Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2024 mengalami surplus US$2,90 miliar. Surplus tersebut didukung oleh sektor nonmigas sebesar US$4,34 miliar.
Meski masih surplus secara bulanan, angka tersebut ternyata masih lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya di bulan yang sama atau secara year on year (yoy). Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai hal itu dipengaruhi oleh ekspor nonmigas Indonesia ke Tiongkok yang terus mengalahkan penurunan.
"Sangat penting kita mengubah orientasi ekspor kita dari negara Tiongkok ke negara alternatif lain. Mengandalkan para duta besar sebagai marketing produk nonmigas kita. Secara produk pun harusnya juga sudah berubah bukan lagi minyak nabati, tetapi yang bernilai tambah tinggi di bidang teknologi, industri middle-high tech," ujarnya kepada Media Indonesia, Selasa (17/9).
Baca juga : Neraca Dagang Surplus 4 Tahun Beruntun
Menurutnya, ketergantungan ekspor Indonesia ke Tiongkok masih sangat tinggi. Secara detail, ekspor nonmigas Indonesia ke Tiongkok secara tahunan (yoy) turun -0,75%. Secara akumulasi (Januari-Agustus) bahkan turun hingga -7,52%.
"Dengan ekonomi Tiongkok yang sedang turun, Indonesia terkena imbas cukup dalam. Kemudian industri yang kena cukup dalam adalah sektor lemak dan minyak hewani/nabati. Sedangkan dari dahulu ekspor andalan Indonesia ya komoditas tersebut," imbuhnya.
Di sektor migas, ekspor Indonesia memang terus turun. Neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit US$1,44 miliar dengan komoditas penyumbang defisit yang pertama ialah hasil minyak dan minyak mentah. Defisit neraca perdagangan migas Agustus 2024 tidak sedalam bulan sebelumnya, tetapi masih lebih dalam jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu.
Secara kumulatif hingga Agustus 2024, surplus neraca perdagangan barang Indonesia mencapai US$18,85 miliar. Jika dilihat lebih rinci secara kumulatif neraca perdagangan barang nonmigas mengalami surplus sebesar US$32,54. Sementara defisit neraca perdagangan migas mencapai US$13,69 miliar. (Z-2)
PRAKTISI minyak dan gas (migas) Hadi Ismoyo menilai rencana pemerintah menetapkan harga elpiji 3 kilogram (kg) menjadi satu harga nasional tidak serta-merta menjamin hilangnya kecurangan.
PEMERINTAH Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menuntut hak atas Dana Bagi Hasil (DBH) Migas dari aktivitas eksplorasi dan produksi gas bumi berskala jumbo di Selat Makassar.
PHE ONWJ mengirim topside Anjungan OOA, berbobot 530 metrik ton, dari lokasi fabrikasi Proyek Pengembangan Lapangan OO-OX, Kepulauan Riau.
Pertamina EP Cepu (PEPC) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024. Itu tercermin dari total laba bersih yang mencapai US$817,6 juta atau setara Rp13,4 triliun di 2024.
PEMERINTAH menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada data resmi yang menyatakan keberadaan potensi migas di 4 pulau yang baru-baru ini ditetapkan masuk wilayah administratif Aceh.
GUBERNUR Aceh, Muzakir Manaf, memastikan bahwa empat pulau yang sebelumnya menjadi sengketa dengan Provinsi Sumatra Utara ternyata mengandung potensi minyak dan gas (migas)
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Surplus neraca perdagangan Indonesia masih mencatat angka besar, namun sejumlah risiko mulai mengintai kelanjutannya. Pada Maret 2025, surplus dagang Indonesia mencapai US$4,33 miliar.
Kebijakan tarif impor AS itu akan mengganggu neraca pembayaran Indonesia, khususnya neraca perdagangan dan arus investasi. Ini mengingat AS adalah mitra dagang utama Indonesia.
EKONOM Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang menuturkan penurunan surplus neraca perdagangan pada Februari 2025 dibandingkan Januari lebih disebabkan oleh peningkatan impor.
NERACA perdagangan Indonesia masih resilien di tengah pelemahan ekonomi global. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ssebesar US$3,45 miliar atau senilai Rp55,81 triliun pada Januari 2025.
Bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS adalah Indonesia bisa membuka akses market ke pasar global dan potensi meningkatkan kualitas neraca dagang luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved