Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kelas Menengah Turun, OJK: Kredit Perbankan Tumbuh Positif

Insi Nantika Jelita
07/9/2024 15:05
Kelas Menengah Turun, OJK: Kredit Perbankan Tumbuh Positif
Foto multi exposure, investor memantau pergerakan harga saham dari komputer di Jakarta, Rabu (21/2/2024).(MI/RAMDANI)

KETUA Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan pertumbuhan kredit perbankan masih terjaga positif di tengah fenomena penurunan jumlah kelas menengah dan deflasi yang terjadi selama empat bulan beruntun. Pada Juli 2024, secara bulanan kredit perbankan meningkat sebesar Rp36,21 triliun, atau tumbuh 0,48% month to month (mtm).

Adapun secara tahunan, pertumbuhan penyaluran kredit melanjutkan catatan double digit growth sebesar 12,40% year on year (yoy) menjadi Rp7.514,6 triliun. Kemudian, Mahendra menjelaskan piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan (PP) tumbuh sebesar 10,53% yoy pada Juli 2024 menjadi Rp494,10 triliun, didukung pembiayaan modal kerja yang meningkat sebesar 9,43% yoy.

"Kami simpulkan bahwa terjadinya deflasi dan penurunan jumlah kelas menengah jika dilihat dari angka-angka yang ada dalam sektor jasa keuangan, tidak memperlihatkan dampak yang signifikan," ujar Mahendra dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan OJK secara daring, Jumat (6/9).

Baca juga : BI Diprediksi Kembali Tahan Suku Bunga Acuan

Dia menyampaikan pertumbuhan ekonomi nasional masih terjaga baik dengan tingkat inflasi inti masih stabil sebesar 1,95% (yoy) pada Juli 2024. Pihaknya berharap sektor jasa keuangan Indonesia masih bergerak positif didukung permodalan yang semakin membaik.

"Sekalipun ada deflasi, namun inflasi inti tercatat tetap 1,95% dari periode yang sama tahun lalu. Kita berharap kinerja dan pertumbuhan di sektor jasa keuangan dapat terus tetap terjaga baik," katanya.

Kendati demikian, OJK etap mewaspadai faktor risiko gejolak global dan potensi dampak rambatannya dengan konsisten melakukan asesmen terhadap perekonomian dan sektor jasa keuangan melalui koordinasi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Baca juga : RAPBN 2025: Pertumbuhan Ekonomi Diproyeksi Stagnan di 5,2 Persen

Dalam kesempatan sama, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agusman menyampaikan di tengah penyusutan jumlah kelas menengah, pembiayaan oleh multifnance dan peer to peer lending (P2P) atau pinjaman online, masih melanjutkan pertumbuhan.

Dia menerangkan data pertumbuhan piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan (PP) pada Juli 2024 tumbuh sebesar 10,53% yoy menjadi Rp494,10 triliun. Pada industri fintech P2P lending, outstanding pembiayaan pada Juli 2024 meningkat menjadi 23,97% yoy dengan nominal sebesar Rp69,39 triliun.

"Tren pertumbuhan pembiayaan yang tetap terjaga memberikan sinyal bahwa industri multifinance dan fintech P2P lending memiliki kemampuan dalam memitigasi risiko penurunan daya beli masyarakat," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya