Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

KEK Jadi Andalan Capai Target Ekonomi, Termasuk Pertumbuhan 8%

M Ilham Ramadhan Avisena
13/1/2025 20:54
KEK Jadi Andalan Capai Target Ekonomi, Termasuk Pertumbuhan 8%
Foto udara pembangunan data center di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (29/8/2024).(ANTARA/Teguh Prihatna)

PEMERINTAH optimistis target-target perekonomian yang disusun hingga lima tahun ke depan dapat tercapai dengan baik. Itu termasuk meraih angka pertumbuhan ekonomi di angka 8% secara bertahap. Salah satu yang diperhitungkan menjadi andalan ialah perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan, melalui pengembangan KEK, Indonesia dapat meraup investasi langsung dan berdampak mengular pada perekonomian domestik. Itu karena melalui KEK, aktivitas eknonomi bertumbuh dari sisi penyerapan tenaga kerja hingga ke sektor perdagangan internasional.

"Di KEK Weda Bay, ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita itu 2 atau 3. Investasinya sekitar US$16 miliar dalam enam tahun terakhir dan ekspor per tahunnya US$8 miliar. Jadi sangat efisien. Kalau kita mau ICOR 4 (nasional), kita perlu mengembangkan lebih banyak KEK," ujarnya saat beribcara di forum Business Competitiveness Outlook 2025, Jakarta, Senin (13/1).

Pengembangan KEK, lanjutnya, menjadi penting dilakukan di kawasan lain, utamanya di wilayah yang dipandang masih tertinggal perekonomiannya dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Keberadaan KEK juga signifikan lantaran pada 2024 nilai investasi yang masuk tercatat mencapai Rp82,6 triliun.

Dari nilai investasi tersebut, jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 42.930 orang. Airlangga meyakini pertumbuhan dan pengembangan KEK dapat mengiringi target pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 8%.

"Dengan capaian sejauh ini, pemerintah yakin jika semua pemangku kepentingan bekerja sama menuju peluang-peluang ini, kita dapat mencapai era baru dan peluang-peluang baru," kata dia.

"Tentu kita juga melihat (KEK) yang berbasis pariwista harusnya bisa quick win. Tapi basis pariwisata yang paling penting ialah angkutan udara, masalah angkutan udara ini yang harus diselesaikan. Karena kapasitas kita pre dan post covid itu beda jumlah pesawat yang dipakai," ujarnya. (Mir/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya