Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SEBAGAI Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di Pasar Modal Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), terus berupaya mengembangkan infrastruktur dan layanan untuk pasar modal Indonesia.
Salah satu yang dilakukan adalah mengembangkan layanan penyimpanan data dan dokumen untuk memudahkan Penyedia Jasa Keuangan (PJK) serta investor dalam proses pembukaan rekening dan pengkinian data investor melalui platform Centralized Investor Data Management System atau CORES.KSEI.
“CORES.KSEI adalah layanan penyimpanan data dan dokumen untuk memudahkan PJK serta investor dalam melakukan pembukaan rekening investasi dan pengkinian data investor. Pengembangan ini mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 15 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Layanan Administrasi Prinsip Mengenali Nasabah atau LAPMN,” jelas Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat, dikutip Selasa (23/4).
Baca juga : Dukung Kebijakan BEI dan KSEI, Ajaib Siapkan Pemindahbukuan Dana ke E-Wallet
Samsul menyampaikan, dengan adanya CORES.KSEI, investor yang ingin membuka rekening investasi baru di PJK lain tidak perlu mengulang proses penyampaian data, informasi, dan dokumen sehingga lebih mudah dan efisien.
“Investor dan PJK yang merupakan pemakai jasa KSEI dapat menggunakan data yang sudah tersimpan di platform CORES.KSEI,” imbuhnya.
Apabila investor ingin melakukan pengkinian data karena adanya data terbaru, investor hanya perlu menginformasikan dan menyampaikan dokumen kepada salah satu PJK saja.
Baca juga : Strategi Maksimalkan Investasi Kripto untuk Investor
Platform CORES.KSEI akan mengirimkan notifikasi pengkinian data tersebut kepada PJK lain tempat investor menjadi nasabah. Selain itu, KSEI juga memastikan keamanan dan kerahasiaan data yang tersentralisasi dan terdistribusi melalui CORES.KSEI.
“Semua data yang di-sharing ke PJK lain harus memperoleh persetujuan investor, jadi tidak perlu khawatir karena data dan dokumen milik investor tetap terjaga keamanan dan kerahasiaannya,” sambungnya.
Lebih lanjut, Samsul menerangkan, untuk dapat menggunakan data yang telah tersimpan dalam CORES.KSEI pada saat pembukaan rekening investasi di PJK lain, investor cukup menyebutkan nomor Single Investor Identification (SID) dan melakukan persetujuan sharing data yang dapat dilakukan melalui email atau fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas).
Baca juga : Bitcoin Diperkirakan Berpeluang Kembali Tembus ATH
KSEI berharap, kemudahan pembukaan rekening investasi dapat memberikan dampak positif dalam pertumbuhan jumlah investor di pasar modal, didukung dengan platform yang berbasis digital.
“Harapannya, platform CORES.KSEI dapat mendukung akselerasi pendalaman pasar melalui kemudahan proses Customer Due Diligence (CDD) yang dilakukan oleh PJK terhadap calon nasabah, sehingga jumlah investor di pasar modal dapat tumbuh lebih cepat melalui platform yang berbasis elektronik,” pungkasnya.
CORES.KSEI diluncurkan secara resmi oleh Dewan Komisaris KSEI serta jajaran Direksi KSEI di Jakarta pada 5 Maret 2024 lalu. Peluncuran tersebut juga disaksikan Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ona Retnesti Swaminingrum, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), serta perwakilan asosiasi pasar modal Indonesia. (RO/Z-1)
Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat RI menyebut realiasai investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) masih jauh dari target.
Pasar modal Indonesia masih menghadapi tekanan pada 2025 ditandai pelemahan indeks dan arus keluar dana asing.
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
PERIODE transisi pemerintahan dinilai menjadi salah satu faktor yang menyebabkan gagalnya investasi senilai Rp1.500 triliun masuk ke Indonesia pada tahun lalu.
Melalui e-Voting, investor dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat RUPS berlangsung tanpa harus hadir di lokasi.
HINGGA akhir April 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor saham di pasar modal hampir menyentuh angka 6,9 juta investor.
Para investor Ajaib dapat melakukan transaksi ke e-wallet sehingga lebih mudah serta fleksibel dalam bertransaksi secara digital.
Komposisi investor lokal dan asing di pasar modal Indonesia masih tidak seimbang. Hanya 0,31% atau setara 37.680 investor yang merupakan investor asing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved