Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Airlangga Hartarto: Ekonomi Digital Nasional terus Berkembang

M Ilham Ramadhan Avisena
01/8/2024 11:12
Airlangga Hartarto: Ekonomi Digital Nasional terus Berkembang
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto(Antara)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perekonomian digital Indonesia terus berkembang dan akan berkontribusi besar bagi perekonomian dalam negeri. Hal itu menurutnya tercermin dari World Digital Competitiveness Indonesia yang naik dari tahun ke tahun.

"Di 2019, kita masih di nomor 56, dan menjadi peringkat ke 45 di 2023. Naik 11 tingkat," ujar Airlangga dalam pembukaan acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (Fekdi) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024, Jakarta, Kamis (1/8).

Peningkatan peringkat tersebut tidak luput dari perkembangan dan geliat ekonomi digital dalam negeri. Saat ini Indonesia berada di urutan keenam sebagai negara dengan jumlah perusahaan rintisan (start up) terbanyak secara global. Bahkan menjadi nomor pertama di tingkat ASEAN.

Baca juga : Transformasi Digital Indonesia melalui Inovasi Startup

Indonesia juga tercatat memiliki 15 perusahaan dengan valuasi lebih dari US1 miliar atau unikorn. Bahkan Indonesia juga memiliki dua perusahaan rintisan yang memiliki valuasi di atas US$10 miliar, yakni GoTo dan J&T Express yang telah ekspansi ke berbagai negara.

Ekonomi digital Indonesia juga kian menjanjikan lantaran menjadi negara kedua terbesar sebagai tujuan investasi digital di ASEAN. Pada 2023 tercatat nilai kesepakatan investasi ekonomi digital di Indonesia mencapai US$22 miliar, berada di bawah Singapura yang mencapai US$141 miliar.

Adapun, sektor utama yang menjadi penopang ekonomi digital Indonesia ialah e-commerce, transportasi dan makanan, agen perjalanan daring, dan media daring. "E-commerce menyumbang 40% pangsa di ASEAN, tahun 2023 kita US$77 miliar, tentu bonus demografi yang sangat mempunyai kemampuan teknologi ini jumlahnya 53%," jelas Airlangga.

Baca juga : Laporan Lengkap Soal Lanskap Venture Capital di Indonesia Diluncurkan

Dia menuturkan, guna memastikan lokomotif ekonomi digital itu terus tumbuh, maka setidaknya diperlukan infrastruktur digital yang merata, talenta digital yang unggul dan adaptif, dukungan penuh bagi start up dan UMKM, regulasi yang adaptif dan melindungi, peningkatan inklusi keuangan, dan inovasi serta investasi teknologi baru.

Pemerintah, lanjut Airlangga, juga telah meluncurkan strategi nasional ekonomi digital dengan 6 pilar, yaitu inftastruktur, SDM, iklim bisnis dan keamanan siber, penelitian inovasi dan pengembangan bisnis, pendanaan investasi, serta kebijakan regulasi.

Dengan hal itu, maka diharapkan bisa meningkatkan kontribusi sektor digital sebesar 20% dari PDB nasional. "Itu dalam 10 tahun ke depan, dan di level ASEAN Presiden kemarin telah memimpin DEFA (Digital Economy Framework Agreement), ini satu-satunya kerja sama ekonomi digital dari seluruh region di dunia," tandas Airlangga. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya