Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemerintah Dorong Geliat Industri Besi dan Baja

 Gana Buana
19/12/2024 18:40
Pemerintah Dorong Geliat Industri Besi dan Baja
Pemerintah dorong pertumbuhan industri baja(Ilustrasi)

WAKIL Menteri Perindustrian Faisol Riza mendorong geliat dan pertumbuhan industri besi dan baja. Selain dipandang strategis, industri di sektor itu memiliki kontribusi yang terbilang baik ke dalam perekonomian nasional dengan tren yang terus meningkat. 

"Industri baja adalah sektor yang memainkan peran penting dalam kegiatan ekonomi. Khususnya industri logam, mengalami peningkatan tertinggi dibanding industri lainnya dan berkontribusi 5,9% untuk PDB untuk sektor non migas," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (19/12).

Produk crude steel telah menempati posisi ke 5 dunia pada tahun 2023 dengan produksi sebesar 16,85 juta ton, naik sebesar 87% dibandingkan tahun 2019.

Saat ini, kapasitas produksi crude steel nasional berada di angka 21 juta ton dan ditargetkan meningkat menjadi 27 juta ton pada tahun 2029. 

Di saat bersamaan semua pelaku industri dan pemerintah, termasuk besi dan baja, secara perlahan bertahap tapi pasti, harus mendorong penerapan prinsip industri hijau serta mempercepat adopsi teknologi rendah karbon, seperti hydrogen-based steelmaking.

Guna mengakselerasi pertumbuhan dan geliat industri di sektor besi dan baja, The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) berkolaborasi dengan SEAISI (Southeast Asia Iron and Steel Institute) menggelar pameran terpadu bertajuk Iron-Steel Summit & Exhibition Indonesia 2025 (ISSEI).

Tema utama dari ISSEI 2025 ialah Bersama Industri Baja Nasional Membangun Fondasi Menuju Indonesia Emas. ISSEI diharapkan mampu menjadi platform strategis bagi para pelaku industri besi-baja nasional untuk membina kemitraan sinergis dan kolaboratif dengan para pelaku industri dan bisnis lintas sektoral dari dalam dan luar negeri. 

ISSEI 2025 akan diselenggarakan pada tanggal 21-23 Mei 2025 di Jakarta Convention Center Hall A-B, dengan rangkaian kegiatan Seminar, Diskusi Panel dan Seminar paralel dengan kegiatan pameran dan Business Matching.

Selain itu akan digelar Kompetisi Green Steel Building sebagai bagian dari upaya mendukung pembangunan berkelanjutan, kompetisi ini dirancang untuk mendorong inovasi penggunaan baja ramah lingkungan.

Chairman The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Muhamad Akbar menyampaikan, Kolaborasi antara ISSEI 2025 dan SEAISI Conference & Exhibition 2025 diharapkan dapat menjadi forum diskusi yang konstruktif dan ruang kolaborasi untuk meningkatkan koneksi strategis di industri baja sehingga dapat turut meramaikan serta memberikan value tambahan untuk dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi hingga 80%.

"Dampak multiplier efek industri manufaktur tidak kalah besar dibanding industri lainnya untuk ketahanan industri. Industri baja sebagai mother of industry akan menghela industrialisasi nasional yang akan berkontribusi bagi kemandirian ekonomi bangsa," tutur Akbar. (RO/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya