Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH memastikan tak ada yang perlu dikhawatirkan perihal kondisi anggaran negara saat ini. Pasalnya, kondisi keuangan negara masih cukup baik, terlihat dari defisit anggaran dan rasio utang yang masih jauh berada di bawah ambang batas.
“Jadi kita tidak perlu khawatir karena (rasio utang) kita tetap di bawah 40%. Range defisit di RAPBN 2025 di angka 2,29% sampai dengan 2,82% PDB untuk mendukung APBN yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Senin (24/6).
Dia menambahkan, pada 2024 defisit anggaran diasumsikan mencapai 2,29% PDB. Angka tersebut masih lebih rendah dari ketentuan maksimal yang ditetapkan dalam UU 17/2023 tentang Keuangan Negara di angka 3%.
Baca juga : Pemerintah Pastikan Kesiapan APBN untuk Respons Kenaikan BI Rate
Batas aman defisit anggaran itu juga tak akan dilampaui di tahun depan. Sebab, dalam pembahasan RAPBN 2025 sejauh ini, pemerintah dan DPR menyepakati defisit anggaran untuk tahun depan berkisar 2,29% hingga 2,82% terhadap PDB.
Adapun hingga Mei 2024, defisit APBN tercatat di angka 0,10% terhadap PDB, setara Rp21,8 triliun. kondisi tersebut, kata Airlangga, membuat fiskal Indonesia masih jauh lebih baik dibanding banyak negara lain.
“Indonesia jauh lebih baik dari beberapa negara lain. Kita lihat India defisit 7,9%, Tiongkok defisit 7,16%, Amerika Serikat defisit 6,67%, Jepang 6%, Thailand 4%, Filipina 4%, dan Malaysia 3,59%. Artinya budget defisit di negara lain tinggi, dan juga relatif kita lebih baik dari negara-negara itu,” kata dia.
Baca juga : Rupiah Melemah, Airlangga: Fundamen Ekonomi Indonesia Kuat
“Demikian pula rasio utang, 38,98% dari PDB. Negara lain seperti Jepang utangnya 254%, kemudian AS 123%, India 82%, Malaysia 66%, Thailand 64%, Korea Selatan 56%,” lanjut Airlangga.
Di kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, realisasi defisit yang relatif rendah itu berhasil dilakukan lantaran pemerintah mampu mengoptimalisasi anggaran yang ada. Optimalisasi itu diantaranya dilakukan melalui pengendalian pinjaman luar dan dalam negeri, penyesuaian belanja kementerian/lembaga, hingga pembatasan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).
“APBN 2024 tetap dijaga defisitnya di bawah 3%. Ini adalah komitmen yang sama, dan kami sudah menyampaikan juga kepada presiden terpilih, dan beliau juga memberikan assurance, keyakinan, arahan bahwa beliau komit terhadap defisit di bawah 3%,” terang Sri Mulyani.
Baca juga : Peringkat Daya Saing Indonesia Naik ke Posisi 27, Lampaui Inggris
Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran Thomas Djiwandono menyampaikan, pihaknya berkomitmen menjaga kesinambungan fiskal negara. itu dilakukan dengan menerapkan disiplin fiskal, yakni menjaga defisit anggaran di bawah 3% dan rasio utang terkendali di bawah 60% dari PDB.
“Jadi, tidak ada gap sama sekali antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Kami juga ingin menekankan bahwa presiden terpilih komit dengan defisit yang disepakati pemerintah sekarang dengan DPR,” tuturnya.
“Rasio utang terhadap PDB yang beberapa minggu ini dikatakan kita berencana membawa di atas ke 50%, itu tidak mungkin. Kami tetap berkomitmen mengenai target-target yang disusun pemerintah saat ini dan disetujui DPR,” pungkasnya.
(Z-9)
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada para menteri, terutama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, terkait reformasi fiskal.
Menkeu Sri Mulyani melaporkan terkait outlook fiskal tahun 2025 dengan defisit APBN yang diperkirakan mencapai 2,78% dari produk domestik bruto (PDB).
Konflik Timur Tengah Iran vs Israel berpotensi memicu guncangan besar terhadap pasar energi global.
PT Indo Innovation Art Craft And Supplies resmi menerima fasilitas fiskal kawasan berikat dari Kantor Wilayah Bea Cukai Jateng DIY pada 22 April 2025.
PENURUNAN penjualan mobil selama dua kuartal berturut-turut menjadi sinyal kuat tentang melemahnya konsumsi rumah tangga sekaligus kegamangan industri otomotif nasional
membengkaknya jumlah utang luar negeri (ULN) Indonesia akan semakin memberatkan fiskal negara. Hal ini karena bunga utang akan menambah beban APBN
Presiden rabowo Subianto menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12% sebagai salah satu yang tertinggi di kawasan G20 maupun ASEAN.
Dari jumlah tersebut, 70% merupakan batu bara berkualitas rendah, sedangkan sisanya adalah batu bara berkualitas sedang dan tinggi.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
Pada semester pertama 2025 ini, tiga lembaga pemeringkat skor kredit internasional memberikan outlook stabil terhadap Indonesia, yakni Moody’s (Baa2), Fitch (BBB), dan S&P (BBB).
PROSES perundingan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) mengenai kesepakatan tarif perdagangan telah ditempuh melalui tahapan yang panjang dan inklusif.
Menko Airlangga juga mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan cadangan batubara yang besar, tidak hanya mengandalkan batubara sebagai sumber energi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved