Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Di tengah ketidakpastian global dan gejolak geopolitik yang masih terus berlanjut, Presiden Joko Widodo meramalkan rupiah bisa menguat di tahun depan. Dalam pidato Nota Keuangan Pengantar Rancangan Undang-Undang Anggaran pendapatan dan belanja atau RAPBN 2025, Jokowi menyebut rupiah akan menguat di level Rp16.100 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah diperkirakan akan berada di sekitar Rp16.100 per dolar AS, suku bunga SBN 10 tahun berada di 7,1%," ujar Jokowi di Gedung Nusantara, Jumat (16/8).
Kepala Negara mengatakan meski diterpa banyak tantangan dan ketidakpastian, kondisi ekonomi dan politik dalam negeri tetap stabil, bahkan mampu tumbuh secara berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia, katanya, selalu terjaga di kisaran 5,0%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global yang sebesar 3,4%.
Baca juga : Posisi Rupiah Menguat Setelah Pengumuman Hasil Pemilu 2024
"Kita patut bersyukur sebagai bangsa yang tangguh, Indonesia mampu menghadapi tantangan yang sangat berat selama 10 tahun terakhir. Mulai dari pandemi covid-19, gejolak geopolitik global, perang dagang dan berbagai ancaman krisis," pungkasnya.
Sebelumnya, Chief economist Mandiri Sekuritas Rangga Cipta berpendapat, bila AS mengalami resesi, nilai tukar (kurs) rupiah bisa menguat. Ini karena ada ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral AS, The Fed akan memangkas suku bunganya atau fed funds rate/FFR.
Jika AS agresif dengan memangkas suku bunga sebanyak tiga atau empat kali di tahun ini, rupiah bisa bertengger di angka Rp15.800 per dolar AS di tahun depan.
"Kalau pemangkasan (FFR) berlanjut, seharusnya rupiah bisa lebih kuat. Kita lihat di tahun depan, rupiah mungkin bisa dikisaran Rp15.800," ujarnya dalam acara Market Outlook Semester II 2024 Mandiri Sekuritas di Jakarta, Rabu (7/8).
Pada kuartal III 2024, Mandiri Sekuritas memperkirakan kurs rupiah menguat tipis di kisaran Rp15.900-16.000 per dolar AS. Rangga menyebut dengan melihat perlambatan ekonomi di AS, maka sulit bagi The Fed untuk terus mempertahankan suku bunga acuan di level 5,5%. Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan memangkas suku bunga atau BI Rate pada kuartal III tahun ini. (Z-11)
Ada yang tidak puas, tentu tidak sedikit pula yang puas sekaligus mengapresiasi permintaan maaf Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
Jika pemimpin negara sudah tidak netral dan mendukung salah satu pangangan, maka akan terjadi pelanggaran yang massal
Dari pemiliknya, hewan berbobot 1,28 ton dan tinggi badan 168 centimeter ini dibeli dengan harga Rp100 juta.
Peralatan yang modern dan digital ini bisa dijadikan contoh untuk standar kualitas rumah sakit dan manajemennya
Jokowi pada Sabtu menyampaikan ucapan selamat kepada tim nasional U-16 Indonesia yang berhasil menjuarai Piala AFF U-16 2022 dan menyebutnya sebagai sebuah kado bagi HUT RI.
Naiknya harga daging ayam diikuti juga beberapa komoditas lain. Di antaranya cabai rawit hijau yang semula Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kg.
Dari segi mata uang dengan patokan sejak 1 April, Rupiah mengalami apresiasi sebesar 10,8%. Saat awal April, rupiah berada di angka Rp16.450 per dolar AS dan kini Rp14.835 per dolar AS
Dampak pertama ialah dari sisi keuangan, di mana rupiah sudah melemah ke level Rp14.500 per USD dan ini akan terus bergerak dan diperkirakan mencapai level Rp15.000 per USD
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (12/8) ditutup melemah di tengah pasar mengantisipasi rilis data neraca perdagangan Indonesia untuk Juli 2024.
Dari domestik, kata dia, pelaku pasar masih mewaspadai kenaikan jumlah kasus positif COVID-19 harian yang kemarin menembus 17 ribu kasus per hari.
PEMBAHASAN besaran biaya haji tahun 2024 oleh Kementerian Agama dan DPR RI mencuatkan perdebatan serius terkait kebijakan yang seharusnya mendorong keberpihakan kepada rakyat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved