Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Belanja Lain-Lain Capai Rp631,8 Triliun di RAPBN, Ekonom: Ini tidak Sehat

M Ilham Ramadhan Avisena
21/8/2024 14:24
Belanja Lain-Lain Capai Rp631,8 Triliun di RAPBN, Ekonom: Ini tidak Sehat
Ekonom senior Faisal Basri(MI/Usman Iskandar)

Ekonom senior Faisal Basri mempertanyakan alokasi belanja lain-lain yang cukup besar pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 yang diusulkan pemerintah. Usulan dana untuk belanja lain-lain di tahun depan mencapai Rp631,8 triliun, atau 23,5% dari total belanja APBN.

"Pengeluaran lain-lain itu sudah ciri khas era Jokowi, bukan hanya rancangan. Karena realisasinya begitu, kelihatan selama 10 tahun," ujar Faisal dalam diskusi bertajuk Reviu RAPBN 2025: Ngegas Utang yang disaksikan secara daring, Rabu (21/8).

Dari catatannya, alokasi belanja lain-lain setiap tahun cenderung meningkat. Tercatat pada 2021, alokasi belanja lain-lain sebesar 4,0% dari total belanja APBN, lalu naik menjadi 17,7% di 2022. Kemudian pada 2023 alokasi belanja lain-lain tercatat turun menjadi 10% dari total belanja APBN. Namun kembali naik di 2024 menjadi 13,9%. 

Baca juga : DPR ke Pemerintahan Baru: Pertumbuhan Ekonomi harus Berkualitas

Faisal menduga belanja lain-lain itu digunakan untuk membayar utang maupun beban utang pemerintah. Pasalnya, pengambil kebijakan tidak pernah mengungkap tujuan dan penggunaan dana dari pos belanja lain-lain tersebut. 

"Jadi memang disembunyikan, seolah-olah subsidi mengecil, APBN makin sehat. Dimasukkan ke lain-lain itu supaya fleksibel. Padahal nyatanya ini tidak sehat. Ini akuntabilitas terganggu," jelasnya.

Di kesempatan yang sama, ekonom Awalil Rizky mengatakan, belanja lain-lain dan belanja pembayaran bunga utang menjadi bagian dari belanja pemerintah pusat yang mendapatkan alokasi tinggi pada RAPBN 2025. Belanja pembayaran bunga utang tercatat dialokasikan sebesar Rp552,8 triliun.

"Jenis belanja pemerintah pusat terbesar adalah belanja lain-lain dan pembayaran bunga utang. RAPBN 2025 melanjutkan tren besarnya kedua jenis itu," kata dia.

Adapun merujuk dari Buku II Nota Keuangan pemerintah, alokasi belanja lain-lain dalam RAPBN 2025 menjadi yang paling besar. Pada 2020, alokasi belanja lain-lain tercatat Rp120,0 triliun; Rp79,7 triliun di 2021; Rp404,3 triliun di 2022; Rp225,0 triliun di 2023; dan Rp335,4 triliun di 2024. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya