Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
Emiten energi PT TBS Energi Utama (TOBA) mendapatkan persetujuan dari pemegang saham melakukan divestasi dua aset pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 200 megawatt (MW) senilai US$144,8 juta atau setara Rp2,3 triliun. TBS akan menjual seluruh saham kepemilikan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP). Selain itu, perseroan juga berencana menjual seluruh saham yang dimiliki anak usahanya, PT Toba Bara Energi pada PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) kepada PT Kalibiru Sulawesi Abadi (KSA).
"Kita akan menerima US$144 juta untuk dua PLTU dengan kapasitas masing-masing 100 MW," ujar Direktur TBS Energi Utama Juli Oktarina usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSL) terkait Divestasi Dua Aset PLTU di Jakarta, Kamis (14/11).
Juli menjelaskan divestasi dua aset PLTU diproyeksikan bakal mengurangi emisi karbon hingga 80% atau sekitar 1,3 juta ton setara CO2 (tCO2e) per tahun. Upaya ini mempertegas komitmen perseroan untuk mendukung transisi energi dan mencapai netralitas karbon.
Ia menambahkan hasil divestasi tersebut akan digunakan perusahaan yang kegiatan usaha utama pada bidang pertambangan batu bara itu untuk pengembangan proyek energi terbarukan. Hal tersebut sejalan dengan proyeksi cadangan batu bara TOBA yang akan habis di 2027.
"Perusahaan kami akan mencapai titik mine out (aktivitas penambangan akan dihentikan) para 2027. Dana divestasi itu untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan, salah satunya proyek kendaraan listrik," terang Juli.
Selain itu, dana divestasi tersebut juga akan digunakan TOBA untuk mengembangkan proyek manajemen pengolahan sampah.
Secara keseluruhan hasil penjualan aset itu dalam bentuk kas yang lebih tinggi dibandingkan modal yang ditanamkan untuk pembangunan kedua PLTU yaitu sebesar US$87,4 juta. Namun, dari sisi pencatatan akuntansi keuangan, transaksi tersebut akan mencatatkan kerugian non kas TOBA sebesar US$77 juta. (Z-11)
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
PT Medco Energi Internasional Tbk, melalui anak usahanya PT Medco Power Indonesia (Medco Power), memulai operasi komersial PLTS berkapasitas 25 di Bali Timur.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Indonesia diproyeksikan akan menjadi net importer gas fosil pada 2040, hingga dampak kesehatan dan lingkungan yang meningkat di sekitar pembangkit.
Investasi untuk pembangkit listrik sebesar Rp2.133,7 triliun, di mana sekitar 73% dialokasikan untuk partisipasi pihak swasta atau independent power producer (IPP).
Pasar modal Indonesia masih menghadapi tekanan pada 2025 ditandai pelemahan indeks dan arus keluar dana asing.
Wall Street terguncang setelah Trump umumkan tarif baru hingga 40% terhadap 14 negara. Saham otomotif dan teknologi Jepang-Korea anjlok.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
PT Ajaib Sekuritas Asia menunjuk kantor hukum Hotman Paris & Partners untuk mewakili perusahaan dalam merespons polemik seputar dugaan transaksi tidak sah senilai Rp1,8 miliar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved