Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
ANALIS Kebijakan Pangan Syaiful Bahari menyebut bahwa penyebab kenaikan harga komoditas pangan berbeda-beda di setiap komoditi. Sebagaimana diketahui, per siang ini, hampir seluruh komoditas pangan mengalami kenaikan rata-rata secara nasional kecuali komoditas daging ayam ras, jagung pakan ternak, dan tepung terigu kemasan (non curah).
"Di luar beras, seperti bawang putih yang harganya terus naik, kenaikannya disebabkan tata kelola impor yang akar masalahnya dari dulu tidak pernah diselesaikan, yaitu kuota dimonopoli oleh segelintir pihak sehingga membuat importir sudah tidak berdaya," kata Syaiful saat dihubungi pada Selasa (21/5).
Akibatnya, sambung dia, rekomendasi impor produk holtikultura (RIPH) dan surat persetujuan impor (SPI) sudah banyak dikeluarkan pemerintah tetapi tidak ada yang mau mengimpor, padahal, ia menyebut bahwa RIPH dan SPI itu sendirilah yang menjadi sumber permainan kuota impor.
Baca juga : Perubahan Iklim tidak Bisa Dijadikan Kambing Hitam atas Langkanya Pangan
"Sementara untuk bawang merah, biaya produksi yang semakin tinggi dari mulai bibit, obat-obatan, sampai pupuk, sehingga hasil produksi hampir tidak menutupi biaya produksi. Bawang merah termasuk komoditi yang menyerap pupuk dan obat-obatan cukup besar," terang Syaiful.
Di sisi lain, untuk komoditi yang diproduksi di dalam negeri penyebab utama naiknya harga dari komoditas pangan tersebut adalah tingginya biaya produksi tetapi hasil produksi sama atau menurun.
"Sedangkan untuk komoditi yang diimpor persoalan utamanya adalah di tata kelola impor yang tidak transparan sehingga menyuburkan permaianan kuota impor," pungkasnya. (Z-10)
Kegiatan yang digelar Pemerintah Kota Denpasar tersebut merupakan upaya pengendalian inflasi daerah
PRESIDEN Prabowo Subianto mengancam agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan kebutuhan pangan. Soal permasalahan beras, ia memperingatkan penggilingan beras skala besar
Blue bites adalah bentuk konkret dari konsep blue food, yaitu pangan yang berasal dari ekosistem perairan, laut, pesisir, sungai, dan danau—seperti ikan, rumput laut, moluska, dan krustasea.
EDITORIAL Media Indonesia pada Rabu (16/7) lalu menggambarkan kenyataan pahit mengenai dugaan beras oplosan di Indonesia.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Pelaku usaha mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam mempermudah perizinan impor dengan menghapus kebijakan kuota.
Industri tekstil nasional tengah mengalami tekanan berat disebabkan massifnya impor produk jadi dari Tiongkok sehingga mengganggu daya saing industri.
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengingatkan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius berupa tsunami barang impor.
Mendag Budi Santoso menyatakan belum melihat adanya indikasi kekhawatiran akan banjir impor pasca-pengaturan deregulasi dan relaksasi kebijakan impor
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved