Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
JEJERAN gerabah dan benda-benda seni nan indah terpajang di gerai-gerai toko seni yang ada di Kelurahan Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta. Daerah ini kembali menjadi perbincangan setelah Wakil Presiden Ma'ruf Amin berkunjung ke desa yang menjadi sentra produksi gerabah ini, Rabu (7/8).
Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografi (MPIG) Gerabah Kasongan Heru Siswanto menceritakan, Kasongan sudah dikenal masyarakat dunia sebagai sentra produksi gerabah yang berkualitas tinggi. Bahkan, puluhan kontainer produksi gerabah Kasongan sudah diekspor ke berbagai negara setiap bulannya.
“Setiap bulan, Kasongan mengekspor lebih dari 50 kontainer kerajinan gerabah ke berbagai negara, menjadikan nilai ekspor tertinggi di Bantul,” ungkapnya
Baca juga : Seret Permodalan, SRG di Bantul Kalah dengan Tengkulak
Dalam buku berjudul Desa Gerabah Kasongan, Timbul Raharjo menuliskan keramik Kasongan telah ada sejak lama dan mengalami evolusi dari keramik tradisional menjadi barang yang memiliki daya tarik tersendiri. Ia menyebut, pada tahun 1930-an, seorang perajin gerabah bernama Jembuk menjadi penggagas awal mula munculnya perubahan pembuatan gerabah menjadi seni kerajinan keramik.
Agar masyarakat luas mengetahui sejarah gerabah di Kasongan, semasa hidupnya, seniman sekaligus dosen ISI Yogyakarta, Timbul Raharjo mendirikan MuseumKu Gerabah. Ani Faiqoh selaku pemilik MuseumKu Gerabah menerangkan, gerabah Kasongan telah dikenal luas karena teknik tempel yang sederhana, namun menghasilkan produk yang estetis dan bernilai tinggi.
“Setiap rumah di Kasongan adalah perajin. Tidak ada pengangguran karena semua sibuk membuat karya dari tanah liat lokal,” jelasnya.
Baca juga : Pembuat Petasan yang Meledak di Bantul Ternyata Ketua RT
Museum ini berfungsi sebagai tempat pameran seni serta pusat edukasi dan pelestarian budaya, misalnya melalui kelas pembuatan gerabah yang memberikan pengalaman edukatif dan interaktif bagi pengunjung. Museum yang memiliki luas 2 ribu meter persegi ini memiliki berbagai koleksi kerajinan gerabah dan seni yang mencerminkan warisan budaya Kasongan.
Bupati Bantul, DI Yogyakarta, Abdul Halim Muslih menyebut, Kasongan menjadi bukti kerajinan gerabah di Bantul mampu hidup dan berkembang selama ratusan tahun. Industri ini berkontribusi positif terhadap perekonomian di Bantul walaupun sudah tidak ada lagi bahan baku pembuatan gerabah.
Ia menyebut, tanah liat untuk pembuatan gerabah didatangkan dari luar Bantul, seperti Sleman hingga darah lain di luar DIY. “Tumbuh dan berkembangnya gerabah di Kasongan berasal dari daya kreativitas dan inovasi pelaku ekonomi kreatifnya,” kata dia.
Baca juga : Ledakan Petasan di Bantul DIY, Sejumlah Orang Terpental dan Tergeletak TKP
Saat kunjungannya ke Kasongan, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin mengapresiasi kerja keras dan inovasi berbagai produk para perajin gerabah Kasongan yang telah berhasil menembus pasar internasional.
Wapres pun memberikan dukungannya terhadap keberlanjutan dan pengembangan industri gerabah Kasongan, terutama oleh generasi muda Kasongan. Ia pun memuji kualitas dan keindahan berbagai bentuk gerabah yang dihasilkan di Kasongan.
“Ternyata ini hasilnya sudah diekspor ke Eropa, ke Amerika. Ini luar biasa. Tentu kagum saya, bisa menghasilkan banyak produk gerabah dan merambah ke aluminium seperti yang dihasilkan Pak Timbul,”ujar jelas Ma'ruf Amin.
Baca juga : Pembangunan Pagar untuk Penutupan Permanen TPA Piyungan Dimulai
Wapres menegaskan, pentingnya mempertahankan Kasongan sebagai kampung perajin gerabah, sekaligus menekankan agar inovasi dapat terus dikembangkan. Hal ini agar perajin gerabah Kasongan mampu menghadapi tantangan dan tuntutan minat pasar global.
“Kerajinan gerabah ini dibuat bukan oleh satu dua orang. Ternyata jadi kerajinan seluruh kampung di Kasongan ini. Ini hampir jarang kan? Biasanya ada satu keluarga, dua keluarga, Tapi ini kampung. Saya kira oleh karena itu ke depan, supaya dijaga terus kampung ini menjadi kampung gerabah itu. Ini harus dipertahankan. Harus ada inovasi-inovasi juga, produk-produk yang mungkin banyak seniman yang bisa menginspirasi,” kata Wapres.
(Z-9)
Mari menikmati Jakarta yang kini punya transportasi publik yang kian keren, lanjut menikmati ruang-ruang buat berjumpa sambil berkreasi, hingga menjelajah aneka sajian nan autentik.
Prestasi ini merupakan pencapaian besar bagi Pemkab Kebumen yang berhasil membawa nama Kebumen dikenal di kancah internasional.
Aktivitas para perajin gerabah di sentra industri keramik Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kian menggeliat di musim kemarau seperti sekarang ini.
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus memperkuat komitmennya dalam memberdayakan nasabah melalui program-program pengembangan usaha.
Selain peristiwa kecelakaan bus, masyarakat juga penasaran dengan asal nama Guci.
Di Kelompok Umur (KU) 12, SD Kanisius Duwet menjadi juara setelah menang atas MIS Al Islamiyah Grojogan.
Keberadaan Kopi Sleman pun diharapkan dapat semakin mendukung iklim pariwisata di kabupaten yang berada di kaki Gunung Merapi sisi Selatan.
DINAS Kesehatan Kota Yogyakarta menemukan satu kasus covid-19.
Sebanyak 351 penari terpilih dari Sabang sampai Merauke, kini memasuki masa karantina dan mengikuti latihan intensif untuk mempersiapkan pertunjukan Pagelaran Sabang Merauke.
GO Lucky Bike hanya tersedia untuk tamu Kotta GO Yogyakarta menjadikannya pengalaman eksklusif yang tak bisa Kottalites temukan di tempat lain.
Total ada 1.299 penggerobak sampah dan pasukan kuning DLH Kota Yogyakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved