Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Semangat Kemerdekaan, Bank Mandiri Cetak CASA Tertinggi

Reynaldi Andrian Pamungkas
16/8/2024 07:00
Semangat Kemerdekaan, Bank Mandiri Cetak CASA Tertinggi
Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan DPK secara konsolidasi sebesar 15,4% secara tahunan (yoy), mencapai Rp1.651 triliun pada semester I 2024(Doc Bank Mandiri)

BANK Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga pertumbuhan kinerja yang solid, dengan fokus pada penguatan dana pihak ketiga (DPK) melalui strategi peningkatan dana murah. Bank berlogo pita emas itu mencatatkan pertumbuhan DPK secara konsolidasi sebesar 15,4% secara tahunan (yoy), mencapai Rp1.651 triliun pada semester I 2024.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menyatakan pertumbuhan DPK itu didorong oleh peningkatan dana murah sebesar 17,9% (yoy). Pencapaian itu ditopang oleh pertumbuhan giro yang mencatatkan peningkatan 23% (yoy) menjadi Rp612 triliun, serta tabungan yang naik 13,4% (yoy) menjadi Rp626 triliun. 

Pencapaian tersebut turut melesatkan komposisi rasio dana murah (CASA Ratio) Bank Mandiri yang mencapai 79,7% secara bank only, yang merupakan level tertinggi dalam sejarah Bank Mandiri. Prestasi tersebut juga membantu menjaga biaya dana atau Cost of Fund (CoF) bank only pada level rendah sebesar 2,08%.

Baca juga : Livin' KPR Jadi Solusi dalam Mencari Rumah Impian

"Pertumbuhan penempatan dana murah di Bank Mandiri tidak terlepas dari transformasi digital yang terus kami lakukan, dengan fokus pada inovasi untuk menghasilkan layanan terbaik bagi nasabah," ujar Darmawan, Rabu (14/8).

Bank Mandiri lanjut Darmawan terus bertransformasi secara digital, menghadirkan berbagai inovasi layanan yang mempermudah nasabah. Langkah itu terbukti efektif dalam meningkatkan dana murah, yang pada gilirannya berkontribusi pada pencapaian rekor tertinggi dalam sejarah rasio dana murah dan menjaga biaya dana tetap rendah. 

Melalui serangkaian inovasi yang dilakukan hingga pertengahan tahun, Livin’ by Mandiri telah mampu melayani lebih dari 26 juta nasabah di dalam dan luar negeri, meningkat 35% (yoy). 

Baca juga : Gandeng Visa, Bank Mandiri Ajak Nasabah Nonton Olimpiade 2024 Langsung di Paris

Super app andalan Bank Mandiri itu juga telah mengelola 1,8 miliar transaksi hingga Juni 2024. Pada periode yang sama, nilai transaksi Livin’ by Mandiri tercatat tembus lebih dari Rp1.883 triliun, melesat 25% dari periode tahun sebelumnya.

Pada periode yang sama pula, Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri telah berhasil mengelola 610 juta transaksi hingga kuartal II 2024, dengan nilai transaksi menembus Rp10.000 triliun. Platform digital super lengkap itu dapat melayani berbagai kebutuhan transaksi di manapun dan kapanpun, untuk berbagai segmen pebisnis, mulai dari korporasi hingga SME.

"Kami secara spesifik terus meningkatkan fungsi dan manfaat Livin’ dan Kopra by Mandiri sebagai solusi yang dapat memenuhi segala macam kebutuhan nasabah, baik secara finansial maupun non-finansial. Livin’ dan Kopra saat ini juga sudah dapat dinikmati oleh nasabah di luar negeri. Artinya, tidak ada lagi batasan waktu dan tempat, nasabah dapat mengelola kebutuhan transaksinya kapan pun dan di mana pun," pungkas Darmawan.

Baca juga : Transaksi di Livin' by Mandiri Sentuh Rp921 Triliun

Laba bersih naik 5,23%

Dalam laporan keuangan perseroan yang dirilis di Jakarta pada penghujung Juli lalu, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp26,55 triliun pada semester I 2024, atau naik 5,23% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (yoy). Sementara itu, laba bersih perusahaan secara individu tercatat meningkat 7,17% (yoy) menjadi Rp24,65 triliun.

Peningkatan laba tersebut didukung oleh kenaikan total dana pihak ketiga (DPK) yang melonjak 15,45% (yoy) menjadi Rp1,65 triliun. Sebagian besar dana tersebut berasal dari giro dan tabungan, yang terlihat dari rasio dana murah (CASA) yang mencapai 75,01%.

Kinerja positif tersebut juga ditopang oleh meningkatnya total penyaluran kredit yang dilakukan perseroan, termasuk piutang pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dari entitas anak, yang naik 20,46% (yoy) menjadi Rp1,53 triliun.

Baca juga : Laznas Mandiri Amal Insani Luncurkan Sukha Donasi di Livin’ by Mandiri

Meskipun penyaluran kredit terus naik, perseroan tetap mampu menjaga rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) secara konsolidasian pada kisaran 1,16% dan rasio pencadangan terhadap NPL atau NPL coverage mencapai 292,63%.

Rasio NPL perseroan secara individu bahkan lebih baik daripada rasio secara konsolidasian, dengan rasio NPL gross berada di angka 1,01%, menurun dari 1,53% per Juni 2023.

Kinerja keuangan yang positif tersebut pun berdampak terhadap kenaikan aset perseroan secara konsolidasian menjadi Rp2,26 triliun, atau meningkat 14,96% (yoy).

Bank Mandiri juga mencatat total penyaluran kredit secara konsolidasi per kuartal II 2024 mencapai Rp1.532 triliun, atau tumbuh sebesar 20,46% (yoy).

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh penyaluran kredit di segmen korporat, komersial, dan UMKM, masing-masing tumbuh 29,7% (yoy), 21,7% (yoy), dan 13,9% (yoy). (E-2) (Adv)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya