Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Sentra Gerabah Kasongan Bangunjiwo, Bantul, yang Tak Lekang Zaman

Ardi Teristi Hardi
08/8/2024 21:10
Sentra Gerabah Kasongan Bangunjiwo, Bantul, yang Tak Lekang Zaman
Sentra Gerabah Kasongan, Yogyakarta.(Dok. Kemenparekraf)

JEJERAN gerabah dan benda-benda seni nan indah terpajang di gerai-gerai toko seni yang ada di Kelurahan Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta. Daerah ini kembali menjadi perbincangan setelah Wakil Presiden Ma'ruf Amin berkunjung ke desa yang menjadi sentra produksi gerabah ini, Rabu (7/8).

Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografi (MPIG) Gerabah Kasongan Heru Siswanto menceritakan, Kasongan sudah dikenal masyarakat dunia sebagai sentra produksi gerabah yang berkualitas tinggi. Bahkan, puluhan kontainer produksi gerabah Kasongan sudah diekspor ke berbagai negara setiap bulannya.

“Setiap bulan, Kasongan mengekspor lebih dari 50 kontainer kerajinan gerabah ke berbagai negara, menjadikan nilai ekspor tertinggi di Bantul,” ungkapnya

Baca juga : Seret Permodalan, SRG di Bantul Kalah dengan Tengkulak

Dalam buku berjudul Desa Gerabah Kasongan, Timbul Raharjo menuliskan keramik Kasongan telah ada sejak lama dan mengalami evolusi dari keramik tradisional menjadi barang yang memiliki daya tarik tersendiri. Ia menyebut, pada tahun 1930-an, seorang perajin gerabah bernama Jembuk menjadi penggagas awal mula munculnya perubahan pembuatan gerabah menjadi seni kerajinan keramik.

Agar masyarakat luas mengetahui sejarah gerabah di Kasongan, semasa hidupnya, seniman sekaligus dosen ISI Yogyakarta, Timbul Raharjo mendirikan MuseumKu Gerabah. Ani Faiqoh selaku pemilik MuseumKu Gerabah menerangkan, gerabah Kasongan telah dikenal luas karena teknik tempel yang sederhana, namun menghasilkan produk yang estetis dan bernilai tinggi.

“Setiap rumah di Kasongan adalah perajin. Tidak ada pengangguran karena semua sibuk membuat karya dari tanah liat lokal,” jelasnya.

Baca juga : Pembuat Petasan yang Meledak di Bantul Ternyata Ketua RT

Museum ini berfungsi sebagai tempat pameran seni serta pusat edukasi dan pelestarian budaya, misalnya melalui kelas pembuatan gerabah yang memberikan pengalaman edukatif dan interaktif bagi pengunjung. Museum yang memiliki luas 2 ribu meter persegi ini memiliki berbagai koleksi kerajinan gerabah dan seni yang mencerminkan warisan budaya Kasongan.

Bupati Bantul, DI Yogyakarta, Abdul Halim Muslih menyebut, Kasongan menjadi bukti kerajinan gerabah di Bantul mampu hidup dan berkembang selama ratusan tahun. Industri ini berkontribusi positif terhadap perekonomian di Bantul walaupun sudah tidak ada lagi bahan baku pembuatan gerabah.

Ia menyebut, tanah liat untuk pembuatan gerabah didatangkan dari luar Bantul, seperti Sleman hingga darah lain di luar DIY. “Tumbuh dan berkembangnya gerabah di Kasongan berasal dari daya kreativitas dan inovasi pelaku ekonomi kreatifnya,” kata dia.

Baca juga : Ledakan Petasan di Bantul DIY, Sejumlah Orang Terpental dan Tergeletak TKP

Apresiasi Wapres

Saat kunjungannya ke Kasongan, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin mengapresiasi kerja keras dan inovasi berbagai produk para perajin gerabah Kasongan yang telah berhasil menembus pasar internasional.

Wapres pun memberikan dukungannya terhadap keberlanjutan dan pengembangan industri gerabah Kasongan, terutama oleh generasi muda Kasongan. Ia pun memuji kualitas dan keindahan berbagai bentuk gerabah yang dihasilkan di Kasongan.

“Ternyata ini hasilnya sudah diekspor ke Eropa, ke Amerika. Ini luar biasa. Tentu kagum saya, bisa menghasilkan banyak produk gerabah dan merambah ke aluminium seperti yang dihasilkan Pak Timbul,”ujar jelas Ma'ruf Amin.

Baca juga : Pembangunan Pagar untuk Penutupan Permanen TPA Piyungan Dimulai

Wapres menegaskan, pentingnya mempertahankan Kasongan sebagai kampung perajin gerabah, sekaligus menekankan agar inovasi dapat terus dikembangkan. Hal ini agar perajin gerabah Kasongan mampu menghadapi tantangan dan tuntutan minat pasar global.

“Kerajinan gerabah ini dibuat bukan oleh satu dua orang. Ternyata jadi kerajinan seluruh kampung di Kasongan ini. Ini hampir jarang kan? Biasanya ada satu keluarga, dua keluarga, Tapi ini kampung. Saya kira oleh karena itu ke depan, supaya dijaga terus kampung ini menjadi kampung gerabah itu. Ini harus dipertahankan. Harus ada inovasi-inovasi juga, produk-produk yang mungkin banyak seniman yang bisa menginspirasi,” kata Wapres.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik