Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Perusahaan modal ventura Silicon Valley, Andreessen Horowitz menyatakan pihaknya telah mengumpulkan US$7,2 miliar (kurang lebih Rp117 Triliun untuk berinvestasi pada sejumlah perusahaan rintisan (start up) di bidang gim, aplikasi, kecerdasan buatan, dan banyak lagi.
“Ini menandai tonggak penting bagi kami,” kata salah satu pendiri perusahaan itu, Ben Horowitz dalam sebuah posting blog, Selasa (16/4).
“AI (kecerdasan buatan) mewakili pergeseran generasi dalam komputasi – mengikuti jejak mikroprosesor dan internet – dan AI akan memberikan peningkatan yang sepadan dalam hal biaya, efisiensi, dan produktivitas manusia,” tulis Horowitz.
Baca juga : Kantor Pusat Baru Traveloka Hadir di Green Office Park BSD City
Sebuah proyek yang dinamai ‘American Dynamism’ yang didanai sebesar US$600 juta, kata dia, akan menargetkan investasi pada startup di bidang kepentingan infrastruktur nasional, seperti dirgantara, pertahanan, keselamatan publik, pendidikan, dan rantai pasok.
Dana investasi dalam jumlah yang sama telah dikumpulkan untuk diinvestasikan pada startup gim. “Kami yakin gim akan memainkan peran penting dalam menentukan cara kita bersosialisasi, bermain, dan bekerja pada abad mendatang," tambah Horowitz.
Adapun dana yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi, kata dia, berhasil mengumpulkan US$1 miliar.
Perusahaan modal ventura yang didirikan pada 2009 ini dikenal karena berinvestasi sejak awal pada sejumnlah perusahaan raksasa teknologi seperti Facebook dan Airbnb. (AFP/M-3)
Teknologi tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hampir semua kalangan telah menggunakan teknologi, terutama untuk kepentingan pekerjaan, sekolah dan juga hiburan.
Perkembangan teknologi di era digital ini semakin pesat dan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satunya yakni transformasi di bidang perekonomian dan keuangan.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan permintaan konsumen yang semakin beragam menyebabkan model layanan keuangan tradisional sudah tidak relevan bagi konsumen
Perlindungan anak-anak dalam lingkungan online menjadi semakin penting seiring dengan peningkatan penggunaan teknologi.
Celltech bertekad menjadikan Indonesia menjadi pusat Stem Cell dan anti aging Dunia.
Kecantikan Jepang, telah lama menjadi pelopor dalam industri perawatan kulit dengan inovasi produk dan teknologi mutakhir.
Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia berkembang begitu pesat. Itu ditandai dengan adopsi teknologi pada sistem pembayaran yang semakin meningkat.
Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan nasional, menempatkan ekonomi digital sebagai salah satu pilar utama.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Peeba Indonesia sebagai sebuah platform grosir digital, mengeksplorasi bagaimana tantangan-tantangan yang dialami para pemilik merk dapat dijawab dengan teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved