Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PEMERINTAH tengah menyiapkan langkah strategis dalam menyikapi kesepakatan impor energi dari Amerika Serikat. Salah satu inisiatif utama yang akan dikembangkan adalah pendirian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang akan difungsikan untuk memfasilitasi kegiatan pengolahan dan distribusi energi hasil kerja sama bilateral tersebut.
Rencana itu disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso kepada pewarta di kantornya, Jakarta, Jumat (18/7).
"Kita juga akan diuntungkan dengan itu. Menjaga ketahanan energi kita, bahkan nanti akan ada, kita rencana membangun satu fasilitas, kita bikin KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) di sini yang nanti memanfaatkan itu. Nanti akan kita detailkan," ujarnya.
Dia menuturkan, sejauh ini tindak lanjut dari kesepakatan dagang energi dengan AS ialah dibuatnya nota kesepahaman (MoU) antara PT Kilang Pertamina Internasional dengan tiga perusahaan energi besar asal AS, yaitu Exxon Mobil, Chevron, dan KDT Global Resource.
Kesepakatan tersebut mencakup rencana impor sejumlah produk energi dari AS, termasuk minyak mentah (crude oil) dan LPG. Susiwijono menekankan proses ini akan dilakukan secara hati-hati dengan tetap mempertimbangkan aspek bisnis agar memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
"MoU kemarin baru sepakat saja. Habis ini nanti kita akan detailkan. Kita masih akan ketemu terus dengan USTR, di joint statement nanti akan dibunyikan di situ. Kita akan sepakat, skemanya seperti apa, akan kita detailkan lagi," jelasnya.
Meskipun nilai pembelian energi yang disepakati antara kedua negara mencapai US$15 miliar atau sekitar Rp244 triliun dengan asumsi kurs Rp16.290 per dolar AS, pemerintah menyebut kerja sama itu bukan semata kewajiban dagang, melainkan langkah strategis jangka panjang untuk memperkuat industri energi nasional. (Mir/E-1)
SELAMA kampanye, Donald Trump berjanji akan menggunakan tarif untuk merevitalisasi industri Amerika, mendatangkan lapangan kerja, dan membantu Negeri Paman Sam kembali hebat.
TARIF impor AS terhadap Tiongkok bersama dengan sejumlah mitra dagang di seluruh dunia mendorong harga barang-barang di perekonomian AS menjadi lebih tinggi.
AMERIKA Serikat (AS) dan Tiongkok sepakat menunda kenaikan tarif impor selama 90 hari, hanya beberapa jam sebelum masa gencatan senjata perdagangan kedua negara berakhir pada Selasa (12/8).
Komoditas yang diprediksi paling terdampak antara lain tekstil pakaian (HS 61-62), karet (HS 40), kayu dan produk turunannya (HS 44), alas kaki (HS 64), dan juga produk elektronik (HS 85).
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Strategi tarif resiprokal yang diterapkan AS kepada 10 negara ASEAN bertujuan mengurangi defisit perdagangan AS melalui meningkatkan tarif impor.
Dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung menyelenggarakan Karnaval Budaya
Perusahaan kemasan plastik terbesar di Asia Pasifik, Thong Guan Industries Bhd, resmi berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang.
Sekupang, Batam, terus menegaskan perannya sebagai pusat baru wellness tourism di Asia setelah ditetapkan pemerintah melalui BP Batam sebagai KEK Kesehatan Internasional
Kawasan pesisir Kabupaten Batang dan Kota Semarang bakal segera ditata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
KEK Industropolis Batang menutup semester pertama 2025 dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. Angka itu diperoleh dari masuknya dua tenant strategis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved