Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
PEMANGKASAN suku bunga The Fed atau Fed funds rate/FFR yang besar diikuti dengan penyesuaian BI Rate dapat mengakselerasi pertumbuhan kredit. Pemangkasan suku bunga berdampak pada turunnya cost of fund atau biaya dana bank, sehingga dapat berdampak positif pada profitabilitas bank.
"Dengan begitu lebih membuka ruang bagi bank untuk menurunkan suku bunga kredit dan ini bisa mengakselerasi pertumbuhan kredit," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae dalam keterangannya kepada Media Indonesia, Kamis (19/9).
Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan atau Fed funds rate/FFR sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75%-5,0% pada Rabu (19/9) waktu AS. Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa-Rabu, 17-18 September 2024, memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6%.
Baca juga : Deflasi dan Turunnya Fed Fund Rate Jadi Faktor Pendorong BI Turunkan Suku Bunga
Dian kemudian menjelaskan beberapa sektor ekonomi yang diperkirakan terdampak positif seiring pemotongan FFR dan BI Rate yang ditransmisikan pada penurunan suku bunga dana pihak ketiga (DPK) atau kredit antara lain sektor konsumsi yang meliputi sektor properti melalui kredit pemilikan rumah (KPR) dan otomotif melalui kredit kendaraan bermotor (KKB). Penurunan suku bunga DPK akan mendorong peningkatan net interest margin (NIM) perbankan.
"Ini juga berdampak positif bagi nasabah bank, karena biaya dana yang menurun meningkatkan keuntungan nasabah korporasi, sementara bagi nasabah konsumen mengurangi biaya cicilan kredit," jelas Dian. Hal tersebut, lanjutnya, secara tidak langsung dapat meningkatkan daya serap kredit konsumen karena dengan cicilan yang relatif sama dapat memperoleh nilai kredit yg lebih besar.
Sektor lain yang mendapat keuntungan dari pemangkasan suku bunga acuan ialah tambang emas. Penurunan suku bunga identik dengan kenaikan uang beredar. Dalam kondisi uang beredar yang meningkat biasanya masyarakat cenderung meningkatkan pembelian safe haven asset, yakni emas sebagai aset utama.
"Tentu jika penurunan bunga DPK dan kredit lain dapat terealisasi baik, akan berdampak positif kepada perekonomian Indonesia karena secara umum dapat mendorong kenaikan investasi, konsumsi, dan kredit perbankan," pungkas Dian. (Z-2)
Sejumlah lembaga internasional telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global lantaran ketidakpastian dan gejolak geopolitik dunia.
Pada Mei 2025 piutang pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan pembiayaan tercatat Rp504,58 triliun, atau tumbuh 2,83% secara tahunan.
Edukasi finansial bertajuk Investing in Youth, Empowering Communities. Program ini menyasar 300 siswa dari tiga sekolah menengah atas di Jakarta dan Depok.
Dengan adanya kemudahan layanan penyedia dana pensiun, diharapkan dapat meningkatkan kepesertaan khususnya pekerja informal.
OJK mencatat adanya peningkatan dalam penyaluran pinjaman melalui layanan fintech peer-to-peer lending (P2P lending) atau pinjaman online (pinjol), serta skema pembiayaan buy now pay later
OJK juga mencatat nilai kapitalisasi pasar juga menunjukkan tren positif dengan kenaikan 6,11% secara month to date menjadi Rp12.420 triliun, atau meningkat 0,69% secara year to date.
Persetujuan telah diberikan untuk penerbitan kredit plastik untuk Inoctcle berdasarkan verifikasi daur ulang 84.000 metrik ton limbah plastik
Kejagung juga akan menelusuri aliran dana yang diajukan sebagai modal kerja, namun, diselewengkan.
PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo).
Anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Marcus Mekeng, menyambut baik wacana permodalan Koperasi Desa Merah Putih melalui pinjaman Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Menurutnya, perbankan juga perlu menyesuaikan struktur biaya dana, termasuk dana pihak ketiga dan bunga kredit, agar penyaluran kredit semakin efektif.
Bank Indonesia mencatat, sebanyak 38,1 juta UMKM telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk menerima pembayaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved