Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

2 Investasi Baru Senilai Rp1,1 Triliun Mendarat di KEK Industropolis Batang

Andhika Prasetyo
01/7/2025 22:35
2 Investasi Baru Senilai Rp1,1 Triliun Mendarat di KEK Industropolis Batang
KEK Industropolis dan Simba Indosnack Makmur menandatangani perjanjian kerja sama.(KEK Batang)

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang menutup semester pertama 2025 dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. Angka itu diperoleh dari masuknya dua tenant strategis yang siap mendorong pertumbuhan industri manufaktur ekspor, yakni PT Simba Indosnack Makmur dan PT Jingxing Weiss Indonesia. Penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan keduanya berlangsung pada 30 Juni 2025 di Batang, Jawa Tengah.

Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang, Ngurah Wirawan, mengungkapkan pencapaian itu menjadi bukti konkret bahwa KEK Industropolis Batang telah bergerak dari fase pengembangan ke fase akselerasi. Kehadiran investor seperti Simba dan Jingxing tidak hanya menambah nilai investasi, tetapi juga mencerminkan kepercayaan pemilik modal terhadap masa depan kawasan.

“Penutupan semester pertama ini kami anggap sebagai penanda penting. Kehadiran dua tenant ekspor yang kuat seperti Simba dan Jingxing membawa warna baru bagi kawasan ini. Mereka dating bukan hanya membangun fasilitas, tetapi juga membawa visi jangka panjang, pendekatan kolaboratif, serta pemanfaatan potensi lokal dan regional secara menyeluruh,” ujar Wirawan melalui keterangan resmi, Selasa (1/7).

PT Simba Indosnack Makmur adalah bagian dari Combiphar Group, yang telah lebih dari dua dekade menjadi pemain utama di industri makanan dan camilan sehat di Indonesia. Dikenal luas dengan produk seperti sereal Simba, Oatbits, dan berbagai camilan bergizi lainnya, Simba terus memperkuat reputasinya lewat pendekatan inovatif dan berkelanjutan. 

Di KEK Industropolis Batang, Simba akan membangun pabrik ekspor pertamanya dengan investasi Rp300 miliar. Pabrik itu dibangun di atas lahan seluas 3,6 hektare, yang difokuskan untuk memenuhi kebutuhan pasar Australia dan Arab Saudi. Fasilitas itu diperkirakan menyerap sekitar 250 tenaga kerja lokal.

“Kami berkomitmen membangun fasilitas produksi yang efisien, inovatif, dan ramah lingkungan. Harapannya, fasilitas ini tidak hanya menopang ekspor, tetapi juga menciptakan dampak sosial melalui kolaborasi dengan usaha lokal,” ujar Direktur Utama PT Simba Indosnack Makmur Lim Soeyantho.

Adapun, PT Jingxing Weiss Indonesia merupakan bagian dari Shanghai Jingxing Storage Equipment Engineering Co Ltd perusahaan teknologi tinggi berbasis di Shanghai yang berdiri sejak 1989. Dengan pengalaman lebih dari 35 tahun, Jingxing telah menyelesaikan lebih dari 15.000 proyek sistem rak logistik dan 1.200 sistem AS/RS (Automated Storage and Retrieval System) secara global. Itu menjadikannya sebagai salah satu pemain utama di industri logistik pintar kawasan AsiaPasifik. 

Investasi yang ditanamkan di KEK Industropolis Batang mencapai Rp800 miliar hingga Rp1 triliun untuk pembangunan pabrik seluas 6,8 hektare, yang akan menyasar pasar ekspor di Asia Timur dan Pasifik, serta menyerap sekitar 100 tenaga kerja.

“Kami melihat KEK Industropolis Batang sebagai lokasi strategis dengan kesiapan infrastruktur dan insentif yang mendukung efisiensi ekspor. Investasi ini merupakan langkah awal dalam membangun fasilitas produksi yang mendukung rantai pasok regional dan memperkuat positioning kami di pasar global,” tutur Direktur PT Jingxing Weiss Indonesia Vincent Christopher Mergonoto. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik