Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jaga Harga Saat Panen Raya, Bulog Diminta Cepat Serap Gabah Petani

Naufal Zuhdi
13/1/2025 20:09
Jaga Harga Saat Panen Raya, Bulog Diminta Cepat Serap Gabah Petani
Pekerja memanggul karung berisi beras di gudang Perum Bulog Umbul Tengah, Kota Serang, Banten, Rabu (11/12/2024).(ANTARA/Putra M Akbar)

KEMENTERIAN Pertanian minta Perum Bulog bergerak cepat dalam penyerapan gabah petani. Hal itu untuk menjaga harga beras agar tak jatuh pada saat panen raya.

"Jangan ada lagi harga gabah di bawah Rp5400 di tingkat petani. Saya minta tolong tengkulak jangan untung sendiri, kasihan petani. Karena itu, dua hari lagi Bulog juga harus siap serap gabah sesuai dengan HPP baru," ujar Wakil Menteri Pertanian Sudaryono saat meninjau panen raya petani di Desa Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, Senin (13/1).

Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) atas gabah petani, dari Rp6.000 per kg menjadi Rp6.500 per kg. Harga baru itu berlaku mulai 15 Januari 2025.

Sudaryono menegaskan, Bulog yang mendapat penugasan penyerapan dari pemerintah segera menggunakan harga baru itu mulai 15 Januari 2025. Hal itu guna mencegah petani merugi saat panen raya, seperti yang dialami petani di Sumatra Selatan.

Di provinsi yang menjadi salah satu lumbung padi nasional itu, harga gabah jatuh saat panen raya, Rp5.400 per kg, jauh di bawah HPP yang berlaku yakni Rp6.000 per kg.

Sudaryono mengatakan, HPP baru gabah sebesar Rp6.500 per kg bertujuan untuk menjaga dan melindungi harga dasar gabah dan beras di tingkat petani. Kebijakan itu sekaligus menjadi instrumen untuk mengoptimalkan penyerapan hasil panen petani dalam negeri.

"Pembelian sesuai HPP itu perlu dilakukan agar petaninya sejahtera dan untung. Kalau untung, mereka semangat. Kalau semangat, menanamnya juga semangat. Maka panenya banyak. Kalau panennya banyak, kita enggak perlu impor lagi. Kalau enggak impor, makin semangat menanamnya lagi," tegasnya.

Untuk menangani anjloknya harga gebah di Sumatra Selatan, ia berharap Bulog segera turun tangan membantu para petani yang sudah berjuang meningkatkan produksi.

"Yang penting sekali adalah di saat panen raya, tidak boleh harganya jatuh. Tapi dari semua provinsi di Indonesia, harga gabah yang paling rendah cuma Sumatra Selatan. Mohon izin Pak Kajari, Pak Dandim, Pak Kapolres, segera panggil tengkulaknya. Tidak boleh harganya anjlok," pungkasnya. (Fal/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya