Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Ceruk pasar pembiayaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Masyarakat Berpenghasilan Tanggung (MBT) di atas Rp8 juta perbulan masih belum serius tergarap. Untuk itu, Bank Tabungan Negara (BTN) mendorong skema baru pembiayaan rumah bersubsidi juga diperuntukan bagi para MBT.
Seperti yang diketahui, saat ini pembiayaan KPR bersubsidi hanya diperuntukan bagi para Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di bawah Rp8 juta. Sehingga bagi pekerja dengan penghasilan Rp8 juta hingga Rp12-Rp15 juta diduga masih kesulitan memperoleh bantuan pembiayaan kepemilikan rumah.
“Definisi MBR kan di bawah Rp8 juta, nah sekarang kita usulkan ditinjau ulang, mumpung pemerintahannya baru, supaya diperlebar hingga Rp12-15 juta. Supaya MBT bisa masuk ke kategori MBR,” jelas Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam pemaparan kinerja hingga Maret 2024 di Jakarta.
Baca juga : Mendorong Economic Engine Diharapkan Bantu Mengurangi 12,7 Juta Backlog Sektor Perumahan
Menurut Nixon, dengan usulan ini pihaknya ingin adanya perluasan manfaat pembiayaan rumah dirasakan masyarat. Selain itu, ada juga kelonggaran kebebasan harga bagi pengembang.
Usulan tentang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) bisa diperluas
“Definisi MBR kita ingin dikaji ulang. Jadi PPN DTP tidak hanya dirasakan MBR, MBT ini potensinya besar, banyak yang belum punya rumah. Income mereka Rp8 juta lebih Rp1.000 kan sudah tidak masuk dalam kategori MBR,” kata dia.
Baca juga : BTN: Permintaan KPR Nonsubsidi Naik di Kuartal Pertama 2024
Selain itu, kata Nixon, dengan perluasan manfaat ini dirinya yakin pengembang juga akan lebih tertarik membangun rumah bersubsidi lebih bagus dan layak huni.
“Developer bisa jadi lebih tertarik bangun tipe 36-40 membuat rumah subsidi juga nantinya,” tambah Nixon.
BTN mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam kredit dan pembiayaan perumahan pada kuartal I 2024. Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengungkapkan bahwa total kredit dan pembiayaan perumahan mencapai Rp292,7 triliun, menandai kenaikan sebesar 10,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Baca juga : Dukung Penyediaan 3 Juta Rumah, REI Sebut Sanggup Sediakan 1,5 Juta di Perkotaan
Dikutip dari Antara, Nixon menyoroti bahwa sebagian besar kredit dan pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan masih dialokasikan untuk sektor perumahan, mencapai sekitar 85 persen dari total. Di antara jenis kredit tersebut, penyaluran KPR subsidi dan non-subsidi mengalami pertumbuhan yang positif. KPR rumah bersubsidi meningkat sebesar 12,3% menjadi Rp167 triliun, sementara KPR non-subsidi naik 11,2% menjadi Rp98,8 triliun.
Strategi perusahaan untuk meningkatkan penyaluran KPR non-subsidi ke segmen menengah ke atas juga mulai memberikan hasil yang baik. Terdapat lonjakan signifikan dalam penyaluran KPR dengan ticket size di atas Rp750 juta, yang mencapai 176,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan keseluruhan kredit dan pembiayaan BTN pada kuartal I 2024 mencapai 14,8%, mencapai total Rp344,2 triliun. Hal ini didorong tidak hanya oleh kredit perumahan, tetapi juga oleh kredit bermargin tinggi seperti KUR, KRING, dan KAR.
Meskipun demikian, BTN berusaha untuk menyesuaikan pertumbuhan kredit agar kembali ke level yang lebih stabil, khususnya mengingat kondisi suku bunga acuan yang mungkin meningkat di masa mendatang. Nixon menyatakan bahwa penurunan pertumbuhan kredit menjadi prioritas perusahaan untuk mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi yang tidak pasti. (Ant/Z-10)
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
Pemerintah menaikkan target kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit untuk tahun anggaran 2025
Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) non-subsidi oleh BTN mencapai Rp106,8 triliun, meningkat 8,1% dibandingkan periode yang sama tahun
Nixon menjelaskan gedung baru BTN Kantor Cabang Kupang terdiri atas 4 lantai dan total luas mencapai 4.000 meter persegi.
Ajang lari bergengsi BTN Jakarta International Marathon (BTN Jakim) 2025 resmi digelar pada Minggu (29/6) dengan partisipasi sebanyak 31.000 pelari dari 51 negara.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengapresiasi panitia penyelenggara BTN Jakarta International Marathon 2025 (Jakim) karena sukses meningkatkan jumlah peserta.
PT Indonusa Bara Sejahtera (OVO Finansial) bersama PT Grab Teknologi Indonesia menyalurkan pendanaan senilai Rp6 triliun melalui Program GrabModal.
UNDANG-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (UU Polri) digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai transparansi pembiayaan
Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI adalah program pembiayaan dari Bank Rakyat Indonesia untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan bunga rendah
Kinerja keuangan yang terus menunjukkan tren positif tersebut ditopang strategi dalam menjaga kualitas pembiayaan melalui pendampingan intensif dan program apresiasi kepada nasabah.
DI tengah era digitalisasi yang terus bergerak cepat, perubahan teknologi memengaruhi setiap aspek kehidupan manusia, termasuk dalam industri pembiayaan.
PT Adira Dinamika Multi Finance resmi menandatangani dua perjanjian strategis sebagai bagian dari langkah penguatan bisnis dan perluasan strategi pertumbuhan anorganik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved