Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SHELL Indonesia resmi mengalihkan kepemilikan seluruh jaringan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Indonesia ke perusahaan gabungan (joint venture) baru antara Citadel dan Sefas. Menurut pengamat energi dari Universitas Trisakti Pri Agung Rahmanto, keputusan Shell didasari oleh pertimbangan strategi dan kondisi pasar.
"Keputusan ini lebih berkaitan dengan kesesuaian strategi perusahaan, baik dari sisi teknis maupun kondisi pasar," ujarnya kepada Media Indonesia, Sabtu (24/5).
Agung menduga dengan skala ekonomi bisnis ritel bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia yang terbatas, membuat pasar ini kurang menarik bagi Shell. Selain itu, dengan adanya kebijakan harga yang diatur (regulated price), persaingan di sektor ritel BBM lebih banyak terjadi antara produk BBM bersubsidi dan BBM jenis penugasan, sehingga margin keuntungan menjadi terbatas.
"Dengan skala ekonomi bisnis ritel BBM yang terbatas, membuat Shell tidak berkembang," ucapnya.
Secara umum, Agung menegaskan keputusan Shell tersebut tidak bisa digeneralisir sebagai tanda bahwa bisnis ritel SPBU di Indonesia tidak lagi menarik.
Lebih lanjut, dia berpandangan secara global, Shell seperti halnya perusahaan minyak internasional (IOCs) lainnya, sekarang lebih fokus pada bisnis hulu (upstream) dan bisnis rendah karbon (low carbon business).
"Shell tampaknya lebih memilih untuk mengembangkan lini bisnis lain yang terkait dengan bisnis rendah karbon," kata Agung.
Terpisah, Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea menyampaikan Shell telah menyetujui pengalihan kepemilikan bisnis SPBU di Indonesia.
Perjanjian lisensi merek ini memungkinkan perusahaan baru untuk menggunakan merek Shell sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga layanan dan kualitas produk tetap terjaga.
"Pengalihan kepemilikan ini mencakup jaringan SPBU Shell serta kegiatan pasokan dan distribusi BBM di Indonesia," jelasnya.
Namun, lanjutnya, pengalihan ini tidak mencakup bisnis pelumas Shell di Indonesia. Shell kemudian memastikan jaringan SPBU di Indonesia tidak akan ditutup dan operasional tetap berjalan. Tim pelayanan di lapangan dikatakan tidak mengalami perubahan, sehingga pelanggan tetap mendapatkan layanan seperti sebelumnya.
"Kegiatan bisnis jaringan SPBU Shell akan terus berjalan seperti biasa. Shell tetap berkomitmen untuk menjalankan kegiatan operasional yang aman dan andal," pungkas Susi. (H-3)
Pengamat energi sekaligus Founder Pri Agung Rakhmanto menyebut bisnis ritel tasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) masih prospektif di dalam negeri.
Hadirnya Shell Silk Alkane di Indonesia menandai momen penting bagi produk baru Shell yang memanfaatkan teknologi GTL yang dirancang lebih dari 45 tahun.
Perusahaan hilir migas Shell Indonesia merilis harga baru untuk sejumlah jenis bahan bakar minyak (BBM) pada 1 Mei 2025. Semua harga BBM mengalami penurunan.
Sejumlah BBM mengalami koreksi harga mulai dari Vivo, Shell, BP dan Pertamina
HARGA bahan bakar minyak (BBM) dengan nilai oktan 92 (RON 92) atau Pertamax di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina tetap, sedangkan Shell, Vivo, dan BP justru mengalami kenaikan
Pemilik Sefas Group kian menjadi sorotan publik setelah membeli seluruh SPBU Shell di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved