Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea telah bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo, membahas terkait masalah kisruh di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
Andi menekankan agar jangan ada lagi yang mendorong Presiden untuk mengeluarkan Keppres. Sebab, Presiden sudah menegaskan masalah Kadin dikembalikan kepada internal Kadin.
"Saya tegaskan lagi jangan percaya isu isu di luar, presiden dengan tegas jangan sampaikan ke saya," kata Andi Gani, di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini.
Baca juga : Munaslub Dinilai Lunturkan Semangat Inklusivitas dan Kolaborasi di Kadin
KSPSI menaruh perhatian penuh pada apa yang terjadi di Munas Kadin, karena hal itu akan berkaitan dengan perhitungan upah minimum buruh ke depan.
"Karena itu, Presiden menegaskan tadi saat pertemuan dengan saya, Presiden tidak akan ikut campur internal Kadin. Jadi jangan ada lagi yang mendorong Presiden mengeluarkan Keppres, karena Presiden sudah menegaskan dikembalikan kepada internal Kadin," kata Andi.
Ketua KSPSI itu kemudian memberi masukan kepada Presiden sebagai sahabat, terutama berkaitan dengan dinamika dan isu intervensi pada kisruh Munaslub Kadin tersebut.
Baca juga : Sejumlah Pejabat dan 21 Pengurus Provinsi Kadin Hadiri Munaslub Hari Ini
"Saya bersama Pak Jokowi sejak dari Solo, Gubernur DKI, sampai hari ini. Presiden menyampaikan pemerintah tidak akan cawe-cawe konflik internal Kadin," kata Andi Gani.
Dari hasil diskusi, KSPSI meyakini, secara tidak langsung hingga akhir masa jabatan Presiden tidak akan ada Keppres terkait diresmikannya Ketum Kadin versi Munaslub Anindya Bakrie.
"Saya meyakini hal itu. Karena presiden dengan tegas bilang "Mas Andi, jangan lemparkan bola panas ke saya, yang ribut Kadin kok malah dilempar ke saya". Itu tegas penjelasan Presiden sama seperti yang beliau jelaskan tadi pagi," kata Andi Gani.
Maka dia berharap tidak ada lagi pihak-pihak yang mendorong-dorong presiden yang sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatan, untuk mengeluarkan Keppres.
Presiden juga menyampaikan ke Andi Gani bahwa tidak benar adanya timbal balik dari apa yang dia terima. "Pak Jokowi tegaskan tidak ada Mas Andi. (Jokowi bilang) Urusan dengan parpol atau ada timbal balik, enggak ada. Tidak ada timbal balik apapun sehingga terjadi Munas Kadin, presiden menegaskan ke saya langsung tidak ada itu (cawe-cawe)," kata Andi Gani. (Try/P-2)
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Pelaku usaha utamanya industri garmen, tekstil, alas kaki, elektronik, dan furnitur diminta menggenjot kapasitas mereka menjelang penerapan tarif resiprokal
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia ke Amerika Serikat.
Jika perdagangan dengan Uni Eropa naik dua kali lipat, nilainya akan melebihi perdagangan dengan Amerika Serikat.
Kadin Global Engangement Office atau Kadin GEO akan merespons cepat hasil diplomasi pemerintah dengan negara-negara mitra Indonesia.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengapresiasi upaya serius Presiden Prabowo Subianto dan jajarannya untuk mengantisipasi situasi geopolitik dan geoekonomi yang tidak menentu.
Partai Golkar meyakini isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang belakangan ini santer dibicarakan tidak diembuskan oleh pihak Istana.
Munculnya Bahlil sebagai caketum bukan keinginan dari akar rumput dan elite internal Golkar.
KETUA Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia dan Ketua Bidang Keagamaan dan Kerohanian Partai Golkar, Nusron Wahid menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Kalimantan Selatan (Kalsel), Minggu (3/8).
Adanya isu liar tersebut sebagai halusinasi politik dan hoaks belaka, karena Golkar masih tetap solid dari level atas sampai bawah.
Tidak ada alasan mendesak untuk menggelar Munaslub. Kepemimpinan Bahlil dinilai masih mumpuni.
Nurdin Halid mengatakan wacana Munaslub harus diwaspadai. Karena ada pihak yang punya agenda ingin merusak kesolidan Golkar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved