Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
NILAI tukar petani (NTP) April 2024 tercatat sebesar 116,79 atau anjlok 2,18% dibandingkan Maret 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 1,74% menjadi 141,78. Sementara, indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan 0,45% menjadi 121,40.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan komoditas memengaruhi penurunan It nasional, salah satunya gabah. Rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada April 2024 turun 15,58% secara bulanan atau month to month (m-to-m). Harga gabah kering giling (GKG) April 2024 juga merosot 14,32% m-to-m.
Perlu diketahui, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Baca juga : Kebijakan Fleksibilitas Harga dari Bapanas Diapresiasi
"Komoditas yang dominan memengaruhi penurunan It nasional ialah gabah, jagung, cabai rawit, dan cabai merah," ungkap Amalia dalam rilis BPS secara daring, Kamis (2/5).
Ia menjelaskan penurunan NTP terdalam terjadi pada subsektor tanaman pangan yang turun sebesar 7,64%. Penurunan ini terjadi lantaran indeks harga yang diterima petani anjlok 7,01%. Indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,59%.
"Komoditas yang dominan mempengaruhi penurunan indeks harga yang diterima petani ialah gabah, jagung, dan ketela pohon," tutur Amalia.
Pada April 2024, NTP di Provinsi Banten mengalami penurunan terbesar yakni 6,31% dibandingkan penurunan NTP provinsi lain. Sebaliknya, NTP di Sulawesi Barat mengalami kenaikan tertinggi yaitu 6,81% dibandingkan kenaikan NTP provinsi lain.
Adapun nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) nasional April 2024 sebesar 120,25. Jumlah ini juga turun 1,88% dibanding NTUP bulan sebelumnya. (Z-2)
Adapun Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan 10 dari 212 produsen beras nakal telah diperiksa.
Flamingo menyerbu sawah padi di Provinsi Ferrara, Italia, merusak tanaman beras risotto dan membuat petani kewalahan.
MUSIM tanam melon tahun ini di sejumlah wilayah sentra produksi Jawa Timur menunjukkan tantangan yang signifikan.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian berkomitmen mencetak generasi muda penggerak sektor pertanian.
WAKIL Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menghadiri Panen Raya Kopi Ijen di Java Coffee Estate usai meninjau Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Sempol,
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Mei 2025 mencapai US$111,98 miliar, naik 6,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai impor Indonesia sepanjang Januari hingga Mei 2025 mencapai US$96,60 miliar.
NERACA perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Mei 2025 sebesar US$4,30 miliar.
BPS memperkirakan produksi beras Indonesia sepanjang Januari hingga Agustus 2025 mencapai 29,97 juta ton, naik 14,09%.
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved