Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KEMAJUAN teknologi yang pesat telah menjadi pendorong utama dalam perubahan kebiasaan masyarakat modern. Akses informasi yang cepat dan mudah tidak hanya membuka peluang bagi perkembangan individu dan eksplorasi potensi, juga menciptakan lingkungan yang dinamis, di mana inovasi dan adaptasi menjadi kunci sukses. Salah satunya dampak digitalisasi ialah hadirnya platform e-commerce, yang menjadi adaptasi industri perdagangan ke dunia digital.
E-commerce tak memberikan pengalaman belanja yang lebih praktis, juga membuka peluang besar bagi pelaku usaha, terutama UMKM dan merek lokal, untuk berkembang. Dampak positif e-commerce terhadap pertumbuhan ekonomi digital lebih kompleks daripada sekadar kemudahan transaksi online.
Platform ini berperan meningkatkan jumlah merek lokal yang mendominasi pasar dan menciptakan berbagai lapangan kerja baru, seperti host live streaming, admin toko online, afiliator, konten kreator, dan pekerja di industri logistik. Kehadiran e-commerce tidak hanya meningkatkan transaksi online, juga meningkatkan ekonomi berbagai lapisan masyarakat.
Baca juga : Jakpat Rilis Survei Marketplace Paling Memuaskan Pelanggan
Pengaruh besar ini membuat lanskap strategi e-commerce di Tanah Air selalu menarik untuk dipelajari. Untuk menjadi pemimpin pasar dan mempertahankan posisi, para pelaku e-commerce harus memperhatikan berbagai faktor integral untuk meningkatkan kepuasan pengguna dan penjual.
Apa saja inovasi dan fitur yang dapat memberikan keuntungan bagi penjual? Dan aspek apa saja yang menjadi kunci keberhasilan platform e-commerce dalam menarik dan mempertahankan loyalitas pembeli? Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai faktor-faktor penentu keunggulan platform e-commerce.
Pembeli adalah salah satu pemangku kepentingan utama dalam membangun ekosistem e-commerce yang berkelanjutan. Basis pengguna yang tinggi akan menjadi magnet bagi pelaku usaha untuk memasarkan dan menjual produk mereka di platform tersebut.
Baca juga : E-Commerce Lokal Jadi Raja di Persaingan Lokapasar Indonesia
Saat awal masuk ke sebuah pasar, kampanye tematik dan penawaran menarik kerap menjadi strategi utama bagi platform e-commerce untuk mengakuisisi pengguna baru. Namun, untuk mempertahankan dan memastikan basis pengguna terus bertumbuh diperlukan pendekatan yang lebih holistik, dengan memahami perilaku dan preferensi konsumen agar dapat memberikan pengalaman belanja online terbaik bagi setiap individu.
Mengacu pada hasil riset terbaru IPSOS yang dirilis Juni 2024 dengan judul ‘Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce’, ditemukan Shopee unggul dalam menyediakan dan memberikan tingkat kepuasan tertinggi kepada pengguna dalam pengalaman berbelanja online.
Keunggulan Shopee dalam tingkat kepuasan, didukung data, di mana Shopee (62%) menjadi pilihan pertama untuk direkomendasikan konsumen kepada kerabat dekatnya, diikuti Tokopedia (46%), TikTok Shop (42%), dan Lazada (36%). Temuan ini kembali memunculkan pertanyaan, yaitu apa saja aspek-aspek yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu platform?
Baca juga : Shopee Live, Antarkan Brand Sepatu Lokal Dushishoes Tingkatkan Pesanan Menjadi 16 Kali Lipat
Untuk menciptakan pengalaman belanja holistik terbaik, platform e-commerce tidak boleh luput dari memastikan pesanan sampai di tangan pembeli dengan pengiriman yang cepat dan tepat, karena juga menjadi faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap kenyamanan dalam berbelanja online.
Dari hasil riset yang sama, Shopee (60%) juga menjadi aplikasi belanja online yang paling unggul dalam hal kecepatan pengiriman disusul Tokopedia (16%), Lazada (13%) dan TikTok Shop (9%). Di samping pengiriman yang menjadi pelengkap pengalaman belanja online, konsumen di Indonesia tetap menjadikan harga termurah sebagai salah satu faktor penentu dalam memilih platform berbelanja online, di mana Shopee masih menjadi e-commerce yang memimpin di angka 64%, melampaui Lazada (13%), Tokopedia (12%), dan TikTok Shop (11%).
Seiring dengan terus berkembangnya inovasi dari para platform e-commerce, preferensi masyarakat pun bertambah, tidak hanya dalam menentukan pilihan produk namun juga cara berbelanja. Hal ini yang mendorong platform e-commerce semakin giat dalam mengembangkan dan menyediakan fitur interaktif seperti live shopping dan video pendek yang meningkatkan keterlibatan konsumen sekaligus membantu menentukan pilihan dalam berbelanja.
Baca juga : Shopee Raih Peringkat Tertinggi dalam Kepuasan Konsumen E-Commerce versi IPSOS
Tren belanja menggunakan fitur live streaming dibahas lebih dalam oleh riset berjudul ‘Understanding Live Streaming Shopping Ecosystem in Indonesia’ oleh Populix yang mengungkapkan 69% konsumen mengatakan Shopee Live merupakan fitur live streaming yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia, melampaui para pesaingnya, yakni TikTok Live (25%), Tokopedia Play (4%) dan LazLive (2%).
Sama seperti aktivitas berbelanja lainnya, live shopping memiliki faktor penting yang mendasari preferensi konsumen, salah satunya dalam kelengkapan kategori. Dalam riset yang sama, Populix menemukan Fashion dan Kecantikan menjadi dua kategori dengan persentase paling tinggi diantara kategori lainnya, yang paling banyak dibeli saat live streaming.
Shopee Live menjadi fitur yang paling sering dipakai konsumen untuk membeli barang-barang dari kedua kategori ini. Untuk kategori Fashion, Shopee Live digunakan oleh 79% konsumen, disusul oleh TikTok Live (44%). Sama halnya untuk kategori Kecantikan, Shopee Live dipakai oleh 71%, lebih tinggi di atas TikTok Live (51%) yang gagal mengejar posisi Shopee.
Kini, dapat disimpulkan untuk memenangkan hati konsumen dalam peta persaingan yang ketat, pemain e-commerce tidak hanya perlu memperhatikan aspek yang fokus pada aktivitas belanja, namun juga seluruh perjalanan konsumen dari hulu ke hilir.
Sebagai destinasi belanja yang diandalkan masyarakat, platform e-commerce semakin menjadi strategi bisnis yang dimanfaatkan para penjual brand lokal dan UMKM dalam meningkatkan penjualan. E-commerce membuka peluang baru dan berbagai kelebihan yang tidak ditemukan dalam cara berjualan sebelumnya, yang tentunya memberikan kepuasaan yang maksimal dalam kegiatan jual-beli brand lokal dan UMKM.
Dengan menjadikan e-commerce sebagai strategi penjualan, para pejual brand lokal dan UMKM akan merasakan jangkauan pasar yang lebih luas karena produk yang dimiliki dapat diakses oleh basis konsumen online kapanpun dan dimanapun mereka berada. Teknologi dan fitur yang dihadirkan e-commerce membantu meminimalisir biaya operasional dan mempermudah pengelolaan transaksi, serta pengiriman.
Di tengah persaingan sengit para e-commerce dalam menciptakan ruang bagi penjual untuk meningkatkan bisnis mereka, paparan survei IPSOS bertajuk ‘Understanding the Potentiality in E-Commerce Seller’ menyatakan keunggulan platform e-commerce yang mereka pilih dipengaruhi oleh beberapa aspek.
Salah satunya, para penjual mengaku promosi dan kampanye tematik menjadi fitur yang paling sering dimanfaatkan dan membawa pengaruh yang sangat besar terutama dalam mendukung peningkatan penjualan bagi para penjual brand lokal dan UMKM.
Hal ini terlihat dalam riset ini, di mana Shopee (65%) diasosiasikan sebagai e-commerce yang paling memberikan omzet terbesar bagi bisnis penjual brand lokal dan UMKM, berada di atas Tokopedia (16%), TikTok Shop (9%), serta Lazada (6%). Lebih dari itu, berdasarkan pilihan penjual, Shopee (59%) juga menjadi e-commerce di urutan pertama yang paling memberikan keuntungan terbanyak bagi bisnis mereka, diikuti oleh Tokopedia (20%) di urutan kedua, dan TikTok Shop (8%), dan Lazada (7%).
Fitur interaktif live streaming yang semakin diminati konsumen turut menjadi aspek penting bagi para penjual dalam memilih e-commerce favorit mereka. Kini konsumen lebih menyukai cara belanja yang interaktif ini karena mereka dapat melihat maupun bertanya mengenai produk yang ingin dibeli secara langsung. Hal ini turut menjadikan live streaming sebagai strategi penting yang diadaptasi oleh penjual dalam menjawab permintaan dari para konsumen nya.
Temuan ini sejalan dengan survei IPSOS yang berjudul ‘Tren Live Streaming E-commerce bagi Penjual’, di mana Shopee Live menjadi fitur live streaming yang paling sering digunakan oleh penjual brand lokal dan UMKM. Secara persentase, 72% penjual memilih Shopee Live, berbanding jauh dibandingkan dengan pesaing terdekatnya TikTok Live (26%). Hal ini sejalan dengan indikator Market Share, dimana Shopee Live (82%) juga menjadi platform yang paling banyak dipilih untuk kebutuhan penjualan para penjual brand lokal dan UMKM, jauh melampaui pesaing terdekatnya TikTok Live yang hanya sebesar 18%.
Konsistensi Shopee dalam mengikuti tren belanja masyarakat dan meresponsnya dengan inovasi teknologi dan fitur-fitur baru memperkuat posisinya sebagai e-commerce favorit di Indonesia. Persaingan ketat antara pemain e-commerce terus berkembang, dan strategi serta inovasi yang dihadirkan untuk memenangkan hati masyarakat akan terus menjadi sorotan. (Z-3)
Lokapasar khusus produk rumah tangga dan gaya hidup atau home and living, Renos, menggelar Renos Fair 2025 berkolaborasi dengan Semasa Piknik.
Sekjen idEA mengungkapkan akan patuh dan menjalankan kebijakan apa pun dari pemerintah sesuai dengan ketentuan. idEA Minta Pemerintah Hati-Hati Terapkan Pajak Pedagang e-Commerce
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai kebijakan marketplace memungut pajak langkah yang bagus agar antara penjual online dan luring adil
UMKM orang pribadi dengan omset di bawah Rp500 juta tetap tidak dipungut pajak.
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan tengah merampungkan regulasi baru yang akan menunjuk marketplace sebagai pemungut pajak penghasilan
Shopee resmi merilis iklan terbaru kampanye “Lebih Hemat Lebih Cepat” yang tawarkan Garansi Harga Terbaik dan layanan Besok Pasti Sampai.
LEMBAGA Survei Charta Politika Indonesia merilis survei terbaru evaluasi publik atas kinerja Gubernur- Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) 2025
Sebanyak 53% pekerja penuh waktu mengatakan bahwa mereka menabung lebih sedikit dari rencana, hanya 23% yang mampu menabung lebih banyak dari yang ditargetkan.
Survei YouGov di Indonesia tentang resolusi tahun baru 2025 mengungkapkan 74% responden ingin mengelola keuangan dengan lebih baik.
Lembaga riset Ethical Politics mencatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencapai 77,73%.
Pramono mengatakan enggan untuk membuat konten khusus terkait pekerjaannya. Sebab, ia tidak terlalu suka untuk tampil di media sosial.
40 persen responden mengaku sangat mengkhawatirkan kemungkinan AS akan terlibat dalam perang besar dengan Iran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved