Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BATAM yang menyandang status Kawasan Perdagangan Bebas, telah memiliki dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) eksisting, yakni KEK Nongsa Digital Park, KEK Batam Aero Teknik, serta 1 KEK Pariwisata Kesehatan Internasional yang baru saja disetujui oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Tercatat, telah banyak sejarah baru yang terukir, yang membawa Batam menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Kebijakan yang ramah investasi membuat Batam kini memiliki 30 lebih Kawasan Industri Eksisting.
Baca juga : Batam Menjadi Magnet Investasi Indonesia
Keberhasilan Batam dalam kurun waktu beberapa waktu terakhir, merupakan peran Badan Pengusahaan Batam dalam melakukan pengelolaan Kawasan di bawah komando Dewan Kawasan nasional yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, dan beranggotakan hamper seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Inovasi pengembangan dan pemanfaatan infrastruktur menjadi focus utama Kepala BP Batam Muhammad Rudi, bersama jajaran Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto bersama 4 Anggota Bidang.
Kepala BP Batam yang juga merupakan Walikota Batam juga membuat sinergitas menjadi semakin positif antara Pemerintah Kota Batam dan Badan Pengusahaan Batam, membuat iklim investasi menjadi semkain apik dan kondusif.
Baca juga : Pusat Data Nasional Kedua akan Dibangun di KEK Nongsa Batam
Kini, segala upayanya berdampak pada pembangunan Batam yang progresif, perekonomian yang terus melejit, dan infrastruktur yang semakin mumpuni.
Tercatat, telah banyak sejarah baru yang terukir, yang membawa Batam menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia beberapa waktu terakhir.
Secara aktif puluhan pengelolaan dan pembangunan infrastruktur Kawasan telah dibangun.
Baca juga : KEK Nongsa Ditargetkan Tarik Investasi Sebesar Rp40 Triliun
Sektor infrastruktur menjadi salah satu fokus utama Muhammad Rudi selama beberapa tahun terakhir, untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Batam.
Menyiapkan Batam sebagai hub logistik internasional, ia bersama jajaran BP Batam mendorong dilakukan pengembangan fisik Pelabuhan Batuampar dan Bandara Internasional Hang Nadim.
Pembenahan sistem juga telah dilakukan, dengan mendorong ekosistem digital di pelabuhan Batuampar.
Baca juga : Kawasan Bebas dan KEK: Dua Kawasan Berfasilitas untuk Naikkan Investasi di Batam
Bandara Hang Nadim Batam kini telah bersiap mengembangkan sayap, bersama kerja sama pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam dengan Konsorsium PT Angkasa Pura I, Incheon International Airport Corporation dan PT Wijaya Karya.
Berdiri di lahan seluas 50.000 m2, dengan nilai investasi Rp 2,4 Triliun, pembangunan Terminal 2 Bandara Hang Nadim ditargetkan selesai hingga 2026 mendatang.
Terminal II nantinya akan berkapasitas 9,6 juta penumpang dan menampung tempat parkir baru dan apron baru yang mampu menambah kapasitas 10 pesawat tambahan dari yang sudah ada. Dan juga akan dikembangkan tambahan destinasi penerbangan internasional.
Terminal II Bandara Hang Nadim Batam akan menjadi salah satu proyek infrastruktur strategis di Indonesia yang dapat meningkatkan kapasitas bandara dan menarik lebih banyak wisatawan dan investor ke Batam, ditunjang dengan infrastruktur jalan yang sangat memadai menjadikan Batam Kota Maju dan Modern.
Dilengkapi dengan infrastruktur berstandar internasional, Batam telah memiliki 10 pelabuhan baik domestik, internasional dan kargo.
Muhammad Rudi meyakini, sebagai salah satu infrastruktur andalan dan hub logistik internasional di Kota Batam, Pelabuhan Batu Ampar Batam terus berbenah untuk meningkatkan volume kegiatan bongkar-muat barang.
BP Batam telah menjadi bagian dari National Logistic Ecosystem (NLE) bertajuk Batam Logistic Ecosystem (BLE) yang mengelola Auto Gate System di Pelabuhan Batu Ampar dan terintegrasi dengan TPS Online Bea Cukai.
Sebelumnya, Pelabuhan Batu Ampar telah menorehkan sejarah dengan membuka Direct Call perdana rute Batam-China pada Maret silam yang rutin berlayar satu kali dalam seminggu.
Pada tahap awal, kapal MV SITC Hakata membawa 168 kontainer dari China ke Batam. Sementara dari Batam, akan ada 100 kontainer milik Eco Green yang akan dibawa ke China.
Proyek Pembangunan Container Yard (CY) dan infrastruktur Terminal Peti Kemas Batu Ampar Tengah dimulai.
pembangunan ini merupakan bagian dari pengembangan Tahap II Pelabuhan Batu Ampar, dengan kapasitas kontainer direncanakan mencapai 900.000 TEUs per tahun.
Ada tiga tahap transformasi, pertama, pembangunan CY seluas 12 hektare. Kedua, pembangunan Suprastruktur dengan penambahan 4 QC dan 10 RTG. Dan terakhir, peningkatan produktivitas dan konektivitas
Pembangunan Jalan yang massif juga dilakukan secara menyeluruh di Kawasan Batam, telah dilengkapi dengan pedestrian dan jalur hijau bagi sepeda. Infrastruktur yang terintegrasi untuk mendukung kegiatan berolahraga,
Pembangunan jalan ini juga dilakukan sebagai konektivitas aktivitas perdagangan dan industri pariwisata.
Tak hanya itu, Sebagai mesin ekonomi baru di Indonesia, pemerintah pusat melalui BP Batam pun menyiapkan Rempang Eco City menjadi kawasan industri, perdagangan, residensial hingga wisata yang terintegrasi demi mendorong peningkatan daya saing Indonesia terhadap Singapura dan Malaysia.
Dalam upaya menjamin investasi ini, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, juga berkomitmen untuk menjaga hak rakyat, hak kultural, serta hak keseluruhan warga yang sudah bermukim secara turun-temurun di Pulau Rempang.
Pengembangan kawasan ini pun diyakininya dapat memberikan eskalasi bagi peningkatan kualitas hidup warga Pulau Rempang.
Ditangan dingin Muhammad Rudi, seluruh aspek pembangunan dirangkai sehingga menjadi padu untuk Batam terus melaju sebagai Kota Baru.
Infrastruktur Jalan, Infrastruktur Bandara, Infrastruktur Pelabuhan, Kawasan Ekonomi Khusus, Berbagai Masjid Ikonik, Taman Edukasi (Taman Rusa dan Taman Kolam), Iklim dan kebijakan investasi, membuat pertumbuhan ekonomi Batam meningkat tajam hingga 7,04 persen sepanjang tahun 2023.
BP Batam saat ini juga tengah mengerjakan sejumlah program strategis pengembangan Batam pada 2024.
Dua di antaranya adalah pembangunan Jembatan Layang (Fly Over) Sei Ladi dan Pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim.
Kedua proyek tersebut adalah beberapa di antara sekian perencanaan yang telah disiapkan untuk mewujudkan pengembangan Batam menuju kota modern.
Berdasarkan laporan tim BP Batam pada 10 Juli 2024, progres pengerjaan proyek yang memiliki panjang 1.000 meter dan lebar 60 meter itu telah mencapai 45,44%.
Selain memberikan nilai estetika, pembangunan Fly Over Sei Ladi juga bertujuan untuk mendukung konektivitas dan distribusi logistik di Batam.
Di samping itu, proyek senilai Rp132 miliar tersebut juga diharapkan mampu mengurai kemacetan di Jalan Gajah Mada sehingga memberikan kenyamanan terhadap mobilitas masyarakat Batam.
Fly Over Sei Ladi terhubung langsung hingga ke Simpang Laluan Madani. Pembangunan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan konektivitas serta menjamin kelancaran mobilitas.
Sebab, lokasi tempat jembatan ini akan dibangun, merupakan salah satu titik sentral yang ada di Batam.
Di lokasi ini pula jalur distribusi barang dari kawasan Nagoya-Batu Ampar dan sekitarnya bertolak menuju Sekupang serta sebaliknya berada.
Karena itu, mobilitas kendaraan cukup tinggi lebih lagi pada jam-jam sibuk di pagi dan sore hari, dan kemacetan sering kali tidak terelakkan.
Jangka waktu pembangunan Fly Over Sei Ladi sendiri dilakukan selama 370 hari kalender. Pada tahap awal, akan dilakukan pelebaran jalan di sisi kanan dan kiri.
Saat ini, ruas jalan di depan Universitas Internasional Batam (UIB) menuju Simpang Laluan Madani dan sebaliknya, hanya memiliki 1 jalur dengan 2 lajur.
Lewat pembangunan Fly Over Sei Ladi ini, ke depannya akan ada 2 jalur di sisi kanan dan kiri, serta jembatan layang yang membentang di atasnya. Dengan demikian, arus lalu lintas di kawasan ini menjadi lancar.
Selain pembangunan ruas jalan utama, beberapa infrastruktur lain di Batam turut menjadi prioritas BP Batam di bawah kepemimpinan Muhammad Rudi. Satu di antaranya adalah pembangunan Terminal 2 Bandara Internasional Hang Nadim.
Pembangunan tahap pertama dengan nilai investasi hingga Rp2,4 triliun tersebut akan mendukung kemajuan Bandara Hang Nadim Batam sebagai bandara modern dan berdaya saing internasional.
Di samping itu, pengembangannya pun akan meningkatkan kapasitas bandara secara signifikan dengan target dapat menampung hingga 2,6 juta penumpang tiap tahunnya.
"Saya mengajak seluruh komponen daerah dapat mendukung proyek pembangunan bandara ini hingga selesai. Inilah kebangkitan bandara kita dan mudah-mudahan bisa selesai tepat waktu," ujar Kepala BP Batam Muhammad Rudi, beberapa waktu lalu.
Muhammad Rudi mengatakan, pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim juga menjadi legacy bagi kemajuan Batam ke depannya.
Tidak hanya itu, lanjut Rudi, pembangunan Bandara Internasional Hang Nadim juga akan mendukung peningkatan nilai investasi Batam di masa mendatang.
Selain kapasitas yang memadai, sejumlah fasilitas modern juga akan melengkapi pembangunan di lahan seluas 50 ribu meter persegi tersebut.
Mulai dari area parkir yang luas, apron yang dapat mengakomodasi lebih dari 10 pesawat, serta pelbagai fasilitas pendukung lain.
Groundbreaking Ceremony pembangunan Terminal II Bandara Internasional Hang Nadim dilakukan pada 30 Mei 2024 lalu.
Bertempat di samping area kargo lama Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Seremoni dilakukan oleh Kepala BP Batam Muhammad Rudi beserta seluruh perangkat terkait, dengan pemukulan beduk, pemotongan pita dan penekanan tombol sirine.
Acara tersebut menandai pengeboran pertama pembangunan Terminal II Bandara Internasional Hang Nadim.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan, pembangunan ini menjadi tonggak sejarah bagi pengembangan Bandara Hang Nadim sebagai bandara bertaraf internasional yang maju dan modern.
Terminal II Bandara Hang Nadim Batam merupakan salah satu proyek infrastruktur strategis di Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas bandara dan menarik lebih banyak wisatawan dan investor ke Batam.
Dengan beroperasinya terminal ini nantinya, diharapkan konektivitas udara di Batam semakin meningkat dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. (Adv)
Layanan fintech P2P lending memberikan kemudahan untuk mendapatkan pinjaman dana maupun berinvestasi. Bagaimana kiat agar manfaatnya optimal?
Di tengah kondisi rakyat Indonesia yang membutuhkan protein untuk mengatasi stunting, potensi kekayaan harus dimanfaatkan optimal.
Komunitas Muslim Life Fest 2024 sangat berhati hati dalam kegiatan jual beli emas. Walau hanya 1 gram harus ada barangnya kemudian dibayarkan secara langsung.
Lakukan kkomunikasi resmi hanya dilakukan melalui platform yang terverifikasi seperti website, aplikasi, dan media sosial resmi.
TAS bukan hanya menjadi salah satu item fesyen yang menunjang penampilan, namun juga bisa dijadikan untuk investasi. Ini Kiat Sukses Membeli Tas Bermerek agar tidak Salah
Pengembangan Trops, kawasan destinasi kuliner di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten terus dilakukan.
Masyarakat Lombok percaya bahwa cacing laut atau nyale merupakan jelmaan legenda Putri Mandalika.
pembangunan dan pengembangan KEK Mandalika dirancang secara holistik, memadukan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat loka.
Pasal yang dipermasalahkan adalah tentang perizinan yang terkait sejumlah sektor termasuk bidang pendidikan untuk Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK).
Kerja sama itu guna menyiapkan sumber daya manusia unggul dan berkompeten sekaligus memperkuat hubungan dengan dunia usaha dan dunia industri.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi menjalin kerja sama dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Dengan pengembangan fasilitas kesehatan di KEK Kesehatan Batam, akan memudahkan warga Indonesia se-Sumatera, berobat atau terapi, dengan standar internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved