Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SCALPING crypto adalah strategi trading yang bertujuan memeroleh keuntungan dari pergerakan harga aset kripto dalam jangka waktu sangat pendek, bahkan hitungan detik atau menit.
Scalper biasanya melakukan banyak transaksi kecil dengan target profit rendah, namun dengan frekuensi tinggi, yang jika diakumulasikan dapat memberikan keuntungan yang signifikan.
Dalam strategi tersebut, scalper tidak fokus pada analisis fundamental aset, melainkan lebih memperhatikan volume dan likuiditas yang tinggi. Oleh karena itu, kemampuan dalam membaca chart, kecepatan dalam mengambil keputusan, serta konsistensi dalam melakukan trading menjadi kunci sukses bagi para scalper.
Baca juga : Bullish Divergence dalam Trading Kripto
Perbedaan utama antara scalping dan swing trading terletak pada durasi waktu. Scalping dilakukan dalam waktu singkat, sedangkan swing trading berlangsung dalam beberapa hari atau minggu.
Selain itu, scalping tidak membutuhkan pemahaman mendalam tentang tren pasar atau berita terkini, karena posisi trading diambil dan ditutup dengan cepat.
“Scalping dapat dibagi menjadi dua metode, yaitu sistematis dan diskresioner. Scalping sistematis mengandalkan indikator teknikal seperti Bollinger Bands, Stochastic, EMA, dan MACD, sementara scalping diskresioner lebih bergantung pada intuisi dan pengamatan langsung terhadap pergerakan pasar,” ujar Tim Pintu Academy.
Baca juga : Ini Enam Web Analisis Kripto Gratis
Tentu saja, scalping memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah eksposur terhadap risiko pasar yang lebih singkat dan penggunaan bot yang dapat mengotomatisasi proses trading.
Namun, metode ini juga memerlukan modal yang besar, biaya transaksi yang tinggi, dan bisa sangat melelahkan karena membutuhkan fokus dan kecepatan tinggi.
Strategi yang umum digunakan dalam scalping termasuk range trading, bid-ask spread, leverage, dan arbitrage. Setiap strategi ini memiliki pendekatan berbeda dalam mengambil keuntungan dari volatilitas harga aset kripto.
Bagi trader yang ingin mencoba scalping, penting untuk memilih platform dengan biaya transaksi rendah, likuiditas tinggi, dan mempertimbangkan penggunaan trading bot untuk mempercepat eksekusi. Selain itu, konsistensi dan disiplin sangat penting agar scalper bisa meraih keuntungan secara berkelanjutan. (Z-1)
Peningkatan performa Pintu Futures karena aksesibilitas yang semakin mudah lewat aplikasi maupun website pintu.co.id dan pilihan token lebih dari 90.
Industri aset digital Indonesia berhasil menunjukkan eksistensinya sebagai aset diversifikasi investasi.
Inklusi tanpa pemahaman yang cukup justru akan memperbesar potensi kerugian.
PT Pintu Kemana Saja, aplikasi kripto all-in-one di Indonesia, memberikan insentif kepada setiap pengguna yang berhasil mengajak rekannya berinvestasi menggunakan aplikasi tersebut.
Ketika Bitcoin tengah berusaha bangkit dari tekanan jual selama ini, perkembangan Ethereum sebagai aset crypto terbesar kedua setelah Bitcoin, kondisinya sangat mengkhawatirkan.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
Para trader dapat memanfaatkan diversifikasi akun untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan peluang profit secara konsisten.
Untuk mengikuti Moon Rush Pintu Trading Competition Mei 2025, peserta wajib melakukan registrasi selama periode pendaftaran pada 21 April sampai 15 Mei.
Harami Candlestick di dunia trading kripto terjadi ketika candlestick kedua berukuran lebih kecil dan sepenuhnya tertelan oleh candlestick sebelumnya.
Musiman, tren yang berkelanjutan dan berulang selama beberapa periode dalam setahun, cenderung memengaruhi nilai aset dan kondisi pasar secara keseluruhan.
Ada tiga jenis tren yang menunjukkan arah pergerakan harga aset kripto secara keseluruhan yaitu: uptrend, downtrend, dan sideways.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved