Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Nilai Ekspor Mei Tumbuh Didorong Industri Pengolahan

Faustinus Nua
19/6/2024 15:10
Nilai Ekspor Mei Tumbuh Didorong Industri Pengolahan
Foto udara aktivitas bongkar muat kayu gelondongan di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/5/2024).(Antara/Makna Zaezar)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Mei 2024 mencapai US$22,33 miliar. Angka tersebut meningkat sebesar 13,82% secara bulanan (month to month/mtm) dibanding April 2024 sebesar US$19,62 miliar.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan total nilai ekspor mengalami peningkatan baik secara bulanan maupun tahunan. Secara tahunan, ekspor meningkat 2,86% yoy dan nilai ekspor per Mei 2023 tercatat US$21,71 miliar.

"Pada Mei, nilai ekspor mencapai US$22,33 miliar atau naik sebesar 13,82% dibanding April," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (19/6). Peningkatan nilai ekspor Indonesia tersebut didorong oleh sektor minyak dan gas (migas) dan nonmigas yang mengalami peningkatan secara bulanan dan tahunan. 

Baca juga : Nilai Ekspor Maret Naik 16,40% Jadi US$22,43 Miliar

Nilai ekspor migas pada Mei tercatat US$1,42 miliar atau naik 5,12% dan nonmigas sebesar 14,46% dengan nilai US$20,91 miliar. "Penyumbang utama peningkatan ekspor secara bulanan dan tahunan ialah ekspor industri pengolahan (nonmigas)," imbuhnya.

Adapun industri nonmigas penyumbang ekspor terbesar antara lain bahan bakar mineral US$3,3 miliar, besi dan baja US$2,1 miliar, mesin dan perlengkapan elektrik US$1,2 miliar, serta bijih logam, terak, dan abu menyumbang sebanyak US$1,03 miliar.

Selanjutnya logam mulia dan perhiasan/permata US$962 juta, kendaraan dan bagiannya US$926 juta, nikel dan turunannya US$849,6 juta, ekspor alas kaki US$617 juta, dan berbagai produk kimia US$558,5 juta.

Baca juga : Kinerja Ekspor di Februari cuma US$19,31 Miliar, Melorot sampai 5,79%

Selain menjadi penyumbang terbesar ekspor Mei, menurut dia, seluruh komoditas tersebut turut berkontribusi besar dalam penjualan ekspor secara kumulatif sejak Januari-Mei 2024 yakni 64,34% dari total ekspor periode itu yang mencapai US$104,2 miliar.

Dia menambahkan untuk negara tujuan utama ekspor nonmigas yakni Tiongkok US$4,73 miliar atau 22,63%, Amerika Serikat US$2,18 miliar atau 10,45%, serta India dengan nilai ekspor US$1,95 miliar atau 9,31%.

"Peningkatan nilai ekspor secara bulanan terutama didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas yaitu komoditas mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya 26,6% dengan andil 1,34%. Kemudian, biji logam terak abu 25,96% dan andil 1,09%, kendaraan dan bagiannya 26,80% dengan andil 1,00%. Sementara peningkatan ekspor migas terutama didorong oleh peningkatan nilai ekspor minyak tanah dengan andil 0,34% secara tahunan meningkat 2,86%," tandasnya. (Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya