapasitas 3,2 gigawatt (GW) dan mayoritas merupakan energi terbarukan.

"Persis pada bulan ke tiga, hari ini saya dilantik tiga bulan yang lalu pada 20 Oktober 2024, saya mendapat kehormatan dapat meresmikan gugusan proyek sebesar ini," ungkap Prabowo saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1).

PLTA Jatigede merupakan salah satu dari 37 infrastruktur listrik yang baru diresmikan Prabowo. Keseluruhan proyek tersebut tersebar di 18 provinsi yakni Aceh, Sumatra Utara, Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Kemudian, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Prabowo mengatakan, 37 infrastruktur listrik itu merupakan proyek listrik terbesar di dunia.

"Ini peresmian proyek energi 3,2 GW terbesar di dunia yang kita resmikan. Tentunya ini hasil kerja keras semua institusi dan lembaga," ujarnya.

Presiden kemudian menegaskan pentingnya menghadirkan dan menyediakan listrik bersih yang andal kepada masyarakat.

PLTA Jatigede sendiri memiliki kapasitas 2x55 megawatt (MW) dan telah beroperasi pada akhir tahun lalu. Kehadiran pembangkit-pembangkit listrik hijau tersebut diyakini menjadi upaya penting bagi Indonesia dalam transformasi ke transisi energi.

"Kehadiran energi sangat vital. Kita punya sumber alam yang cukup besar, dan kita sekarang punya kemampuan untuk melakukan transformasi ini. Saya kira, sekarang ini kita menjadi salah satu negara di dunia yang mungkin termasuk paling maju di bidang transformasi energi," pungkasnya.

Dalam kesempatan sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berharap, dengan peresmian puluhan proyek infrastruktur kelistrikan baru tersebut, termasuk kehadiran pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di IKN sebesar 10 megawatt (MW), dapat menggenjot konsumsi listrik per kapita hingga mencapai 6.500 kilo Watt hour (kWh). Saat ini target konsumsi listrik per kapita hanya 4.000 KWH hingga 5.000 KWH.

"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, kita perlu mengejar konsumsi listrik per kapita hingga 6.500 KWH. Ini yang perlu kita dorong," ujarnya. (Ins/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya