Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah meminta pemerintah menurunkan target tingkat suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 dari 7,1 persen menjadi 6,9 persen.
“Pimpinan Banggar DPR berharap suku bunga SBN bisa lebih rendah dari usulan pemerintah di Nota Keuangan RAPBN 2025 setidaknya di rata rata 6,9 persen,” kata Said saat Rapat Kerja dengan Pemerintah di Jakarta, Selasa.
Dia menilai suku bunga SBN yang tinggi telah menciptakan beban yang tinggi, tercermin pada nilai akumulatif bunga utang sejak 2015 hingga 2023 mencapai Rp2.569,4 triliun.
“Dengan tingkat bunga government bond tertinggi dibanding negara peers membuat fiskal tidak sehat. Pemerintah harus mempelajari dan mengembangkan best practice dari negara peers yang berada di level 1 -3 persen,” tambahnya.
Ketua Banggar meminta tingkat suku bunga SBN 10 tahun dapat ditekan menjadi lebih rendah serta mengembangkan skema pembiayaan yang lebih murah.
Di sisi lain, dia juga menyoroti nilai tukar rupiah yang diusulkan sebesar Rp16.100 per dolar AS. Banggar berharap pemerintah dapat menurunkan targetnya menjadi Rp15.900 per dolar AS.
“Kita yakin, dengan transformasi struktur ekspor yang lebih bernilai tinggi dan menguat investasi, serta kebijakan bauran sistem pembayaran yang beragam dari sejumlah mata uang mitra dagang, akan membuat rupiah lebih kuat,” ujar dia.
Sebelumnya, dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-4 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025 pagi tadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan ketidakpastian ekonomi yang masih tinggi menjadi pertimbangan pemerintah dalam menentukan target nilai tukar rupiah dan suku bunga SBN 10 tahun.
Meski rupiah mengalami penguatan dalam dua minggu terakhir, namun perekonomian global masih menunjukkan volatilitas, salah satunya Amerika Serikat yang masih mengalami defisit APBN yang tinggi.
“Risiko ketidakpastian yang sangat tinggi ini perlu kita waspadai dan cermati,” kata Sri Mulyani. (Z-8)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Keberlanjutan pembangunan memang tidak bisa dilepaskan dari penganggaran yang kita miliki. Ini akan dibicarakan secara intensif bersama DPR.
PRESIDEN Joko Widodo dinilai sedang mencari muka ke Prabowo Subianto selaku presiden terpilih hasil Pilpres 2024.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto buka suara soal anggaran untuk program makan siang gratis presiden terpilih Prabowo Subianto.
Kawasan GBK Jakarta akan menjadi PSN khusus untuk penyelenggaraan olahraga hingga hiburan musik berskala internasional.
PEMERINTAH dan Badan Anggaran DPR menyepakati asumsi dasar makro untuk menjadi dasar dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved