Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Jokowi Bilang Inflasi RI Salah Satu Terbaik Dunia, Ekonom: Tidak Apple to Apple

Insi Nantika Jelita
14/6/2024 18:56
Jokowi Bilang Inflasi RI Salah Satu Terbaik Dunia, Ekonom: Tidak Apple to Apple
Presiden Jokowi.(ANTARA/HAFIDZ MUBARAK A)

DIREKTUR eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal merespons pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut inflasi RI pada Mei berada di angka 2,84% secara tahunan (year on year/yoy) dan merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Dia menegaskan tingkat inflasi suatu negara tidak bisa dibandingkan dengan negara lain dalam periode tertentu.

"Ini tidak apple to apple. Mengukur inflasi tidak bisa dilihat dari satu bulan dan tidak bisa dibandingkan negara lain karena inflasi itu dilihat akumulatif," ujarnya kepada Media Indonesia, Jumat (14/6).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada Mei 2024 yang sebesar 2,84% melandai dari inflasi April 2024 yang sebesar 3,0% yoy. Faisal mengungkapkan permintaan barang dan jasa biasanya akan melandai dengan berakhirnya momen Ramadhan dan Lebaran. Hal ini menyebabkan inflasi Indonesia melandai. Namun, di negara lain belum tentu memiliki momen yang sama dengan apa yang terjadi di Indonesia.

Baca juga : Jokowi Minta Derah Waspada Jaga Inflasi

"Kalau di Indonesia bulan April itu ada momen Lebaran yang mempengaruhi inflasi Mei, tapi tidak semua negara punya momen yang sama dengan itu. Bisa jadi inflasi bulan ini bagus, tapi bulan depan tidak, tidak bisa disamaratakan," jelas Faisal.

Dia kemudian mewanti-wanti sikap pemerintah yang dapat memicu peningkatan inflasi seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), listrik dan gas elpiji. Pemerintah diminta bijak memutuskan setiap kebijakan yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.

"Perlu waspadai inflasi yang disebabkan harga-harga yang diatur pemerintah. Jika tidak ada pengendalian inflasi yang baik, kenaikan BBM dan gas elpiji itu dapat menggerogoti daya beli masyarakat," pungkasnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik