Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Inflasi 2024 Diprakirakan Tetap dalam Sasaran Target

 M. Ilham Ramadhan Avisena
22/5/2024 19:15
Inflasi 2024 Diprakirakan Tetap dalam Sasaran Target
Inflasi 2024(Freepik)

BANK Indonesia (BI) optimistis tingkat inflasi sepanjang 2024 akan tetap berada dalam sasaran di kisaran 2,5% plus minus 1%. Keyakinan tersebut didasari lantaran inflasi tetap terkendali sepanjang tahun berjalan di 2024. 

“Bank Indonesia meyakini inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2024 tetap terkendali dalam sasarannya,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (22/5). 

Dia menambahkan, BI meyakini inflasi inti akan tetap terjaga sejalan dengan ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik, imported inflation yang terkendali sejalan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah Bank Indonesia, serta dampak positif berkembangnya digitalisasi. 

Baca juga : IHSG Diprediksi Variatif Tunggu RDG Bank Indonesia

Inflasi pangan bergejolak (volatile food) juga diprakirakan kembali menurun seiring peningkatan produksi akibat masuknya musim panen dan dukungan sinergi pengendalian inflasi Tim Pengendali Inflasi Pusat/Daerah (TPIP/D) Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. 

“Bank Indonesia akan terus memperkuat kebijakan moneter pro-stability dan meningkatkan sinergi kebijakan dengan pemerintah pusat dan daerah sehingga inflasi tahun 2024 dan 2025 tetap terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus 1%,” kata Perry. 

Adapun pada April 2024, inflasi umum tercatat di angka 3,00%, turun dari bulan sebelumnya yang sebesar 3,05%. Penurunan dipengaruhi oleh inflasi inti dan inflasi harga diatur pemerintah (administered prices) yang rendah masing-masing sebesar 1,82% dan 1,54%. 

Baca juga : Penaikan Suku Bunga Acuan oleh BI Lebih Disebabkan Faktor Eksternal

Sementara itu, inflasi volatile food menurun dari 10,33% (yoy) menjadi sebesar 9,63% sejalan dengan penurunan harga komoditas pangan, terutama dipengaruhi oleh mulai masuknya masa panen, serta berlanjutnya sinergi pengendalian inflasi oleh bank sentral dan pemerintah.

Di kesempatan yang sama Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman mengatakan, penurunan inflasi pangan bergejolak banyak dipengaruhi oleh penurunan inflasi komoditas beras. Pada April 2024, beras tercatat mengalami deflasi -2,72%. Penurunan itu terjadi setelah mengalami inflasi tinggi berbulan-bulan.

“Karena panen raya sudah terjadi, dan ini berlangsung di berbagai wilayah. Impor penting meski panen, karena diketahui El Nino menyebabkan panen atau produksi kita lebih rendah. Karena sudah panen, pemerintah bisa melakukan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) berkisar 1,4-1,5 juta ton. Dengan ini semua dan program yang terus berlangsung seperti SPHP dan bantuan pangan, inflasi pangan bisa terus terjaga,” pungkasnya. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya