Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEBERHASILAN pemerintah menyelenggarakan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, dinilai Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) akan menjadi modal awal persiapan membenahi penyelengaraan Musim Mudik Lebaran 2025 yang berlangsung tidak lama lagi.
Menurut Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan MTI Pusat, Djoko Setijowarno, ada banyak hal yang harus dikerjakan pemerintah, untuk kesiapan penyelenggaraan Nataru 2024/2025, mengingat potensi mobilitas masyarakat sangat besar, dan berbarengan dengan musim hujan.
"Pemerintah mesti berhitung cermat, terutama untuk mengelola aspek kelancaran dan keselamatan, dari pergerakan besar yang akan berlansung selama proses Nataru 2024/2025," tukas Djoko dalam pernyataan yang diterima Media Indonesia, Sabtu (7/12).
Setidaknya, MTI memantau, bahwa berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan tahun 2024, potensi pergerakan masyarakat secara nasional sebanyak 110,67 juta atau 39,30 %, dengan daerah tujuan masih terpusat di Pulau Jawa.
MTI sendiri mencatat ada 10 provinsi daerah tujuan libur Nataru 2024/2025, yaitu Jawa Tengah 17,10%, DI Yogyakarta 15,77%, Jawa Barat 11,78%, Jabodetabek 10,34%, Jawa Timur 8,85%, Sumatera Utara 5,70%, Bali 5,55%, Sumatera Barat 3,26%, Lampung 3,08% dan Sulawesi Selatan 2,66%.
Dari survei, potensi pergerakan dengan menggunakan moda transportasi mobil mencapai 36,07% atau 39,92 juta, lalu sepeda motor 17,71% (19,6 juta), kereta api 15,05% (16,64 juta), dan transportasi udara 12,85% (14,22 juta). Sementara penggunaan kapal penyebrangan atau kapal sebanyak 4,90% (5,43 juta).
"Jika berkaca pada mobilitas masyarakat pada periode Nataru tahun lalu, animo masyarakat pergi liburan di akhir tahun ke lokasi wisata sangat tinggi, karena bersamaan dengan liburan sekolah," terang dia.
Yang terjadi tahun lalu itu, ketika disurvei BKT Kemenhub tahun 2024 juga menunjukkan hal serupa. Ini bisa dilihat dari keinginan masyarakat berlibur Nataru ke tempat wisata, cukup besar, yakni 45,67%. Lebih besar dari khusus tujuan pulang kampung 31,36 %, dan keinginan merayakan di kampung halaman yang 19,96 %, serta karena untuk tugas atau pekerjaan 2 persen.
MTI sekali lagi menyarankan kepada pemerintah, karena penyelenggaraan transportasi Nataru 2024/2025 berlangsung bersamaan dengan musim hujan, maka daerah-daerah rawan tanah longsor dan banjir yang menjadi jalur darat dan kereta api, harus mendapatkan perhatian serius.
"Sebab musibah longsor dan juga banjir sering terjadi pada musim hujan. Jadi keselamatan harus menjadi hal yang utama, tidak dapat ditawar," tegas Djoko.
Pada bagian lain terkait penyelenggaran Nataru 2024/2024 ini, MTI juga mencermati tiga Program Mudik Gratis yang digelar Kementerian Perhubungan pada musim Nataru 2024/2025, yang mana disebutkan akan mengangkut 38.722 penumpang dan 2.320 sepeda motor.
Rinciannya, Direktorat Janderal Perbubungan Darat ( Ditjenhubdar ) dipastikan menyediakan 88 unit bus dan 2 unit truk untuk 3.500 penumpang ke 11 rute di Pulau Jawa, dengan titik tujuan Solo, Yogyakarta, Surabaya, Wonosobo, Semarang, Wonogiri, Cilacap, Purwokerto, Malang, Madiun dan Kediri.
Sedang Perkeretaapian akan mengangkut 5.300 penumpang dan 2.320 sepeda motor dengan tujuan Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Purwokerto, Stasiun Kutoarjo dan Stasiun Lempuyangan.
Sementara Ditjen Perhubungan Laut (Ditjenhubla) akan mengangkut 29.772 penumpang untuk 100 ruas trayek pelayaran angkutan laut (PP).
"Dari rencana program tersebut, MTI menilai program mudik gratis untuk sepeda motor di Jawa sekarang ini kurang tepat dan tidak banyak pengaruhnya mengatasi kemacetan lalu lintas," kata dia.
Alasan Djoko bahwa rata-rata setiap rumah tangga sudah memiliki sepeda motor dan jarak dari stasiun atau terminal bus ke tujuan tidak begitu jauh dan masih tersedia moda lanjutan cukup banyak di Jawa.
"Minimal bisa dijemput keluarganya menggunakan sepeda motor. Lain halnya di Lampung, setelah tiba di ibukota kabupaten, masih melanjutkan lagi dengan sepeda motor yang jaraknya masih cukup jauh. Jadi diperlukan di Sumatera, karena di sana masih minim angkutan umum," imbuh di.
Dia tegaskan, untuk mengatasi kemacetan jalur Nataru di Pulau Jawa, Djoko Setijowarno menyarankan sebaiknya diperbanyak pengadaan bus gratis. Pengamatan MTI, situasi Nataru, menggunakan sepeda motor untuk perjalanan jarak jauh tidak sebanyak Musim Lebaran.
Yang jelas, berdasarkan data Korlantas Polri (Agustus 2024) terdapat 164.136.793 kendaraan bermotor, terbanyak adalah sepeda motor 137.350.299 unit (83,68 persen). Sisanya, mobil penumpang 20.122.177 unit (12,26 persen), mobil barang 6.197.110 unit (3,78 persen), bus 285.957 (0,17 persen) dan kendaraan khusus 16.413 unit (0,11 persen).
Proyek Metro Kapsul pertama kali diperkenalkan pada 2017-2018 sebagai bagian dari inisiatif Pemerintah Kota Bandung
SURVEI Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menemukan, penggunaan tarif integrasi LRT, MRT dan Transjakarta jauh dari yang diharapkan. Ini penyebabnya.
Presiden Joko Widodo mengeluhkan Jakarta yang selalu macet baik pagi, siang, sore, dan malam. Ini jawaban Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
TransJakarta berencana melakukan kenaikan tarif mulai dari Rp3.500 menjadi Rp5.000 per perjalanan.
Penyesuaian tarif bus TransJakarta merupakan wewenang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Konektivitas di seluruh stasiun LRT Jabodebek ini terus dimatangkan seiring dengan perkembangan pengerjaan proyek LRT Jabodebek, yang saat ini progressnya sudah mencapai 91,53%.
DJKA Kemenhub mengirimkan tim guna menindaklanjuti dan mengevakuasi korban kecelakaan kereta api di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1) pagi.
Kemenhub meminta maaf atas insiden tabrakan antara KA Turangga dan Commuterline di Cicalengka, Bandung.
Jumlah korban jiwa kecelakaan KA Turangga (KA Plb 65A) dengan KA Commuterline Bandung Raya (KA 350) yang terkonfirmasi hingga Jumat, (5/1) pukul 15.00 Wib adalah sebanyak 4 orang.
Menhub Budi Karya Sumadi mengecek kesiapan infrastruktur transportasi jelang arus mudik Lebaran 2024 di beberapa lokasi di Jawa Barat, Jumat (9/3).
Dengan akses terluar semakin terjangkau, kegiatan perekonomian pelosok dapat berkembang dan kesenjangan antarwilayah dapat dikikis.
Kemenhub mulai membahas upaya antisipasi kepadatan di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten, di masa mudik lebaran 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved