Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEPALA Center of Industry, Trade and Investment INDEF, Andry Satrio Nugroho menegaskan bahwa urgensi dalam pemberian bea masuk anti dumping (BMAD) seharusnya diberikan ketika ada bukti bahwa industri sudah masuk dalam tahap yang menderita (suffering). Hal tersebut diungkapkan oleh Andry karena hasil penyelidikan dari komite anti dumping Indonesia (KADI) dilakukan di tengah menurunnya impor ubin keramik.
"Bahkan di state sendiri oleh KADI bahwa tren pangsa untuk dari Tiongkok dan dari negara lain untuk importasinya menurun kedua-duanya. Kalau di sini terjadi penurunan 0,56 persen (dari Tiongkok) dan 30,37 persen dari negara lain," ucap Andry di Jakarta pada Selasa (16/7).
Disaat yang sama, Andry menuturkan bahwa juga terjadi peningkatan penjualan di dalam negeri baik itu oleh pemohon di angka 0,12 persen dan juga pendukung pemohon di angka 22,19 persen.
Baca juga : Gobel: Waspada, Bea Impor Tambahan belum Tentu Indah
"Dan di saat yang bersamaan, kenaikan ini didukung peningkatan konsumsi nasional dan ini digambarkan oleh KADI. Limpahan yang diperoleh yang didapatkan dari peningkatan konsumsi nasional ini dimanfaatkan oleh penjualan di dalam negeri," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, KADI mengungkapkan bahwa setidaknya hanya ada 3 perusahaan yang meminta dikenakannya BMAD dari produk tekstil asal Tiongkok. 3 perusahaan tersebut, jelas Andry, hanya menggambarkan 26 persen dari total produsen di Indonesia.
"Pertanyaan sederhananya apakah 26 persen itu sudah menggambarkan majority pelaku di dalam negeri? Karena kalau kita berbicara mengenai peraturan dari anti dumping WTO dikatakan harus pemohon adalah majority producer," terang dia.
Selain itu, Andry menegaskan bahwa indikator-indikator industri tekstil ketika masa penyelidikan KADI justru meningkat. Sebagai contoh, dari penjualan dalam negeri baik dari segi volume maupun dari segi nilai itu meningkat 12 persen dari volumenya dan 7,46 persen dari sisi nilai penjualan dalam negeri yang diikuti dengan harga pokok penjualan (HPP) penjualan juga meningkat.
"Yang menariknya juga, produksi, tenaga kerja meningkat, cash flownya positif. Peningkatan yang menarik adalah peningkatan kapasitas terpasang, peningkatan kapasitas terpasang bisa double digit tapi tidak sejalan dengan penjualan dalam negeri, artinya masih ada kapasitas terpasang yang belum dimanfaatkan," pungkas Andry. (Fal/Z-7)
PADA April 2025, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan cukup tajam secara bulanan (month to month), meskipun secara tahunan masih mencatatkan pertumbuhan.
SURPLUS perdagangan Indonesia April 2025 tercatat hanya sebesar US$160 juta, penurunan tajam dipicu lonjakan signifikan nilai impor nonmigas,
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
PRESIDEN RI Prabowo Subianto mengungkapkan besaran impor migas Indonesia bisa mencapai US$40 miliar per tahun.
Batas minimum tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 25% memberikan karpet merah bagi produk-produk impor.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memandang nilai perdagangan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) berpotensi menembus US$120 miliar.
Serikat Pekerja menuntut agar kebijakan yang diambil tetap berpijak pada prinsip kedaulatan, keadilan sosial, dan keberlanjutan ekonomi.
Lighting Experience Days 2025 ini untuk meningkatkan keterampilan pelaku industri tata cahaya dan memperluas jaringan.
STARTUP Indonesia Nosuta membuka jalan bagi mahasiswa kehutanan untuk berkarier di Jepang. Lima belas mahasiswa Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Indonesia berada di persimpangan antara pertumbuhan keuangan digital dan meningkatnya minat investor regional — ini momentum penting bagi industri kripto lokal.
Endress+Hauser, perusahaan instrumentasi pengukuran, layanan, serta rekayasa proses industri, merelokasi kantor cabang Medan ke lokasi yang lebih strategis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved