Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
WAKIL Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu, mengungkapkan bahwa setidaknya realisasi investasi yang mesti dicapai Indonesia harus menyentuh angka Rp13 ribu triliun untuk bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi di angka 8% sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Dalam 5 tahun ke depan, seperti kita ketahui bersama, bahwa kita memiliki angka Rp13.000 triliun untuk berbicara realisasi investasi. Bukan rencana investasi, tetapi realisasi investasi. Kalau dalam 10 tahun pemerintahan sebelumnya, itu pencapaian angka realisasi investasi di angka kurang lebih sekitar Rp9.900 triliun, maka dalam 5 tahun ke depan untuk kita menuju kepada angka 8% ini, kita membutuhkan angka realisasi investasi di angka Rp13.000 triliun," ucap Todotua di acara Konsultasi Publik Rancangan Peraturan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sebagai pengganti Peraturan BKPM Nomor 3, 4, dan 5 Tahun 2021 di Jakarta, Kamis (3/7).
Todotua menyampaikan, pemerintah berhasil mendapatkan realisasi investasi sebesar Rp1.700 triliun pada 2024 atau lebih dari target investasi yang ditetapkan yakni di angka Rp1.650 triliun.
"Dan tahun ini, pemerintahan ini mempunyai target angka realisasi investasi di angka Rp1.900 triliun," bebernya.
Di triwulan pertama tahun ini, sambung Todotua, capaian realisasi investasi dinilai sudah cukup aman atau berada di angka Rp465 triliun atau naik 15% secara year on year dari tahun sebelumnya yang berada di angka Rp401,5 triliun.
Adapun rincian realisasi investasi tersebut berhasil didapatkan dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp230,4 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp234,8 triliun. (E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved