Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Harga Minyak Berpotensi Lanjut Naik Dipicu Konflik Israel-Iran dan Penguatan Dolar

Fetry Wuryasti
17/4/2024 11:25
Harga Minyak Berpotensi Lanjut Naik Dipicu Konflik Israel-Iran dan Penguatan Dolar
Harga minyak masih menunjukkan pola kenaikan meskipun mengalami sedikit penurunan. Konflik antara Israel dan Iran serta penguatan dolar AS(AFP)

HARGA minyak, Rabu (17/4), masih menunjukkan pola kenaikan yang berkelanjutan. Meski terdapat sedikit penurunan, masih dalam area tinggi dan belum menunjukkan tanda-tanda perubahan yang cukup signifikan.

Analis Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer, mengatakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga minyak adalah konflik antara Israel dan Iran yang tengah memanas.

"Potensi konflik ini bahkan dapat memicu perang Dunia ke-3. Dengan Iran sebagai salah satu produsen minyak terbesar di Timur Tengah, ketegangan di wilayah tersebut berpotensi meningkatkan harga minyak secara signifikan," kata Fischer, Rabu (17/4).

Baca juga : Selepas Juni, Harga BBM tidak Menentu

Selain itu, kenaikan harga minyak juga didukung penguatan dolar AS. Kenaikan nilai dolar cenderung meningkatkan harga minyak karena minyak diperdagangkan dalam dolar.

Kenaikan nilai dolar membuat harga minyak lebih mahal bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lain untuk membeli minyak.

"Prediksi ini juga mencakup dampak dari konflik internal di Amerika Serikat, khususnya konflik dengan Texas yang belum terselesaikan. Ketidakpastian dalam politik domestik AS dapat mempengaruhi pasokan dan permintaan minyak, sehingga berpotensi meningkatkan harga lebih lanjut," tambah Fischer.

Baca juga : Geopolitik Memanas, Harga BBM kian Terpojok

Menurut data harga minyak hari ini, futures minyak mentah mengalami sedikit penurunan pada sesi perdagangan AS. Pada New York Mercantile Exchange, harga futures minyak mentah untuk penyerahan Mei diperdagangkan pada USD85,47 per barel, menurun 0,07% dari sesi sebelumnya.

"Meski terjadi penurunan, minyak mentah masih berada di level yang relatif tinggi," kata Fischer.

Untuk minyak mentah, level support diperkirakan berada di USD84,05 per barel, sementara resistance berada di US$87,67 per barel.

Di sisi lain, harga minyak brent untuk penyerahan Juni juga mengalami penurunan sebesar 0,03% dan diperdagangkan pada US$90,13 per barel. Perbedaan antara harga minyak brent dan minyak mentah adalah sekitar US$4,66 per barel.

Secara keseluruhan, harga minyak mempertahankan pola kenaikan yang berkelanjutan meski terdapat sedikit koreksi. Faktor-faktor seperti konflik geopolitik dan kekuatan dolar Amerika Serikat diprediksi akan terus mempengaruhi pergerakan harga minyak dalam waktu dekat. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya