Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Ceruk pasar pembiayaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Masyarakat Berpenghasilan Tanggung (MBT) di atas Rp8 juta perbulan masih belum serius tergarap. Untuk itu, Bank Tabungan Negara (BTN) mendorong skema baru pembiayaan rumah bersubsidi juga diperuntukan bagi para MBT.
Seperti yang diketahui, saat ini pembiayaan KPR bersubsidi hanya diperuntukan bagi para Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di bawah Rp8 juta. Sehingga bagi pekerja dengan penghasilan Rp8 juta hingga Rp12-Rp15 juta diduga masih kesulitan memperoleh bantuan pembiayaan kepemilikan rumah.
“Definisi MBR kan di bawah Rp8 juta, nah sekarang kita usulkan ditinjau ulang, mumpung pemerintahannya baru, supaya diperlebar hingga Rp12-15 juta. Supaya MBT bisa masuk ke kategori MBR,” jelas Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam pemaparan kinerja hingga Maret 2024 di Jakarta.
Baca juga : Mendorong Economic Engine Diharapkan Bantu Mengurangi 12,7 Juta Backlog Sektor Perumahan
Menurut Nixon, dengan usulan ini pihaknya ingin adanya perluasan manfaat pembiayaan rumah dirasakan masyarat. Selain itu, ada juga kelonggaran kebebasan harga bagi pengembang.
Usulan tentang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) bisa diperluas
“Definisi MBR kita ingin dikaji ulang. Jadi PPN DTP tidak hanya dirasakan MBR, MBT ini potensinya besar, banyak yang belum punya rumah. Income mereka Rp8 juta lebih Rp1.000 kan sudah tidak masuk dalam kategori MBR,” kata dia.
Baca juga : BTN: Permintaan KPR Nonsubsidi Naik di Kuartal Pertama 2024
Selain itu, kata Nixon, dengan perluasan manfaat ini dirinya yakin pengembang juga akan lebih tertarik membangun rumah bersubsidi lebih bagus dan layak huni.
“Developer bisa jadi lebih tertarik bangun tipe 36-40 membuat rumah subsidi juga nantinya,” tambah Nixon.
BTN mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam kredit dan pembiayaan perumahan pada kuartal I 2024. Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengungkapkan bahwa total kredit dan pembiayaan perumahan mencapai Rp292,7 triliun, menandai kenaikan sebesar 10,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Baca juga : Dukung Penyediaan 3 Juta Rumah, REI Sebut Sanggup Sediakan 1,5 Juta di Perkotaan
Dikutip dari Antara, Nixon menyoroti bahwa sebagian besar kredit dan pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan masih dialokasikan untuk sektor perumahan, mencapai sekitar 85 persen dari total. Di antara jenis kredit tersebut, penyaluran KPR subsidi dan non-subsidi mengalami pertumbuhan yang positif. KPR rumah bersubsidi meningkat sebesar 12,3% menjadi Rp167 triliun, sementara KPR non-subsidi naik 11,2% menjadi Rp98,8 triliun.
Strategi perusahaan untuk meningkatkan penyaluran KPR non-subsidi ke segmen menengah ke atas juga mulai memberikan hasil yang baik. Terdapat lonjakan signifikan dalam penyaluran KPR dengan ticket size di atas Rp750 juta, yang mencapai 176,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan keseluruhan kredit dan pembiayaan BTN pada kuartal I 2024 mencapai 14,8%, mencapai total Rp344,2 triliun. Hal ini didorong tidak hanya oleh kredit perumahan, tetapi juga oleh kredit bermargin tinggi seperti KUR, KRING, dan KAR.
Meskipun demikian, BTN berusaha untuk menyesuaikan pertumbuhan kredit agar kembali ke level yang lebih stabil, khususnya mengingat kondisi suku bunga acuan yang mungkin meningkat di masa mendatang. Nixon menyatakan bahwa penurunan pertumbuhan kredit menjadi prioritas perusahaan untuk mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi yang tidak pasti. (Ant/Z-10)
BTN membuka opsi pembiayaan untuk perjalanan wisata, baik domestik maupun internasional, melalui program Kredit Agunan Rumah (KAR).
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
BTN siapkan restrukturisasi KPR bagi wartawan di tengah krisis industri media. Program rumah subsidi diluncurkan untuk 1.000 unit, berpeluang naik jadi 3.000.
BTN mencatatkan laba bersih sebesar Rp904 miliar pada kuartal pertama 2025, mengalami kenaikan sebesar 5,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
Ada sekitar 35 ribu pemain muda yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.
Indonesia dan Qatar resmi menjalin kemitraan strategis untuk membangun satu juta rumah di Indonesia, sebuah proyek ambisius yang bertujuan mengatasi kekurangan perumahan di tanah air
BNI menggandeng PT Republik Korpora Indonesia (Republikorp) untuk menyediakan layanan perbankan dan solusi keuangan terintegrasi bagi pengembangan industri pertahanan nasional.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
Menjelang peluncuran resminya pada 19 Juni 2025, Asthara Skyfront City menjalin kerja sama strategis dengan empat lembaga keuangan terpercaya.
Fundtastic bersama BPR Indomitra Pertiwi dan mitra keuangan Pintek, resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Shipper, salah satu perusahaan teknologi logistik dan manajemen gudang.
PT Bank Danamon Indonesia dan PT Adira Dinamika Multi Finance, dengan dukungan MUFG Bank, kembali hadir mendukung penyelenggaraan IIMS Surabaya 2025.
Fintech di Indonesia dimulai dengan fokus memfasilitasi pembayaran online, sebagai respons terhadap maraknya transaksi online dan e-commerce.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved