Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengusulkan agar pintu utama pelabuhan barang impor bergeser ke kawasan timur Indonesia. Selama ini pelabuhan utama yang menjadi pintu masuk impor terbesar berada di kawasan barat Indonesia, seperti Tanjung Priok, Jakarta, dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.
Zulhas, sapaan akrab Mendag menyebut opsi untuk pengalihan pelabuhan ke kawasan timur seperti di Pelabuhan Makassar, Provinsi, Sulawesi Selatan, Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara dan Pelabuhan Sorong yang berada di wilayah barat Pulau Papua.
"Kalau pelabuhan di Jawa itu sudah kelebihan muatan atau over capacity, misalnya di Tanjung Priok, di Surabaya juga. Maka, sebagusnya tujuh komoditas itu impornya masuk ke pelabuhan-pelabuhan di luar Jawa. Itu ada Makasar, Bitung, Sorong," ujarnya di Kantor Kemendag, Jumat (19/7).
Baca juga : Mendag Kaji Pengenaan Tarif BMTP dan BMAD Lindungi Industri Nasional
Adapun tujuh komoditas mendapat pengawasan ekstra dari Kemendag yakni tekstil dan produk tekstil (TPT), pakaian jadi, keramik, elektronik, kosmetik, barang tekstil jadi, dan alas kaki.
Mendag menuturkan usulan untuk pergeseran pintu utama masuk barang-barang impor akan dibahas detail oleh kementerian/lembaga terkait. Pihaknya saat ini fokus terhadap implementasi kerja dari Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor untuk memberantas barang-barang ilegal dari luar negeri.
"Kalau satgas kan sudah terbentuk. Nanti soal usulan (pergeseran) pelabuhan kita akan bahas di rapat terbatas (ratas) nanti," pungkasnya.
Baca juga : Mendag dan Menperin Sepakat Ambil 2 Langkah Cepat Berantas Impor Ilegal
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan empat mata dengan Mendag pada pukul 10.00 WIB di Kantor Kemendag untuk membahas pengetatan barang impor untuk melindungi industri dalam negeri.
"Kami berdua melakukan diskusi yang cukup dalam dan saya mendukung pembentukan satgas untuk memberantas barang-barang impor ilegal," jelasnya.
Agus menuturkan pemerintah sudah memetakan jalur-jalur masuk barang-barang impor. Menperin pun mendukung agar pelabuhan di kawasan timur Indonesia seharusnya dijadikan pintu masuk kapal yang membawa barang-barang impor dari berbagai negara.
"Mengenai pelabuhan, itu usul yang baik sekali yang disampaikan pak Mendag ke saya. Itu sudah kami bahas secara internal dan kami dukung 100%," pungkasnya. (Ins/Z-7)
Lesunya kinerja industri keramik karena pemerintah terus membuka keran impor. Keramik asal Tiongkok dan India terus membanjiri pasar.
Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengapresiasi langkah pemerintah yang memperpanjang masa berlaku kebijakan gas murah untuk kelompok industri tertentu.
Perpanjangan pemberlakuan HGBT menjadi angin segar bagi pengusaha keramik untuk mengembangkan investasi mereka di dalam negeri.
Penyebab utama kinerja industri keramik nasional yang menurun dari tahun ke tahun tersebut akibat gempuran produk impor ubin keramik asal Tiongkok.
Aktivitas para perajin gerabah di sentra industri keramik Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kian menggeliat di musim kemarau seperti sekarang ini.
Keramik Kasongan telah ada sejak lama dan mengalami evolusi dari keramik tradisional menjadi barang yang memiliki daya tarik tersendiri.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menghadirkan vending machine berisi produk usaha mikro dan kecil (UMKM) di Pelabuhan Ajibata, Danau Toba,
Diduga kapal berasal dari luar Pulau Jawa dan hanyut terbawa arus laut hingga akhirnya terdampar di wilayah pesisir pantai Brebes.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 Pantoloan mencatat capaian signifikan dalam memperkuat konektivitas logistik Sulawesi Tengah.
Pelabuhan Patimban diharapkan mampu memback-up Pelabuhan Tanjung Priok yang kini memiliki kapasitas 10 juta TEUs dan sudah terisi sekitar 6 juta TEUs.
Pembangunan pelabuhan KCN masih berlangsung secara bertahap dan ditargetkan rampung pada 2026.
Lebih dari 80 persen distribusi barang di dunia diangkut melalui jalur laut. Jumlahnya mencapai hampir 12 miliar ton setiap tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved