Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dorong Pemberdayaan Kelompok Disabilitas Melalui Pelatihan dan Sertifikasi

Andhika Prasetyo
19/10/2024 21:35
Dorong Pemberdayaan Kelompok Disabilitas Melalui Pelatihan dan Sertifikasi
Program pelatihan kepada para penyandang tuna netra.(Antara)

PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) bersama PT Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) memberdayakan kelompok disabilitas melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pijat Netra Berdikari (Pijar). Program tersebut memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada 20 penyandang tunanetra di Jakarta Utara dengan tujuan meningkatkan kemandirian dan taraf hidup mereka.

Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL Kiki M Hikmat mengungkapkan program itu merupakan bagian dari inisiatif TJSL Sahabat Inspiratif Pelindo yang bertujuan meningkatkan kapasitas penyandang disabilitas.

"Program ini adalah wujud nyata SPSL dalam mendorong pemberdayaan penyandang disabilitas, khususnya tunanetra. Program ini diharapkan memberikan dampak jangka panjang bagi peserta, tidak hanya dalam keterampilan dan penghasilan, tetapi juga dalam meningkatkan kemandirian dan menguatkan citra bahwa kaum disabilitas berdaya dalam masyarakat," ujar Kiki melalui keterangan tertulis.

Program Pijar mencakup sosialisasi, pelatihan pijat khusus serta pemberian bantuan berupa sarana pendukung dan seragam. Kegiatan itu ditutup dengan pemberian sertifikasi pijat profesional oleh Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) sebagai bentuk dukungan konkret bagi kemandirian ekonomi para peserta.

SPSL mengharapkan kesuksesan program tersebut dapat diperluas ke wilayah lain agar lebih banyak penyandang tunanetra bisa merasakan manfaatnya. SPSL juga ingin menginspirasi perusahaan lain untuk aktif mendukung inklusi sosial bagi penyandang disabilitas di Indonesia.

Para peserta menyambut baik program ini. Dedy (37), salah satu peserta, mengatakan Pijar tidak sekadar memberi keterampilan, tetapi juga memberdayakan mereka.

"Kami merasa dihargai dan diberdayakan. Dengan keterampilan ini, saya tidak lagi hanya mengandalkan bantuan orang lain, tetapi bisa mandiri dan percaya diri untuk memulai usaha sendiri," tuturnya.

Menurutnya, sertifikasi yang diperoleh menjadi bekal membuka praktik pijat profesional.

"Dengan adanya sertifikasi, saya merasa diakui secara profesional. Ini memberikan saya rasa percaya diri dan lebih semangat lagi," tandasnya. (Ant/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya