Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (9/10) berpotensi naik di tengah pasar mengantisipasi notulen rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
Pada awal perdagangan Rabu, rupiah menguat 24 poin atau 0,16 persen menjadi Rp15.631 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.655 per dolar AS.
Baca juga : The Fed Beri Sinyal Pangkas Bunga Acuan, Rupiah Menguat 72 Poin
"Rupiah hari ini diperkirakan menguat dipengaruhi oleh antisipasi rilis notulen rapat The Fed besok (10/10) indeks dolar AS yang stabil, dan rencana pemerintah China menambah stimulus ekonominya,"kata Analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta, Rabu.
Notulen rapat The Fed diperkirakan akan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan penurunan suku bunga The Fed yang hati-hati dengan fokus menghindari pelemahan data tenaga kerja dan pengendalian inflasi yang
seimbang.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati rilis survei penjualan eceran hari ini. Rully memprediksi nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.575 per dolar AS sampai dengan Rp15.655 per dolar AS. (Ant/H-3)
Pengamat Celios, Nailul Huda, memprediksi BI akan mempertahankan BI Rate, seiring keputusan The Fed dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung perubahan suku bunga.
Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan untuk kelima kalinya tahun ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 29 Juli 2025, dibuka menguat 11,02 poin atau 0,14% ke posisi 7.625,79.
Presiden Donald Trump mengatakan sangat kecil kemungkinan untuk memecat ketua The Fed Jerome Powell.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved