Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Akses Modal Kerja Pekerja Informal dan Gig Terbatas

Gana Buana
17/5/2024 18:45
Akses Modal Kerja Pekerja Informal dan Gig Terbatas
Pengusaha kerupuk kulit tengah menjemur kulit sapi sebagai bahan baku usaha(Antara)

SEKITAR 60% tenaga kerja di Indonedia atau setara dengan sekitar 83 juta orang, beroperasi dalam sektor ekonomi informal dan gig. Para pekerja ini menghadapi banyak tantangan seperti akses terbatas ke modal kerja dan minimnya opsi pinjaman formal, yang sering kali menghambat potensi pendapatan dan stabilitas perekonomian mereka. 

Direktur Ekonomi Digital Kominfo RI Boni Pudjianto menyampaikan, setiap individu harus memiliki akses ke sumber daya keuangan yang akan memungkinkan mereka untuk berkembang dalam perekonomian yang dinamis ini.

“Kami sangat bangga melihat upaya yang dilakukan oleh Pin J sebagai salah satu peserta dari program akselerasi kami,” kata Boni di Jakarta belum lama ini. 

Baca juga : Inspirasi 70 Ucapan Selamat Ulang Tahun yang Menarik dan Tidak Alay

Menurug dia, tidak hanya menyediakan solusi inovatif yang mendukung kestabilan dan literasi keuangan para pekerja gig di Indonesia, tetapi juga menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi kunci dalam mendorong inklusi sosial dan ekonomi. Lewat Inovasi yang mereka hadirkan. semoga dapat menginspirasi para startup tanah air untuk tidak hanya menyuguhkan ide yang inovatif. 

“Kami harap ini juga jadi respons terhadap kebutuhan masyarakat,” ungkap Boni. 

Co-Founder Fintech Pin J Cynthia Susinto mengatakan, pasar sektor ekonomi informal dan gig ini merupakan segmen pasar yang vital. Solusi keuangan inovatif melalui kredit ultra-mikro dalam aplikasi dan sistem pencairan dana tertutup (closed-loop) dihadirkan Pin J bagi pekerja sektor informal untuk memastikan para pengguna dapat mengakses keuangan secara efisien dan bertanggung jawab. 

Dengan membatasi penggunaan kredit untuk pembelian kebutuhan utama seperti bahan bakar, data seluler dan listrik, Pin'J mendukung penggunanya agar bisa memprioritaskan kebutuhan yang esensial. Pendekatan ini tidak hanya menumbuhkan stabilitas keuangan tetapi juga berkontribusi langsung untuk meningkatkan literasi keuangan para penggunanya.
 
“Dengan meningkatkan literasi keuangan dan memperluas inklusi keuangan melalui teknologi, kami tidak hanya membantu individu untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, tetapi secara keseluruhan kami sedang membentuk masa depan ekonomi Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Cynthia.
 
Sejak pertama kali diperkenalkan di tahun 2022, terdapat lebih dari 1.900 pengguna telah terdaftar di platform Pin'J, dengan lebih dari 590 transaksi difasilitasi melalui aplikasi, hal ini menunjukkan dampak nyata pada ekonomi gig Indonesia.
 
Kedepannya, Pin J menetapkan target untuk terus memperluas jangkauan hingga mencapai ribuan hingga jutaan pengguna di seluruh Indonesia. Lewat rangkaian pembinaan yang diberikan oleh Startup Studio Indonesia. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya